Pertalite Oplosan
Temuan Warga Pertalite Diduga Campur Air, SPBU Didatangi Polisi, Pertamina: Sudah Quality Control
Temuan warga Pertalite diduga campur air viral, SPBU di Palembang didatangi Polisi, Pertamina klaim sudah quality control.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Sarah Elnyora Rumaropen
Dalam unggahannya, akun itu membagikan momen saat mobil HR-V putih miliknya harus diderek ke bengkel di Jalan Ir. Soekarno, Solo Baru.
Mobil Mogok di Tengah Jalan Eka Kartika (36), istri pemilik mobil, mengungkap insiden ini terjadi saat ia dan suami hendak berangkat ke Yogyakarta untuk keperluan pekerjaan pada Kamis (6/3/2025).
Mereka mampir di SPBU Pucangsawit dan mengisi BBM jenis Pertamax sebanyak Rp 300.000.
Namun, tak lama setelah keluar dari SPBU, mobil mereka mulai menunjukkan gejala aneh.
“Baru sampai di Solo Baru, mobil terasa brebet, tidak bisa diinjak gas, dan tiba-tiba mati total di tengah jalan,” ujar Eka mengutip TribunSolo.com.
Akibat panik, mereka pun segera menghubungi teknisi Honda Solo Baru untuk mengecek kendaraan.
Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa BBM dalam tangki mereka bercampur dengan air.
Merasa dirugikan, suami Eka langsung mendatangi SPBU Pucangsawit dengan membawa sampel Pertamax bercampur air sebagai bukti dan meminta pertanggung jawaban.
Baca juga: Prediksi Nama Ahok Ikut Jadi Tersangka Korupsi Pertamina, Begini Kata Kejagung Usai Pemeriksaan
Pihak SPBU akhirnya menyetujui ganti rugi berupa biaya perbaikan mobil sebesar Rp 723.000 serta penggantian biaya BBM sebesar Rp 300.000, sehingga totalnya mencapai Rp 1 juta.
“Awalnya mereka hanya mau mengganti setengahnya, tapi setelah didesak akhirnya diganti penuh,” ungkap Eka.
Namun, meski telah mendapatkan kompensasi, Eka tetap merasa khawatir terhadap kemungkinan dampak jangka panjang pada mobilnya akibat insiden ini.
“Saya tidak tahu apakah nanti mobil saya akan mengalami kerusakan lain akibat BBM yang bercampur air ini,” tambahnya.
Setelah unggahan tentang insiden ini viral, pihak SPBU Pucangsawit menghubungi Eka dan meminta agar postingan tersebut dihapus. Namun, Eka menolak permintaan tersebut.
Menurutnya, unggahan itu tidak akan dihapus sebelum pihak SPBU memberikan klarifikasi resmi serta permintaan maaf secara terbuka.
“SPBU menelepon saya dan meminta agar unggahan dihapus. Tapi saya tidak mau karena belum ada klarifikasi atau permintaan maaf dari mereka,” ujar Eka.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.