3 Penyebab Motor Brebet Selain Pertalite yang Dituding Biang Masalah: Cek Komponen Lain!

3 Penyebab motor brebet selain faktor Pertalite yang dituding biang masalah: cek komponen lain, penjelasan ahli mengenai sistem pembakaran.

|
Luthfi Husnika/TribunJatim.com
KELUHAN MOTOR BREBET - Kolase foto mekanik di bengkel kawasan Jalan Kilisuci, Kota Kediri sedang menangani kerusakan motor. Sejumlah pemilik kendaraan mengeluh brebet hingga mogok pada Selasa (28/10/2025). Semua kendaraan yang mengalami keluhan tersebut menggunakan bahan bakar Pertalite. 

SURYAMALANG.COM, - Sedikitnya ada tiga penyebab motor brebet selain faktor Pertalite yang kini dituding sebagai biang masalah, dan masih diselidiki oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Masyarakat khususnya di Jawa Timur, mengeluhkan kondisi motor mereka yang brebet atau tersendat-sendat saat digas setelah mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite

Pertalite memiliki angka oktan (Research Octane Number/RON) 90. Sementara, Pertamax memiliki angka oktan lebih tinggi, yaitu 92.

Semakin tinggi angka oktan, semakin baik bahan bakar menangani tekanan dalam mesin tanpa terjadi knocking (ngelitik). 

Baca juga: Daftar Keluhan Motor Brebet di Bengkel Malang Usai Isi Pertalite: Pengakuan Mekanik dan Dugaan Ahli

Pertalite lebih sesuai untuk kendaraan dengan rasio kompresi mesin rendah hingga sedang, sementara Pertamax lebih cocok digunakan pada mesin berteknologi modern dan lebih canggih.

Lalu apa penyebab motor brebet selain faktor Pertalite?

1. Bensin Campuran

Endro Sutarno, People & Technical Development SiTEPAT, mengatakan, jika nilai oktan bahan bakar Pertalite berkurang, otomatis akan semakin sulit terbakarnya.

"Akibatnya, jadi brebet. Tarikannya kurang," ujar Endro, saat dihubungi belum lama ini melansir Kompas.com (grup suryamalang), Kamis (30/10/2025).

Endro menambahkan, beberapa tahun lalu pernah kejadian bensin bercampur dengan solar dan diisikan ke sepeda motor, sehingga mempengaruhi performa motor.

"Itu waktu zaman karburator ya. Baunya enggak enak banget, suara mesinnya juga jadi enggak normal, karena bahan bakarnya jadi susah terbakar," kata Endro.

Baca juga: Janji Bahlil Pasca-Sidak SPBU di Malang: Jika Motor Brebet karena Pertalite Pertamina Ganti Rugi!

Endro mengatakan, bahan bakar yang tidak sesuai dengan rekomendasi pabrikan akan membuat komponen-komponen pada sistem pembakaran bermasalah.

"O2 sensornya jadi cepat kotor, injektornya juga, dan yang lain-lain. Penyebabnya karena bahan bakar bercampur dengan cairan lain," ujarnya.

2. Komponen-komponen pada sistem pembakaran

Selain bahan bakar, faktor lainnya adalah dari komponen-komponen pada sistem pembakaran.

"Kalau motor injeksi, faktornya bisa dari pompa bahan bakar, saringan bahan bakar, lanjut ke injektor, lalu ke throttle position sensor, dilanjut ke O2 sensor" terang Endro. 

"Lalu, bisa jadi sensor-sensor lainnya yang berhubungan dengan injeksi," urainya. 

Sumber: Surya Malang
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved