Pesanan Menurun saat Ramadan 2025, Produsen Cincau di Kota Malang Tetap Pertahankan Kualitas
Pesanan Menurun saat Ramadan 2025, Produsen Cincau di Kota Malang Tetap Pertahankan Kualitas
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM, MALANG - Cincau hitam atau cao telah menjadi hidangan khas untuk berbuka puasa. Teksturnya yang kenyal, ditambah dengan serutan es dan susu kental manis, makin menambah rasa dan menyegarkan tenggorokan.
Namun ternyata di bulan Ramadan ini, justru pesanan pembuatan cao mengalami penurunan. Hal itu diungkapkan oleh pemilik usaha cincau, Mak Cao, Suratmi (62), di Jalan Laksamana Martadinata gang 6 B No 38, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.
"Jumlah pesanan cao menurun drastis. Kalau Ramadan tahun 2024 lalu bisa sampai 300 blek per hari, namun Ramadan 2025 ini hanya sekitar 100 sampai 150 blek per hari," ujarnya kepada SURYAMALANG.COM, Kamis (6/3/2025).
Meski begitu, pihaknya tetap bersyukur. Karena bagaimanapun, bulan Ramadan menjadi momen kenaikan pesanan cao dibandingkan saat hari-hari biasa.
"Dibanding hari-hari biasa, tentu saat ramadan ini terjadi kenaikan pesanan. Kalau di hari biasa cuma 10 blek, tapi saat ramadan ya itu tadi bisa sampai 150 blek," jelasnya.
Walaupun terjadi penurunan pesanan, pihaknya tetap mempertahankan kualitas pembuatan cincau hitam. Dan itu menjadi kunci utama di dalam mempertahankan konsumennya.
Dalam pembuatan cincau, Mak Cao melakukannya dengan cara tradisional. Yaitu merebus daun cincau hingga lunak, dan dalam perebusan masih menggunakan kayu bakar.
Setelah daun cincau lunak, air rebusan diambil sarinya dan dipindah pada tungku lainnya untuk kemudian dilakukan proses pencampuran bahan-bahan lain.
Ketika bahan-bahan seluruhnya sudah dicampur, dilanjutkan proses pengadukan sambil direbus lagi selama 1,5 jam. Selanjutnya, dipindah ke blek untuk pendinginan.
"Kalau untuk konsumen, saya kebanyakan dari wilayah Kota Malang sendiri. Seperti dari Kebalen, Mergan, Bandulan dan Lesanpuro," ungkapnya.
Sementara itu, salah seorang pembeli Dedi Prasetyo menuturkan, bahwa rasa cincau hitam hasil produksi Mak Cao lebih nikmat.
"Saya sudah langganan disini sejak tahun 2020. Untuk rasanya, cincau Mak Cao ini lebih enak dibanding cincau-cincau lainnya," jujurnya.
Dedi juga mengaku, sekali ambil bisa sampai 10 blek cincau. Hal itu karena dipakainya untuk berjualan takjil.
"Saya pakai untuk bahan minuman es. Biasanya saya ambil, terus sore saya jual dan langsung habis," pungkasnya.
Dampak Kekeringan, Warga Pamekasan Madura Harus Tempuh Jarak 3 Km untuk Dapatkan Air Bersih |
![]() |
---|
Wartawan Gadungan dari Malang dan Tulungagung Peras Kades di Trenggalek, Divonis Salah dan Dipenjara |
![]() |
---|
Gubernur Jatim Khofifah Salurkan Bantuan Sosial di Kabupaten Malang Senilai Rp 16,137 Miliar |
![]() |
---|
PSM Makassar Vs Persebaya Surabaya, Eduardo Perez Ogah Remehkan Tuan Rumah yang Belum Pernah Menang |
![]() |
---|
Kapal Tongkang Terdampar di Pantai Konang Trenggalek, Bupati Mas Ipin Desak Pemulihan Ekosistem |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.