Merawat Kemabruran Puasa

Dari Syukur ke Syakur  

Nama Tuhan yang disebut ketika dalam keadaan bahagia dan senang tidak seakrab dan sedalam ketika di dalam suasana kepedihan dan penderitaan.

Editor: Dyan Rekohadi
FOTO DOKUMENTASI - Tribunnews/Irwan Rismawan
Menteri Agama Prof. Dr. KH Nasaruddin Umar, MA 

Pernyataan ini diperkuat dengan ucapan nabi Ayyub AS yang bersikap sabar terhadap musibah yang menimpanya, sehingga ia disebut sebagai hamba yang sebaik-baiknya.

Demikian juga nabi Sulaiman AS. yang bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah kepadanya sehingga ia disebut juga sebagai hamba yang sebaik-baiknya.

Hal ini disebabkan karena keduanya konsentrasi pada pemberi nikmat dan bukan pada musibah dan nikmat itu, sehingga dengan demikian keduanya tidak merasakan sama sekali rasa sakit dan nyaman.

Atas dasar pengertian inilah Allah SWT mempunyai sifat asy-syakûr, syukur yang sangat luas. Allah memberikan balasan kepada para hamba-Nya atas kesyukurannya.

Ada yang mengatakan bahwa kesyukuran Allah ialah memberikan pahala yang banyak atas amal yang sedikit. Kata mereka hewan bersyukur, artinya hewan itu tampak badannya gemuk.

Ada juga yang mengatakan, hakekat syukur ialah memuji kepada yang berbuat baik dengan menyebut kebaikannya. 

 

 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved