KLARIFIKASI Soal Dugaan Peserta Titipan di Rekrutmen Pegawai BLUD Kab. Malang, Kuncinya di Wawancara

Begini klarifikasi pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Malang terkait dugaan peserta titipan di rekrutmen pegawai BLUD Kabupaten Malang. 

Penulis: Imam Taufiq | Editor: Frida Anjani
Tangkap Layar Google Street View
PESERTA TITIPAN - Potret kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Malang. Muncul dugaan peserta titipan pada seleksi penerimaan pegawai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Malang. 

SURYAMALANG.COM - Begini klarifikasi pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Malang terkait dugaan peserta titipan di rekrutmen pegawai BLUD Kabupaten Malang

Banyak peserta yang protes sudah mendapatkan hasil tes urutan pertama dan kedua tidak lolos, justru peserta urutan empat dan seterusnya yang lolos. 

Namun, pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Malang membantah telah melakukan praktek titipan peserta atau suap untuk rekrutmen pegawai BLUD Kabupaten Malang

Tahapan terakhir yakni tes wawancara menjadi kunci penting peserta dinyatakan lulus atau tidak. 

Diketahui, rekrutmen pegawai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Malang ini diikuti 1.500 peserta.

Seleksi yang diikuti 1.500 peserta itu diduga banyak titipan dan bau suapnya .

Dugaan itu muncul, tak lepas dari pengumuman hasil tes pegawai kontrak itu pada Senin (17/3/2025).

Pengumuman oleh Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BKSDM) itu banjir protes.

Terutama, dari peserta yang hasil tesnya itu urutan pertama namun tidak keterima, namun justru yang diterima itu malah peserta rangking tiga atau empat. 

Mereka menilai tes itu dianggap cuma formalitas, karena antara hasil tes dengan mereka yang diterima tak sesuai.

"Bukan cuma banyak protes dari nitizen, namun banyak yang mengadu ke kami. Sebelum, kami melangkah, kami minta panitia seleksi bisa mempertanggungjawabkan. Sebab, banyak titipan dari beberapa pihak," tegas M Zuhdy Ahmadi alias Didik, Gubernur LIRA Jatim, Rabu (19/3/2025).

Menanggapi tes pegawai kontrak yang diduga sarat dengan permainan itu, Amarta Fasa, ketua Komisi I mengatakan, pihaknya akan menanyakan ke panitia seleksinya, yakni BKSDM, dan Dinkes.

"Nanti, info itu akan kami tindaklanjuti dengan kami tanyakan ke panselnya. Yang namanya tes seperti itu ya harus fair play, nggak boleh ada dugaan-dugaan seperti itu," tuturnya.

Sementara, Drg Ivan Drie, Plt Kadinkes Kabupaten Malang mengaku memang banyak pertanyaan dari netizen.

Menurutnya, rata-rata mereka menyakan, mengapa kok banyak peserta yang hasil tesnya itu pada urutan nomer satu namun kok nggak keterima, justru nomer tiga dan empat yang lolos?

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved