Aksi Tolak UU TNI Malang
UPDATE 3 Demonstran Hilang Kontak Saat Ricuh Aksi Demo Tolak UU TNI di Malang, Siap-Siap Jalur Hukum
Terkait penyebab hilang kontak, ternyata mereka bertiga lari menyelamatkan diri saat aksi demo itu berubah jadi ricuh dan dibubarkan paksa oleh aparat
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Tiga orang pendemo yang sempat dinyatakan hilang kontak saat ricuh aksi demo tolak UU TNI di depan Gedung DPRD Kota Malang pada Minggu (23/3/2025) lalu, akhirnya kini telah ditemukan.
Koordinator YLBHI LBH Pos Malang, Daniel Alexander Siagian mengatakan, identitas tiga pendemo yang sempat dinyatakan hilang kontak itu adalah Yaser Asad, Iqbarullah, dan Theorldoric Valentino Hartano atau akrab dipanggil Nino.
Diketahui, mereka bertiga merupakan warga Kota Malang.
"Jadi, tim LBH Pos Malang telah mencari keberadaan mereka. Terkonfirmasi, ketiganya sudah ditemukan dalam keadaan baik dan berada di kediaman masing-masing," ujar Daniel, Rabu (26/3/2025).
Terkait penyebab hilang kontak, ternyata mereka bertiga lari menyelamatkan diri saat aksi demo itu berubah jadi ricuh dan dibubarkan paksa oleh polisi dan TNI.
Di saat bersamaan, handphone (HP) mereka mati karena kehabisan baterai.
"Kami sudah pastikan, mereka bertiga kondisinya baik-baik saja dan tidak luka-luka. Jadi, mereka itu lari (saat aksi demo menjadi ricuh dan dibubarkan paksa oleh aparat polisi dan TNI) dan HP nya mati, sehingga tidak bisa memberikan kabar secara langsung," ungkapnya.
Di samping itu, pihaknya juga memastikan bahwa seluruh korban luka dari massa aksi telah mendapat perawatan dan penanganan medis.
Salah satunya adalah Turaichan Azuri, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang mengalami luka parah di bagian kepala
Diketahui, ia juga termasuk bagian dari enam pendemo yang sempat diamankan oleh polisi dan kemudian dilepaskan.
Korban Turaichan Azuri ini, mendapatkan penanganan medis dari tim dokter kesehatan (Dokkes) Polresta Malang Kota.
Sedangkan untuk korban atas nama Naufal Aulia Helmi Taqiyuddin atau akrab dipanggil Rembo, masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) karena mengalami luka di rahang serta mulut dan harus menjalani operasi.
"Untuk langkah selanjutnya saat ini, kami masih fokus pemulihan korban luka berat. Namun tidak menutup kemungkinan, kami akan menempuh upaya hukum," tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, aksi demo tolak UU TNI yang dilakukan massa Arek-Arek Malang Turun Ke Jalan di depan Gedung DPRD Kota Malang berakhir ricuh, Minggu (23/3/2025) malam.
Dalam aksi anarkisnya itu, massa menjebol pagar sisi utara gedung DPRD Kota Malang.
Setelah itu, mereka membakar salah satu pos jaga gedung DPRD Kota Malang dan satu pos lainnya dirusak hingga atapnya rusak parah.
Kisah Demonstran di Malang Dipukuli, di-BAP saat Terluka, Tim Medis Wanita Dimaki dengan Kata Kotor |
![]() |
---|
Aliansi BEM Malang Raya Ajukan judicial review ke MK Soal UU TNI, Libatkan Akademisi Ahli Hukum |
![]() |
---|
Aturan Polisi/TNI Tak Boleh Serang Tim Medis di Demo Malang, Langgar Hukum Humaniter, Apa Isinya? |
![]() |
---|
Luka di Rahang dan Mulut, Korban Aksi Tolak UU TNI Bakal Jalani Operasi di RSSA Kota Malang |
![]() |
---|
Kondisi Terkini Peserta Demo Tolak UU TNI di Kota Malang yang Ditahan, Semua Sudah Diizikan Pulang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.