TNI Tembak Polisi
Penampakan Rumah Kapolsek yang Dituduh Dapat Uang dari Arena Sabung Ayam, Padahal Nyambi Jadi Sopir
Beginilah penampakan rumah Kapolsek Negara Batin yang dituduh dapat uang dari arena judi sabung ayam di Way Kanan, Lampung. Jauh dari kata mewah.
Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
SURYAMALANG.COM - Beginilah penampakan rumah Kapolsek Negara Batin yang dituduh dapat uang dari arena judi sabung ayam di Way Kanan, Lampung.
Ternyata rumah AKP Anumerta Lusiyanto, Kapolsek Negara Batin yang juga menjadi korban tewas tragedi penembakan di arena sabung ayam itu jauh dari kata mewah.
Sang anak pun menceritakan jika mendiang ayahnya nyambi menjadi sopir travel untuk membiayai keluarganya.
Kondisi rumah Kapolsek Negara Batin, AKP Anumerta Lusiyanto yang tewas ditembak anggota TNI di arena judi sabung ayam, ternyata sangat sederhana.
Lusiyanto yang bertugas di Way Kanan itu memiliki rumah pribadi di Desa Fajar Isuk, Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu, Lampung.
Rumah itu tidak setiap hari ditinggali sejak Lusiyanto menjabat sebagai Kapolsek Negara Batin, karena menempati rumah dinas.
Sehari-harinya, rumah itu dijaga oleh adik ipar Lusiyanto.
Anggota Biddokkes Polda Lampung Aipda Romi Indra Setiawan, mendatangi langsung rumah pribadi AKP Anumerta Lusiyanto.

Pada akun TikTok Aipda Romi Indra Setiawan, @romi_indra_setiawan, terlihat akses menuju rumah Lusiyanto harus melewati pekarangan rumah orang.
Romi didampingi Bhabin Fajar Isuk, Aipda Narwin harus melewati jalan setapak untuk menuju ke rumah Lusiyanto.
"Ini lewat gang sempit, gang kecil bahkan, ini mobil nggak Pak Bhabin?," tanya Aipda Romi.
"Nggak bisa, motor saja agak susah ini," kata Aipda Narwin.
Tak jauh dari gang sempit itu, ada sebuah rumah yang ada di ujung tanjakan jalan.
Rumah itu tampak dipasangi pagar bambu setinggi paha orang dewasa.
"Pagarnya bambu, dinding bahkan belum diplester," kata Aipda Romi.
Di bagian depan rumah itu tampak ada beberapa tanaman yang disimpan dalam pot.
Masuk ke dalam, rumah itu didominasi cat tembok berwarna kuning.
Tampak ada kursi sofa berwarna merah lengkap dengan mejanya di ruang tamu.
Di ruangan itu juga terlihat ada beberapa foto almarhum dan istrinya yang dipajang di dinding.
Melihat foto-foto itu, Aipda Romi pun dibuat terharu.
Apalagi saat ini banyak pemberitaan yang menarasikan kalau Lusiyanto menerima uang dari arena judi sabung ayam itu.
“Saya pengen nangis Pak, beneran Pak. Saya tahu bener kondisinya beliau ketika diotopsi di kamar jenazah. Saya terharu dengan pemberitaan-pemberitaan sekarang ya, yang katanya beliau dapat apa, dapat apa. Ini temen-temen lihat sendiri kondisinya," kata Aipda Romi.
Ia kemudian memperlihatkan foto-foto Listiyanto saat sekolah perwira.
"Beliau PAG dari Bintara ke Perwira tahun 2018. Ini foto beliau Binmas, mungkin ini bapak sebelumnya lama dinas di Binmas ya bapak?," tanya Aipda Romi.
"Sebelumnya lama di Polres Tanggamus," jawab Aipda Narwin.
Kemudian Romi pun masuk ke dalam rumah yang tampak sederhana itu.
Di kamar nomor satu, terlihat ada sebuah kasur yang dimiringkan tanpa adanya dipan.
Kemudian Romi juga memperlihatkan ruang makan sederhana yang hanya ada meja makan berserta kursi-kursi.
Aipda Romi kemudian masuk ke dalam kamar yang diduga jadi tempat istirahat Lusiyanto dengan istrinya.
"Kita lihat kamarnya, seperti ini kamau beliau. Ini kasurnya sudah, bahkan seprainya sudah jebol," kata dia.
Saat disorot ke atas, atap kamar itu hanya ditutupi triplek sebagian dan tidak menempel.
Sementara bagian lainnya dibiarkan bolong tanpa atap.
"Dengan lemari plastik, plafon masih triplek dan belum tertutup dengan baik," kata dia.
Kemudian ia juga memperlihatkan dapur yang juga belum dipasangi plavon.
"Dapur juga dindingnya belum diplester, masih semen kasar. Bahkan belum diplavon juga," kata dia.
Di bagian paling belakang, ada kamar mandi sangat sederhana bahkan belum berlantai keramik.
"Kamar mandinya semennya sudah banyak retak, closet jongkok biasa, bahkan ada embernya," jelasnya lagi.
Menurut Aipda Narwin, Lusiyanto sudah jarang pulang ke rumah pribadinya itu.
"Beliau jarang pulang, lebih banyak di Way Kanan," kata Narwin.
Aipda Romi sengaja mendatangi rumah Lusiyanto untuk menunjukkan fakta yang sebenarnya soal kondisi sang kapolsek.
"Melihat kondisi rumah saudara kami, pimpinan kami, AKP Anumerta Lusiyanto yang gugur kemarin saat melaksanakan tugas. Fakta di lapangan seperti ini, kita sudah melihat langsung, foto-fotonya juga ada," kata dia.
Ia menyayangkan adanya pemberitaan soal dugaan ada aliran dana yang diterima oleh almarhum.
"Kondisinya seperti ini, sangat sederhana. Kalau ada pemberitaan-pemberitaan yang tidak baik tentang beliau, kita tunjukan fakta ke teman-teman semua," tandasnya.
Romi juga mendoakan yang terbaik bagi AKP Anumerta Lusiyanto.
"Kita semua mendoakan mudah-mudahan almarhum tenang, diampuni segala dosanya dan diterima amal ibadahnya dan ditempatkan di sisinya," kata dia.
Nyambi jadi Sopir Travel
Putri Kapolsek Negara Batin, AKP Anumerta Lusiyanto, Salsabila, mengurai curhatan pilu tentang sosok ayahnya.
Gadis yang kerap disapa Bila itu mengungkap kalau ayahnya adalah sosok pekerja keras dan jujur.
Sang ayah tidak mau memberi makan dan membiayai pendidikan putrinya dengan uang yang tidak halal.
Alih-alih menerima suap, AKP Anumerta Lusiyanto justru nyambi jadi sopir travel.
Bahkan hal itu dilakukan Lusiyanto demi bisa menghadiri wisuda putrinya pada bulan Mei 2025 mendatang.
Kepada Bila, almarhum berjanji akan mengumpulkan uang agar bisa datang ke acara wisuda lalu jalan-jalan.
Namun sang ayah meninggal dunia di arena judi sabung ayam usai ditembak oleh anggota TNI.
Curhatan pilu itu ditulis oleh Bila di akun TikToknya @.sabils.
Mencoba ikhlas dengan kepergian sang ayah, Bila mengatakan kalau Lusianto adalah orang baik.
"papa, bila tau papa liat bila dr atas sana kan? papa jagain bila kan? bila yakin pasti papa jagain bila.
paa… sakit sekali rasanya hati bila, hancur bgt pa, bila tau pa bila harus ikhlas dan menerima semua ini, krna papa meninggal dgn cara yg baik di bulan yg baik bahkan sampai saat papa meninggal papa masih dalam keadaan berpuasa.
masyaAllah sekali pa, Allah Maha Baik, semua org mengenang kebaikan papa semua org menjadi saksi klo papa org baik," tulis Salsabila.

Menurut Bila, selama ini meski selalu diperlakukan sebagai putri kecil, namun sang ayah tidak pernah mengajarinya untuk menjadi perempuan yang lemah.
"papa selalu ajarkan kebaikan ke bila, untuk jd manusia yg jujur, bahkan papa slalu ingetin bila buat ga bls kejahatan dgn kejahatan, papa slalu blg harus jd org baik walaupun org jahat sm kita tp kita gaboleh bales jahat," tulisnya lagi.
Salsabila juga mengungkap kalau dirinya dan sang ayah sudah satu tahun tidak bertemu.
Momen pertemuan yang dirindukan Bila justru saat ayahnya sudah terbujur kaku.
"Satu tahun bila ga peluk papa satu tahun bila ga cium papa, kemarin pas bila plg bila peluk papa badan papa udh kaku pa.. tp badan papa bersih wajah papa bercahaya dan senyum. bila pegang papa dr ujung kepala sampai ujung kaki papa krna bila kangen bgt, bila peluk papa bila cium papa. sekangen itu bila pa, bnrbnr kangen," katanya.
Apalagi kata Bila, ayahnya itu berjanji akan berlebaran di kampung halamannya.
"papa janji sm bila lebaran ini kita pulang ke belitang kekampung papa lebaran disana, tp kenapa pulangnya skrg dgn keadaan kaya gini," ujar Bila.
Sang ayah juga tidak menepati janjinya untuk datang ke acara wisuda sang putri.
"papa juga janji mau dtg wisuda bila di bulan mei, kata papa iya sayang papa usahain ya kita nabung dlu biar bisa ke wisuda bila dan kita jalan-jalan disana," katanya.
Menurut Salsabila, selama ini sang ayah selalu mengusahakan apapun untuk putrinya agar bisa sekolah yang tinggi.
"Papa kerja siang malam, sampingan sambil jd supir travel demi biaya pendidikan bila dan kehidupan bila, karna papa gamau anak papa dikasih uang haram mknya papa selalu kerja siang malam tanpa kenal lelah," tulisnya.
"papa ga pernah dzolim sm org papa ga pernah mau dikasih ataupun di suap uang oleh siapapun. bahkan papa kl bantu org bnrbnr ikhlas krna papa tau yg papa bantu jg mereka susah," tambah Bila.
Salsabila pun miris dengan adanya tuduhan yang mengatakan kalau sang ayah mendapat uang dari arena judi sabung ayam itu.
"papa disini bila cari keadilan yg seadil adilnya untuk papa, bila berjuang sekuat tenaga untuk menegakkan keadilan untuk papa, walaupun skrg bnyak sekali fitnahan dan tuduhan yg tidak benar tentang papa, itu semua menghapus dosa-dosa dan menjadi ladang pahala untuk papa," katanya.
Ia berharap kebenaran akan terungkap, dan dirinya akan terus mencari keadilan untuk sang ayah tercinta.
"bila ga akan gentar dan ga akan takut untuk melawan mereka yg sudah berbuat kejam seperti ini ke pa, karna bila hrs menegakkan keadilan untuk papa. bila ga perduli sebesar dan sekuat apa power mereka, bila jg punya kekuatan dan keyakinan krna bila yakin Allah akan menunjukkan Kebesaran nya dan Mukjizatnya," tulis Salsabila lagi.
Anak buah Lusiyanto, Daroel membenarkan kalau almarhum memang sering nyambi jadi sopir travel.
"Saya 18 tahun dinas sepolres dengan almarhum, 5 tahun 1 polsek, selama dinas kadang beliau itu nyambi jadi supir travel bakau, kenapa? Karna memang sesederhana itu orangnya," tulis akun @daroel27.
Polsek-Koramil disebut terima uang
Kasus tewasnya tiga anggota polisi saat melakukan penggerebekan arena sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kabupaten Way Kanan, Lampung, diduga melibatkan aliran uang judi yang dinikmati oleh para oknum.
Hal itu ditegaskan langsung oleh Kapendam II/Sriwijaya, Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar, di Palembang, Sumatera Selatan.
"Sudah satu tahun lho, bagi-bagi duit (judi sabung ayam). Ada duit dikasih, Polsek-Koramil, makan duit. (Kalau) pembagian, saya tidak tahu, ada yang menerima duit, dan ini beroperasi satu tahun," kata Eko, Kamis (20/3/2025).
Eko menegaskan, bagi-bagi uang hasil judi sabung ayam itu didapatkan berdasarkan keterangan para saksi yang kini telah ditahan oleh Denpom.
Kedua saksi tersebut adalah Peltu Lubis dan Kopka Basarsyah.
"Judi ada profit, ada penerima duit. Saksi menjelaskan (setoran) ada. Kalau saksi ngomongnya gitu, ada duit, ada setoran, ya ada," katanya.
"Oknum-oknumnya siapa saja, kita tunggu proses selanjutnya," ucap Eko.
"Duit dibagi ada, ya. Kita bukan bodoh-bodoh amatlah, duit (judi) ada dibagi iya. Duit ada setor iya, gitu sajalah," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, tiga orang polisi gugur saat menggerebek arena judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung, Senin (17/3/2025) sore.
Ketiga anggota kepolisian tersebut ialah Inspektur Satu (Iptu) Lusiyanto, Brigadir Kepala (Bripka) Petrus Apriyanto, dan Brigadir Dua (Bripda) Ghalib Surya Ganta.
Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp
rumah Kapolsek Negara Batin
rumah AKP Anumerta Lusiyanto
rumah Iptu Lusiyanto
AKP Anumerta Lusiyanto
Iptu Lusiyanto
penembakan polisi di Lampung
judi sabung ayam
Kapolsek Negara Batin
sabung ayam
penembakan
Negara Batin
Way Kanan
Lampung
TNI tembak polisi
suryamalang
Cerita Terlarang Penembakan Judi Sabung Ayam, Peltu Lubis Sebut Rutin Kasih Rp 1 Juta ke Kapolsek |
![]() |
---|
Janji Kapolri Jadikan Putri AKP Lusiyanto Jadi Polwan, Ayahnya Korban Penembakan Judi Sabung Ayam |
![]() |
---|
Gaji Peltu Lubis dan Kopda Basarsyah TNI Terseret Judi Sabung Ayam Tembak Polisi, Banyak Tunjangan |
![]() |
---|
Gaya Hidup Peltu Lubis TNI Tersangka Judi Sabung Ayam, Rumah Lebih Mentereng dari AKP Lusiyanto |
![]() |
---|
UPDATE Tersangka Penembakan Judi Sabung Ayam di Lampung, Ada 2 Anggota TNI dan 1 Polisi Polda Sumsel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.