Revitalisasi Pasar Besar Malang

Pemkot Malang Kejar Lobi Kementerian PU demi Revitalisasi Pasar Besar, Respon Pedagang Kebalikannya

Pemkot Malang mengupayakan melobi Kementerian PU RI agar rencana revitalisasi Pasar Besar Malang mendapat prioritas.

Penulis: Benni Indo | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Benni Indo
Kondisi Pasar Besar Malang yang akan dibangun oleh Pemerintah Kota Malang, Jumat (21/3/2025). Pemkot Malang tengah mengupayakan melobi Kementerian PU RI agar rencana revitalisasi Pasar Besar Malang mendapat prioritas. 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Pemerintah Kota Malang tengah mengupayakan melobi Kementerian PU RI agar rencana revitalisasi Pasar Besar Malang mendapat prioritas.

Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat mengatakan dirinya telah memerintahkan Wakil Wali Kota Malang, Ali Muthohirin, Kepala Dinas Koperasi, Perindustian, dan Perdagangan Kota Malang, Eko Sri Yuliadi, dan Kadis PUPRKP Kota Malang, Dandung Djulharijanto untuk bertamu ke Kementerian PU RI.

"Saya telah perintahkan wakil saya dan Kadiskopindag dan Kadis PUPRKP untuk bisa menjelaskan," ujar Wahyu, Jumat (21/3/2025).

Wahyu akan mendengarkan laporan hasil pertemuan dengan Kementerian PU RI.

Ia mengatakan, progres rencana revitalisasi Pasar Besar Malang tetap diupayakan.

Pada saat retret di Magelang, Wahyu mendengarkan langsung pernyataan dari Menteri RU RI, Dody Hanggodo bahwa tidak ada program-program prioritas yang terkait dengan pasar, kecuali pasar yang telah dibangun multiyears.

"Progresnya kan memang belum ada kepastian, makanya saya menugaskan untuk bertemu Kementerian PU RI," ungkapnya.

Di sisi lain, para pedagang Pasar Besar bersikap kebalikan dengan upaya Pemkot.

Pedagang yang tergabung dalam Himpunan Pedagang Pasar Besar Malang (Hippama) justru senang jika revitalisasi tidak jadi dijalankan.

 

Menjawab kekecewaan anggota Himpunan Pedagang Pasar Besar Malang yang menilai Wahyu tidak menepati janji kampanyenya saat Pilkada 2024 Kota Malang, politisi Gerindra itu beralasan bahwa pada saat kampanye dahulu, ia masih membaca laporan forensik dari ITS.

Laporan dari ITS itu merekomendasikan agar bangunan pasar tidak dibongkar total, melainkan diperbaiki saja.

Setelah ia menjabat sebagai wali kota, laporan terbaru dari Universitas Brawijaya menyarankan agar pasar dibongkar total.

Wahyu berpegangan pada laporan terbaru studi kelayakan (FS).

Ia mengelak tidak memenuhi janji politiknya, melainkan mengikuti perkembangan terbaru untuk menentukan kebijakan.

Halaman
123
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved