Kisah Pilu Ibu dan Anak Meninggal Berpelukan saat Banjir Sukabumi, Ibu Hamil Terjebak di Dalam Mobil

Kisah pilu ibu dan anak meninggal berpelukan saat banjir Sukabumi, terjebak di antara reruntuhan rumah, ibu hamil terjebak di dalam mobil.

|
dok basarnas/Basarnas via Tribun Jabar
BANJIR BANDANG SUKABUMI - Tim SAR saat melakukan upaya pencarian warga hilang (KANAN) akibat bencana banjir di Palabuhanratu, Jumat (7/3/2025). Proses evakuasi jenazah seorang ibu dan anak (KIRI) yang hilang saat banjir di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi Kamis (6/3/2024). Jasad keduanya akhirnya ditemukan dan sudah dievakuasi, Jumat (7/3/2025). 

SURYAMALANG.COM, - Kisah pilu menimpa ibu dan anak meninggal berpelukan ditemukan di antara reruntuhan rumah saat banjir melanda wilayah Sukabumi, Jawa Barat. 

Banjir bandang yang meliputi Kota dan Kabupaten Sukabumi berlangsung pada Kamis (7/3/2025) dini hari.  

Hujan deras yang mengguyur sejak malam sebelumnya menyebabkan sungai meluap dan menerjang permukiman warga.

Sedikitnya 7 titik di Kota Sukabumi terdampak banjir, termasuk Kampung Balandongan di Kecamatan Baros, Kampung Cikujang di Kecamatan Warudoyong, serta Kampung Pangkalan di Kecamatan Lembursitu. 

Baca juga: Cara Dedi Mulyadi Tegur Istri Wali Kota Bekasi Ngungsi ke Hotel saat Banjir, Wiwiek: Supaya Sehat

Di Kabupaten Sukabumi, kawasan Desa Bojong, Kecamatan Cikembar juga terendam banjir membuat warga terpaksa mengungsi ke atap rumah mereka.

Saat proses evakuasi yang berlangsung sejak Kamis (6/3/2025), seorang ibu dan anaknya ditemukan meninggal dunia di wilayah Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi setelah dinyatakan hilang akibat banjir.

Korban ditemukan pada Jumat (7/3/2025) dalam keadaan berpelukan di antara reruntuhan rumah.

"Kedua korban bisa ditemukan bersama-sama, keduanya saling berpelukan dalam kondisi sudah meninggal dunia," jelas Kasi Operasi Kantor SAR Jakarta, Ahmad Rizkiansyah, Jumat.

Identitas ibu dan anak korban banjir itu adalah Santi alias Zahra (40 tahun) dan Nurul (3 tahun).

Menurut informasi dari saksi, ibu dan anak tersebut menjadi korban banjir karena tidak bisa menyelamatkan diri akibat air sudah tinggi.

"Ini pada saat airnya memang sudah tinggi dengan arus yang sangat deras itu ibu dan anak masih di dalam rumah belakang rumah pada saat airnya mulai menghantam rumah tersebut ibu dan anak ini terjatuh," jelas Rizkiansyah.

Baca juga: Aksi Dedi Mulyadi Buldozer Hibisc Fantasy Bogor Wisata Penyebab Banjir Bandang, Siapa Pemiliknya?

Tim Basarnas, bersama petugas gabungan dan relawan kini tengah melakukan pencarian terhadap korban hilang lainnya.

Dari delapan orang yang dilaporkan hilang, tiga di antaranya telah ditemukan, termasuk satu korban dari Simpenan dan dua dari Palabuhanratu.

"Masih ada lima orang yang dinyatakan hilang dan kami berupaya mencari mereka," ujar Daeng Sutisna, Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi.

Banjir yang melanda Sukabumi tidak hanya mengakibatkan hilangnya nyawa, tetapi juga merusak infrastruktur.

Sumber: Surya Malang
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved