Kisah Anggota DPRD Kabupaten Malang Achmad Andi Selamatkan Kakek dan Anak Sebatang kara, Manfaat FGD
Si kakek seperti depresi, karena mudah tersingung sehingga membuat warga takut, sedang anak perempuannya mengalami pendarahan (menstruasi) tak henti
Penulis: Imam Taufiq | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Bermula dari FGD (forum group discussion), anggota DPRD Kabupaten Malang, Achmad Andi SH bisa mengambil langkah konkret, membantu kakek dan anaknya yang sebatangkara dan menjadi permasalahan desa.
Andi berinisiatf membantu seorang kakek Is, berusia 70 tahun, dan anak perempuannya, Fb, yang berusia 40 tahun yang tidak memiliki tempat tingal tetap di Dusun Krajan Barat, Desa Pakiskembar, Kecamatan Pakis.
Keduanya dalam kondisi sakit dan warga kesulitan membantu karena si kakek yang depresi.
"Iya, jika bukan karena jasa Pak Andi, kami nggak tahu gimana nasib bapak dan anaknya itu. Berkat bantuan pak Andi, sekarang mereka sehat kembali dan bisa hidup normal," tutur Feni Fefilina, Sekdes (Sekretaris Desa) Pakiskembar, Selasa (4/3/2025).
Cerita itu bermula dari Andi dan dua rekan sesama anggota dewan menggelar FGD di kantor Kecamatan Pakis, Rabu (26/2/2025) lalu.
Mengawali diskusi itu, Andik bertanya, apakah FGD ini ada manfaatnya atau tidak. Jika tak ada, seperti tudingan orang-orang itu, Andi, anggota dewan tiga periode itu siap mengevaluasinya.
Dari pertanyaan dia itu, ada warga yang mengadu. Katanya, ada kakek-kakek dan anak perempuannya, yang sedang butuh bantuannya.
Kondisinya cukup memprihatinkan karena selain hidup sebatang kara, keduanya sedang sakit.
Yakni, si kakek seperti depresi, karena mudah tersingung sehingga membuat warga takut, sedang anak perempuannya mengalami pendarahan (menstruasi), yang tak sembuh-sembuh.
Mereka butuh segera dirawat namun jangankan buat berobat, buat makan tiap hari pun sangat susah sehingga sempat beberapa kali pindah panti asuhan.
Sebab, si kakek itu dianggap suka mengganggu ketenangan penghuni panti jompo yang lain.
"Saat itu juga, Pak Andi langsung telepon dinas kesehatan, agar membantu mereka untuk berobat gratis," tutur Feni.
Tidak berhenti sampai di situ, menurut Feni, Andi, yang selain anggota dewan juga pengusaha sukses rumah makan itu, langsung memerintahkan pihak kecamatan untuk menjemput kakek itu dan anaknya.
Akhirnya, mereka dijemput dari panti jompo, yang ada di Kecamatan Kasembon, untuk dibawa berobat ke RSUD Ngantang, milik Pemkab Malang itu.
Tiga hari dirawat, mereka sembuh dan kini kembali dititipkan di Panti Jompo milik Yayasan Khusnul Khotimah, Kecamatan Kasembon.
"Saya terenyuh mendengar cerita itu. Kakek setua itu (usia 70 tahun), bukan cuma sebatang kara, namun tak diketahui asal-usulnya, dan kondisinya sakit sehingga saya tergerak seperti itu," tutur Andi, owner resto ternama Joglo Ocean Garden, yang berdiri di lahan seluas 1,5 hektare (Ha), di Dusun Slilir, Desa Sitirejo, Kecamatan Wagir itu.
Begitu tahu saat ini, kakek dan anaknya sehat kembali, Andi merasa senang.
Bahkan, ia berjanji akan menjengguknya, dengan membawa bantuan beras sebanyak 3 kuintal. Yakni, 2 kuintal dari Bupati Sanusi, dan 1 kuintal dari Andi sendiri.
"Besok, saya akan kirim beras itu karena pak bupati juga ikut menyumbang," tutur Andi, yang diketahui tak ada jarak dengan Bupati Sanusi sehingga membuat Andi cukup didengar oleh para dinas.
Bukan cuma Andi, yang senang atas kesembuhan kakek itu dan anaknya. Namun warga Desa Pakiskembar juga sama.
Menurut Feni, jika mengingat perjalanan hidupnya, sungguh kasihan. Sebab, tanpa diketahui asal-usulnya, mereka itu tiba-tiba datang ke Desa Pakiskembar, tanpa ada keluarga.
Akhirnya, mereka ditampung dengan tinggal di lingkungan musala, Dusun Krajan Barat, Desa Pakiskembar.
Beberapa bulan tinggal di musala itu, segala kebutuhannya ditanggung warga dan tiap bulan dapat jatah beras dari kecamatan.
Cuma, kadang jatah beras itu dibuang dengan dikocar-kacirkan di halaman musala, sehingga ulah kakek itu dianggap mengganggu ketenangan warga.
Akhirnya, mereka dibawa ke Panti Jompo, di Pandaan. Begitu sekarang, kondisinya sudah sehat dan tinggal di Panti Jompo, Kecamatan Kasembon, warga lega.
Apalagi, mereka kini sudah hidup normal, dengan punya pekerjaan pasti.
Yakni, menurut Feni, kakek itu kini punya penghasilan sendiri, yaknj sebagai petani sayur, sedang anak perempuannya, punya gaji rutin karena merawat orang tua di panti jompo itu
" Bahkan, kakek itu kini dipercaya sebagai imam salat subuh tiap hari. "Kami berterima kasih kepada Pak Andi," tutur Feni.(fiq)
Malang
Desa Pakis Kembar Kecamatan Pakis
DPRD Kabupaten Malang
Achmad Andi
Focus Group Discussion (FGD)
Termasuk SMAN 10 dan SMAN Taruna Nala Malang,13 SMAN di Jawa Timur Jadi Pilot Projek Sekolah Digital |
![]() |
---|
Baby Sitter Asal Malang Diburu Polisi, Bobol Rekening Sesama Baby Sister |
![]() |
---|
Jerit Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan, Ganti Rugi Tak Sebanding dengan Rasa Kehilangan dan Trauma |
![]() |
---|
Bupati Sanusi Lega Pembangunan Tol Kepanjen Dijanjikan Dimulai Tahun ini, Anggaran Rp 10,04 Triliun |
![]() |
---|
25 Anak di Kota Malang Sudah Sah Miliki Status Perwalian, Hasil Kolaborasi Pemkot dan Kejari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.