Karya Mahasiswa
Wine dari Buah Pepaya Karya Mahasiswa PCU, Cita Rasa Istimewa dan Solusi Bernilai Tambah Bagi Petani
Wine dari pepaya Bangkok memiliki rasa manis yang lebih seimbang, tingkat keasaman rendah, dan body/tekstur yang lebih baik. Aroma alkohol yang halus
Penulis: sulvi sofiana | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Dua mahasiswa Hotel Management Petra Christian University (PCU), Cleary Budiman dan Davin Varian Ikwanto Koean,berhasil mengolah pepaya menjadi wine bercita rasa istimewa.
Karya mahasiswa berupa wine dari bahan buah pepaya ini bisa menjadi solusi sekaligus memberi nilai tambah bagi petani penghasil buah pepaya.
Dikatakan Davin, ide mengolah pepaya ini karena melihat banyaknya sisa buah pepaya akibat panen berlebih di sektor pertanian, sehingga ia dan Cleary termotivasi untuk mencari solusi pengolahan yang lebih efektif.
"Misalnya dengan mengembangkan fermentasi pepaya menjadi wine. Selain bisa mengurangi limbah pertanian, pengolahan ini juga bisa memperpanjang masa simpan dan meningkatkan nilai ekonomis dari buah tersebut,” urai Cleary.
Produk wine ini menurutnya bisa menjadi solusi untuk daerah penghasil pepaya di Jawa Timur seperti Desa Sugihwaras, Kediri, yang berada di kawasan sekitar kaki gunung Kelud.
Daerah tersebut diketahui memiliki tanah vulkanik yang subur, sehingga dimanfaatkan sebagai ladang pertanian yang produktif.
Namun produksi pepaya yang melimpah sering menyebabkan harga turun, mengakibatkan kerugian pada petani.
Setelah melakukan percobaan pengolahan pada buah pepaya California, Hawaii, dan Bangkok, Cleary serta Davin menemukan formula yang tepat dengan menggunakan pepaya berjenis Bangkok.
“Wine dari pepaya Bangkok memiliki rasa manis yang lebih seimbang, tingkat keasaman yang rendah, dan body/tekstur yang lebih baik. Aroma alkohol yang dihasilkan juga lebih halus, dengan kadar sesuai standar wine komersial, yakni sekitar 12 persen,” imbuh Davin Kamis (13/3/2025).
Dikatakannya, Wine memang dapat dibuat dari buah lain yang mengandung glukosa, selain anggur.
Jenis olahan wine ini biasanya disebut fruit wine.
Untuk menghasilkan komposisi yang pas, Cleary dan Davin menggunakan buah Pepaya Bangkok yang sudah dibersihkan, gula pasir, air, dan ragi.
“Pepaya harus dikupas dan dipisahkan dari bijinya, lalu dipotong. Setelah itu diblender dan dicampur air dengan perbandingan 1 : 1. Proses penyaringan juga diperlukan, lalu ditambahkan gula pasir dan ragi (Saccharomyces Cerevisiae),” rinci Davin yang memiliki passion di bidang Food and Beverage itu.
Proses fermentasinya sendiri berlangsung selama 14 hari.
Setelah itu, residu yang terbentuk perlu dipisahkan dari wine, dan kemudian wine dimasukkan ke dalam botol untuk proses pengendapan selama 7 hari.
Tempanom, Alat Pertanian Tebar Pupuk Murah Meriah Karya Mahasiswa KKN Unej, Bermodal Rp 100 Ribu |
![]() |
---|
Sulap Limbah Lantai Dek Jadi Produk Furnitur Cantik, Inovasi Mahasiswa Interior Architecture UC |
![]() |
---|
Alat Deteksi Uang untuk Tunanetra Karya Mahasiswa ITATS Surabaya, Bisa Digunakan Gratis |
![]() |
---|
Mahasiswa Unair Desain Alat Deteksi Kelelahan untuk Cegah Kecelakaan Kerja, Raih Medali Emas |
![]() |
---|
Ide EcoPath Mahasiswa Untag Surabaya Raih Prestasi Dunia, Material Jalan dari Limbah Biomassa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.