Dibangun Pakai APBN Senilai Rp 166 Miliar, Pasar Induk Among Tani Kota Batu Lahirkan Banyak Masalah

Dibangun Pakai APBN Senilai Rp 166 Miliar, Pasar Induk Among Tani Kota Batu Lahirkan Banyak Masalah

Penulis: Dya Ayu | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Dya Ayu
SUASANA SEPI - Banyak kios di Pasar Induk Among Tani Kota Batu yang tutup. Padahal secara penampilan, pasar tersebut nampak megah dari luar, bahkan, Presiden Jokowi menyebut jika pasar ini merupakan pasar induk terbesar di Indonesia. 

SURYAMALANG.COM, BATU - Diresmikan oleh Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), pada 14 Desember 2023 lalu, Pasar Induk Among Tani Kota Batu kini muncul dengan segala permasalahannya.

Terlebih, ketika saat musim hujan tiba. Pasar yang dibangun dengan APBN senilai Rp 166 miliar di atas lahan seluas 3,4 hektar yang menampung  1.716 kios dan 914 los itu, dikeluhkan para pedagang sering bocor hingga menimbulkan genangan air di dalam pasar.

Tidak hanya itu, permasalahan lainnya ialah banyaknya kios yang tutup karena sepi pembeli, belum lagi soal beberapa kontruksi bangunan yang mengalami kerusakan.

Hal tersebut dibenarkan oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pasar Induk Among Tani Kota Batu, Gadis Dewi Primandhasari.

Pihaknya mengaku telah mengajukan sebanyak 3 poin perbaikan kepada Pemerintah Kota Batu agar segera dilakukan perbaikan.

“Pertama perbaikan kebocoran talang air, revitalisasi drainase dan paving."

"Yang paling urgen perbaikan talang air dan kami juga usulkan perbaikan gorong-gorong di depan pasar,” kata Gadis Dewi Primandhasari, Selasa (11/3/2025).

Gadis menjelaskan, talang air dinilai paling penting untuk segera diperbaiki karena ketika hujan, terlebih saat hujan lebat kebocoran berdampak disemua zona pedagang, terutama Zona 2, Zona 3, Zona 7 dan Zona 8.

“Untuk paving juga sudah banyak yang bergeser sehingga bergelombang saat dilewati."

"Untuk perbaikan kemungkinan sekalian menunggu perubahan anggaran keuangan (PAK),” ujarnya.

Tekait polemik yang terjadi di Pasar Induk Among Tani Kota Batu, Wali Kota Batu, Nurochman mengatakan pihaknya akan melakukan kajian ulang secara menyeluruh.

“Soal ini kami akan minta Diskumperindag Kota Batu untuk meninjau secara menyeluruh. Sehingga perbaikan bisa tepat sasaran dan berkelanjutan."

"Untuk eksekusinya nanti secara bertahap karena perlu pemetaan kebutuhan anggaran untuk proses perbaikan,” jelas Nurochman.

 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved