DPRD Jatim Minta Jangan Ada Kekerasan Sikapi Demonstrasi Mahasiswa Tolak UU TNI

DPRD Jatim meminta semua pihak tidak menggunakan cara kekerasan dalam menyikapi fenomena demonstrasi tolak UU TNI yang dilakukan mahasiswa.

Editor: iksan fauzi
SURYAMALANG.COM/ISTIMEWA
Wakil Ketua DPRD Jatim Deni Wicaksono mengimbau semua pihak tidak menggunakan kekerasan dalam menyikapi demonstrasi mahasiswa tolak UU TNI. 

SURYAMALANG.COM - DPRD Jatim meminta semua pihak tidak menggunakan cara kekerasan dalam menyikapi fenomena demonstrasi menolak UU TNI yang dilakukan mahasiswa.

Sekadar diketahui, beberapa hari terakhir ini mahasiswa menggelar demonstrasi di berbagai kota di tanah air, termasuk di wilayah Jawa Timur. 

Penanganan demonstrasi dengan menggunakan kekerasan dinilai bukan hal yang semestinya dilakukan.

Wakil ketua DPRD Jatim Deni Wicaksono menyampaikan itu dalam keterangan tertulis kepada SURYAMALANG.COM, Selasa (25/3/2024).

Politisi PDI Perjuangan itu menyarankan semua pihak lebih mengutamakan pendekatan dialogis .

“Kami berharap semua pihak tidak menggunakan cara-cara kekerasan," ujar Deni Wicaksono.

Menurut Deni Wicaksono, mahasiswa yang berdemonstrasi adalah anak-anak bangsa yang membawa aspirasi sebagai bagian dari tugas sejarahnya.

"Pendekatan humanis dan dialogis harus diutamakan oleh semua pihak,” saran Deni.

Deni mengatakan, demonstrasi adalah bentuk ekspresi yang wajar dan dilindungi oleh konstitusi.

Ia mengatakan, tidak boleh ada pelarangan terhadap demonstrasi.

Akan lebih elok, kata Deni, jika semua pihak menahan diri untuk tidak saling memprovokasi dan melakukan kekerasan.

“Kami mendengar ada tindakan-tindakan kelerasan yang dialami oleh mahasiswa, dan bahkan di Surabaya juga dialami oleh insan pers. Kami berharap kejadian seperti ini tidak terulang,” ujar Deni.

Alumnus Universitas Airlangga tersebut optimistis situasi akan tetap kondusif apabila pendekatan humanis dan dialogis diterapkan dalam menyikapi aksi demonstrasi mahasiswa.

“Jika semua pihak menahan diri, InsyaAllah situasi akan tetap kondusi. Mahasiswa dapat menyalurkan dan memperjuangkan aspirasinya, sedangkan aparat berwenang juga bisa menjalankan tugasnya,” imbuh Deni yang juga ketua Persatuan Alumni GMNI Jatim ini. (*)

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved