CERITA Syafrida Yani Anak-anaknya Jual Ginjal Demi Bebaskan Ibu, Trauma Ditahan Polisi: Saya Dituduh

Cerita Syafrida Yani anak-anaknya jual ginjal demi bebaskan ibu, trauma ditahan polisi: saya dituduh, kini masalah selesai kedua belah pihak damai.

|
TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci/ELGA HIKARI PUTRA
KAKAK-ADIK JUAL GINJAL - Syafrida Yani (KIRI) saat ditemui di rumahnya kawasan Ciputat, Tangerang Selatan Minggu (23/3/2025). Kakak-adik, Farrel Mahardika Putra dan Nayaka Rivanno Attalah (KANAN) membentangkan spanduk jual ginjal di trotoar Bundaran HI, Jakarta Pusat, Kamis (20/3/2025). Syafrida Yani mengaku trauma setelah ditahan Polres Tangsel tak berdaya buta hukum, bebas karena penangguhan. 

Sebelum akhirnya bekerja di rumah sepupu suaminy, Syafrida Yani adalah penjual makanan rumahan.

Berujung Damai

Terbaru, kasus dugaan penggelapan yang menjerat Syafrida Yani berujung damai.

Kesepakatan damai itu tercapai saat kedua pihak dimediasi oleh Polsek Ciputat Timur pada Minggu (23/3/2025) kemarin.

“Setelah melalui diskusi dan pertimbangan dari berbagai pihak, pihak pelapor dan pihak tersangka akhirnya sepakat untuk berdamai,” ucap Kasi Humas Polres Tangerang Selatan AKP Agil Sahril dalam keterangannya, Senin (24/3/2025).

Surat pernyataan damai pun diteken kedua belah pihak dan pelapor secara resmi mengajukan pencabutan laporan polisi sebagai bentuk penyelesaian kekeluargaan atas kasus ini.

Baca juga: Curhat Pasrah Erfin Caleg Jual Ginjal Cuma Dapat 43 Suara, Terancam Gagal Jadi DPRD Akhirnya Tumbang

Dokumen pencabutan laporan tersebut diterima langsung oleh Kapolsek Ciputat Timur Kompol Bambang Askar.

Sementara itu Yeldi, ayah dari kakak-adik yang nekat mau jual ginjal mengatakan, aksi kedua anaknya itu merupakan spontanitas di luar sepengetahuannya.

“Kami juga menegaskan bahwa pihak penyidik Polsek Ciputat Timur tidak pernah meminta uang dalam penyelesaian perkara ini,” kata Yeldi mengutip TribunJakarta.

Cerita Farrel

Sebelumnya Farrel Mahardika Putra sebagai kakak menjelaskan kronologi masalah yang menimpa ibunya. 

“Ibu saya hanya seorang penjual makanan rumahan" ucapnya saat ditemui di kawasan Bundaran HI, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (20/3/2025).

"Awalnya ibu hanya membantu saudara ayah untuk mengurus rumahnya, karena beliau bekerja di sebuah maskapai sehingga sering keluar negeri,” sambungnya. 

Dari sinilah kemudian petaka itu datang, pemilik rumah sempat marah karena Syafrida Yani tak bisa dihubungi akibat ponsel miliknya rusak.

Baca juga: Sosok Erfin Dewi Sudanto, Caleg PAN Berniat Jual Ginjal Demi Kampanye

Agar mudah dihubungi, pemilik rumah kemudian membelikan ibunya satu unit ponsel.

Halaman
123
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved