Puluhan Warga Ditipu Pedagang Bakso di Jember Melalui Arisan Sembako, Total Kerugian Rp 3 Miliar

Puluhan Warga mendatangi Polres Jember, Jawa Timur, untuk melaporkan kasus dugaan penipuan yang dilakukan perempuan berinisial UL (31)

Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Imam Nawawi
ARISAN BODONG - Kanit Tipidter Satreskrim Polres Jember Ipda Harry Sasono saat dikonfirmasi terkait penipuan arisan sembako, Selasa (11/3/2025). 

Laporan Imam Nawawi

SURYAMALANG.COM, JEMBER - Puluhan Warga mendatangi Polres Jember, Jawa Timur, untuk melaporkan kasus dugaan penipuan yang dilakukan perempuan berinisial UL (31) berkedok arisan sembako.

Mereka merasa ditipu oleh terlapor yang berstatus pedagang bakso di Desa Panduman, Kecamatan Jelbuk, dengan modus arisan pembelian sembako Idul Fitri.

Kanit Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Satreskrim Polres Jember Ipda Harry Sasono mengatakan, total korban arisan bodong yang melapor kasus ini sebanyak 45 orang.

"Modusnya adalah terlapor melakukan pengadaan sembako untuk lebaran, TKP-nya di Jelbuk. Laporan sudah kami terima, selanjutkan akan kami lakukan pemangilan saksi-saksi," ujarnya, Rabu (12/3/2025).

Menurutnya, puluhan korban arisan bodong ini mengalami kerugian mencapai Rp 3 miliar. Namun penyidik  masih mencari barang bukti sebagai petunjuk dalam proses penyelidikan.

"Berupa dokumen terkait, seperti surat perjanjian dan kesepakatan kedua belah pihak maupun pihak terkait untuk mendukung proses pemeriksaan," ucap Harry.

Harry mengatakan saat ini terlapor belum dilakukan penahanan, sebab penyidik perlu memintai keterangan dari saksi korban terlebih dahulu.

"Penyidik juga harus mengumpulkan barang bukti, seperti dokumen dan keterangan saksi dan terlapor. Karena penetapan tersangka itu dilakukan setelah alat bukti terpenuhi," imbuhnya.

Moh Hamid, satu dari puluhan korban mengatakan, mereka yang melaporkan kasus ini di polisi adalah koordinator arisan terapor yang berada disetiap kecamatan Jember.

Pria asal Kecamatan Arjasa Jember ini mengatakan, terlapor menjanjikan arisan kepada korban dengan keuntungan besar, sehingga banyak yang tergiur untuk ikut bergabung.

"Korban percaya begitu saja saat dijanjikan keuntungan besar oleh terlapor. Para korban menyetorkan uang sangat bervariatif, ada yang Rp 3 juta sampai Rp1,1 miliar," ucapnya.

Hamid mengaku, menyetor uang arisan sebesar Rp 15 juta, untuk membeli daging murah dari terlapor, khusus untukHari Raya Idul Fitri tahun ini.

"Kalau saya sendiri kerugian Rp 15 juta, saya investasi untuk beli daging lebaran dengan harga Rp 270 ribu per 3 Kg," ungkapnya.

Karena tidak ada kejelasan dari hasil uang setoran arisan tersebut, Hamid bersama korban lainnya mendatangi tempat usaha bakso milik terlapor di Kecamatan Jelbuk Jember.

"Korban mempertanyakan uang yang mereka investasikan. Awalnya UL mengatakan tidak mengetahui uang setoran dari para korban. Padahal, satu korban baru satu hari yang lalu mentranfer uang Rp100 juta," tuturnya.

Namun setelah para korban mencecar pertanyaan kepada terlapor. Kata Hamid, perempuan ini mengaku, kalau uang setoran arisan tersebut digunakan untuk bayar hutang.

"Setelah Mbak UL didesak, akhirnya mengakui dan mengatakan bahwa uang korban habis digunakan untuk membayar hutangnya. Istilahnya dia gali lubang tutup lubang," ucapnya.

Oleh karena itu, Hamid bersama korban lainnya melaporkan perempuan ini ke polisi, karena telah melakukan penipuan berkedok arisan sembako.

 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved