2 Kasus SPBU Pertamina: Takaran Pertamax Dikurangi Untung Rp3,4 M, Motor Ojol Rusak Isi Pertalite

2 sorotan kasus SPBU Pertamina: takaran Pertamax dikurangi untung Rp3,4 miliar, motor ojol baru keluar dari dealer isi Pertalite langsung rusak.

|
KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN/Facebook Ssalbia Fadjri/Istimewa via Tribunnews.com
KASUS SPBU PERTAMINA - Petugas menyegel SPBU Pertamina (KANAN) di Jalan Alternatif Sentul, Bogor, Jawa Barat, Rabu (19/3/2025). Ada praktik kecurangan mengurangi takaran Pertalite dan Pertamax. Tangkap layar motor mengenai keluhan ojol kendaraan mogok setelah isi Pertalite di salah satu SPBU Kota Kendari, Sulawesi Tenggara dilaporkan ke Polresta Kendari, pada Selasa (4/3/2025) malam. 

SURYAMALANG.COM, - Simak 2 kasus SPBU Pertamina yang belakangan ini mencuat dan jadi sorotan masyarakat. 

Kasus terbaru berkaitan dengan kecurangan SPBU Pertamina di kawasan Bogor yakni mengurangi takaran Pertamax dan Pertalite hingga untung Rp3,4 miliar.

Kasus lainnya mencuat di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara setelah para pengemudi ojek online (ojol) mengeluhkan motor mereka yang rusak diisi pertalite. 

Berikut rangkuman kasus SPBU Pertamina selengkapnya:

Takaran Pertamax dan Pertalite Dikurangi

Kecurangan pada takaran Pertamax dan Pertalite terjadi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 34-16712, Jalan Alternatif Sentul, Bogor, Jawa Barat. 

Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter) Bareskrim Polri mengungkap pengelola SPBU diduga mengurangi takaran bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dan Pertamax.

Baca juga: Daftar Harga Pertalite Pertamax Solar Mulai Hari Ini Rabu 19 Maret 2025 di SPBU Seluruh Indonesia

Takaran Pertalite dan Pertamax dikurangi menggunakan perangkat elektronik yang dioperasikan dengan remote control dan sakelar otomatis. 

"Dari kecurangan ini, tiap tahun mereka mendapat keuntungan Rp 3,4 miliar," kata Dirtipidter Bareskrim Polri Brigjen Nunung, Rabu (5/3/2025) mengutip Kompas.com (grup suryamalang).

Saat ini, pengawas SPBU, Husni Zainun Arun telah ditetapkan sebagai tersangka.

Polisi masih menyelidiki kemungkinan keterlibatan pihak lain, termasuk pemilik SPBU.

"Tinggal nanti kita gali, lakukan pendalaman, berapa tahun dia sudah beroperasional SPBU ini sehingga kita tahu keuntungan total mereka selama ini" ujar Nunung.

"Tidak menutup kemungkinan jumlah tersangka akan bertambah," sambungnya.

Baca juga: REAKSI Pertamina Viral Pertamax Campur Air Hujan Motor Keluar SPBU Mogok, Tanggung jawab Ganti Rugi

Dugaan kecurangan ini pertama kali terendus pada Rabu (5/3/2025) siang.

Dari hasil pemeriksaan, terungkap takaran BBM dikurangi antara 650 hingga 840 mililiter per 20 liter.

Halaman
1234
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved