Ratusan Sopir Bus di Terminal Arjosari Kota Malang Ikuti Tes Kesehatan Jelang Mudik Lebaran 2025

Ratusan Sopir Bus di Terminal Arjosari Kota Malang Ikuti Tes Kesehatan Jelang Mudik Lebaran 2025

Penulis: Benni Indo | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Benni Indo
TES KESEHATAN - Sejumlah sopir bus di Terminal Arjosari, Kota Malang, mengikuti tes kesehatan, Kamis (20/3/2025). Dinas Kesehatan Kota Malang bersama Kemenhub RI, Badan Narkotika Nasional, dan Polresta Malang Kota bekerja sama memeriksa kesehatan para sopir bus yang akan melayani perjalanan mudik saat momen Lebaran 2025. 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Ratusan sopir bus di Terminal Arjosari, Kota Malang, mengikuti tes kesehatan, Kamis (20/3/2025).

Dinas Kesehatan Kota Malang bersama Kemenhub RI, Badan Narkotika Nasional, dan Polresta Malang Kota bekerja sama memeriksa kesehatan para sopir bus yang akan melayani perjalanan mudik saat momen Lebaran 2025.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr Husnul Muarif menerangkan, dalam tes kesehatan kali ini tersedia spirometri.

Spirometri adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah oksigen yang masuk ke paru-paru. Tes ini juga bisa disebut sebagai tes fungsi paru.

"Jadi itu untuk mengukur kapasites oksigen di paru-paru. Itu sangat penting untuk pengemudi sehingga ketika ia berkegiatan punya perkiraan rentang berapa lama waktu kegiatan. Selain itu juga ada tes narkotika," kata Husnul kepada SURYAMALANG.COM.

Husnul mengatakan, tujuan tes kesehatan bagi para sopir bus tersebut untuk memastikan keamanan dan kenyamanan warga saat mudik.

Bagi sopir yang kedapatan positif narkotika atau potensi penyakit lainnya seperti darah tanggi dan diabetes, akan direkomendasikan untuk berobat atau beristirahat. Dinas Kesehatan Kota Malang akan mengeluarkan surat keterangan layak kepada para sopir jika lolos tes.

"Kami ingin warga yang mudik merasa aman dan nyaman dengan pengemudi yang sudah kami periksa."

"Kami beri surat keterangan laik mengemudi. Itu kami lakukan setiap tahun. Sehingga mereka yang keluar dari sini, mereka punya surat keterangan layak atau tidak mengemudi."

"Ini indikator yang bisa memberikan rasa aman dan nyaman kepada pengemudi dan penumpang. Surat berlaku selama mudik Lebaran," jelas Husnul.

Jika ditemukan kandungan narkotika, akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Pemeriksaan itu berupa penelusuran riwayat penggunaan obat-obatan sebelumnya. Pasalnya, bisa jadi konsumsi obat sebelumnya memengaruhi hasil tes.

"Kami lihat riwayatnya dulu. Itu kan kami tanya, apakah sebelumnya pernah mengonsumsi obat, kadang ada zat-zat kandungan di obat tersebut membuat tes urinnya positif," urai Husnul.

Nanang Kunandar, seorang sopir bus berpendapat bahwa tes kesehatan sangat peting dilakukan jelang mudik Lebaran.Sopir bus Kalisari itu telah lolos tes kesehatan. Menurutnya, keselamatan penumpang sangat ditentukan juga oleh kapasitas kesehatan sopir.

"Kita ini kan bawa banyak nyawa penumpang, jadi memang harus aman. Tes kesehatan ini salah satunya untuk memastikan sopir sehat," ungkapnya.

Saat momen Lebaran, Nanang dituntut ekstra melayani penumpang. Ia melayani penumpang rute Malang-Surabaya, pun sebaliknya.

Nanang juga melayani perjalanan wisata. Saat keluar dari tes kesehatan, ia membawa vitamin dan paracetamol yang diberikan oleh petugas kesehatan. Obat itu untuk mendukung kondisi tubuhnya agar tetap prima.

"Kami juga harus patuhi rambu-rambu selama di jalan. Di tempat saya bekerja, dituntut agar kecepatan tidak boleh di atas 110 Km/Jam. Kami bawa Mercy, itu juga sudah dibatasi kecepatannya."

"Di atas 110 Km/Jam tidak boleh. Jadi kami dituntut pelayanan dan di jalan tidak boleh ugal-ugalan. Di tol pun tidak ambil bahu jalan karena itu paling dilarang," ungkap Nanang.

Kepala Terminal Arjosari, Maria Margaret mengatakan dalam jadwal rutin, ada 300-350 bus yang masuk terminal. Pada saat mudik nanti, diperkirakan jumlahnya bisa bertambah dua kali lipat.

Pihak terminal telah menyiapkan sejumlah fasilitas penunjang seperti penyekatan jalur dan penerangan.

"Paling banyak AKDP, kalau AKAP biasanya sampai 80 bus per hari. Ada peningkatan 100 persen prediksinya," katanya.

Jumlah penumpang juga diperkirakan bertambah. Dalam sehari, biasanya bisa mencapai 4.000. Saat Lebaran ini, diperkirakan sampai 8.000 penumpang datang ke Terminal Arjosari. Maria meminta setiap sopir bus yang akan melayani mudik bisa betul-betul memperhatikan kesehatan.

"Kami rutin cek kesehatan setiap Lebaran dan Natal. Kami lakukan setiap ada perayaan besar, selalu dilaksanakan," ujarnya. 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved