Puasa Ramadan di Indonesia, Indah dan Nikmat!

Ramadhan bukan hanya sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga sebagai waktu untuk meningkatkan keimanan, memperbanyak ibadah,

Editor: Eko Darmoko
IST
Dr Holis S HI M HI (Nur Kholis Majid), Sekretaris Komisi Pendidikan dan Kaderisasi Ulama MUI Jawa Timur. 

Oleh Dr Holis S HI M HI (Nur Kholis Majid)
Sekretaris Komisi Pendidikan dan Kaderisasi Ulama MUI Jawa Timur 

Puasa Ramadan adalah momen istimewa yang dirayakan oleh umat Islam di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Ramadhan bukan hanya sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga sebagai waktu untuk meningkatkan keimanan, memperbanyak ibadah, dan mempererat tali silaturahmi.

Indonesia, dengan keberagaman budaya, suku, dan tradisi, menjadikan bulan Ramadhan memiliki keindahannya tersendiri. Berpuasa di Indonesia bukan hanya tentang menjalani ibadah dengan penuh kesungguhan, tetapi juga merasakan kehangatan kebersamaan dalam berbagai tradisi yang sangat khas.

Di Indonesia, bulan Ramadan selalu disambut dengan penuh antusiasme. Sejak awal bulan, masyarakat sudah merasakan suasana yang berbeda. Spanduk-spanduk bertuliskan "Selamat Menunaikan Ibadah Puasa" mulai menghiasi jalan-jalan, masjid-masjid penuh dengan jamaah yang berdatangan untuk melaksanakan ibadah tarawih, dan berbagai kegiatan keagamaan semakin ramai digelar di berbagai sudut negeri. Tentu saja, momen ini begitu dinanti-nanti oleh masyarakat Indonesia.

Salah satu keindahan yang bisa dirasakan saat berpuasa di Indonesia adalah kebersamaan dalam berbuka puasa. Tidak jarang kita melihat umat Islam berkumpul bersama keluarga atau teman untuk berbuka puasa, biasanya dimulai dengan menikmati takjil seperti kolak pisang, es buah, kurma, atau gorengan. Di beberapa daerah, tradisi ini bisa lebih meriah dengan sajian makanan khas setempat, seperti nasi uduk di Jakarta, ketupat sayur di Sumatera, atau soto betawi yang hangat.

Bahkan di beberapa tempat, ada bazar khusus yang menyediakan berbagai makanan khas Ramadhan, seperti kurma, kue-kue tradisional, hingga hidangan berat yang siap disantap setelah seharian berpuasa.Kegiatan berbuka ini seringkali diwarnai dengan rasa syukur dan kebahagiaan, karena puasa tidak hanya tentang menahan diri, tetapi juga tentang berbagi kebahagiaan dengan orang lain.

Tak hanya itu, kegiatan sahur pun memiliki suasana yang khas di Indonesia. Sahur di Indonesia sering kali menjadi ajang kebersamaan dengan keluarga. Banyak keluarga yang memanfaatkan waktu sahur untuk berkumpul bersama, berbicara tentang aktivitas sehari-hari, atau sekadar menikmati hidangan sederhana seperti nasi goreng, bubur ayam, atau bahkan lontong sayur. Sebagian daerah bahkan mengadakan tradisi sahur on the road, yaitu kelompok orang yang keliling kampung sambil membangunkan warga untuk sahur. Aktivitas ini biasanya diiringi dengan suara beduk atau terompet yang menambah keceriaan suasana.

Keindahan berpuasa di Indonesia juga terlihat pada malam-malam Ramadhan yang penuh dengan kegiatan ibadah. Salah satu ibadah yang sangat dianjurkan di bulan Ramadhan adalah shalat tarawih, yang dilakukan setelah shalat Isya.

Di masjid-masjid, suasana tarawih selalu penuh dengan jamaah, baik yang sudah tua maupun yang muda, yang datang dengan semangat untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Bahkan di beberapa daerah, ada tradisi khusus seperti malam tadarus al-Qur’an yang dilakukan di masjid atau mushala, di mana masyarakat berkumpul untuk membaca dan mendalami Al-Qur’an bersama-sama.

Tak kalah penting, bulan Ramadan juga membawa kedamaian di tengah keragaman budaya dan agama di Indonesia. Di negeri ini, yang dikenal dengan keragaman suku, agama, dan bahasa, Ramadhan menjadi waktu yang tepat untuk mempererat tali persaudaraan.

Selama bulan Ramadan, orang-orang yang berpuasa sering kali diajak untuk berbagi dengan sesama, terutama mereka yang kurang mampu. Banyak kegiatan sosial yang dilakukan, seperti pembagian takjil gratis, zakat, infak, dan sedekah yang menjadi tradisi masyarakat Indonesia dalam menjalani bulan suci ini. Kegiatan sosial ini tidak hanya dilakukan oleh individu, tetapi juga oleh berbagai lembaga sosial, yayasan, dan bahkan pemerintah.

Keindahan lainnya adalah rasa toleransi yang tinggi antar umat beragama selama bulan Ramadhan. Walaupun tidak semua orang Indonesia beragama Islam, namun bulan Ramadhan tetap disambut dengan rasa saling menghargai.

Banyak teman-teman yang non-Muslim memberikan ucapan selamat berpuasa, bahkan ikut berpartisipasi dalam kegiatan sosial yang diselenggarakan oleh umat Muslim. Ini menunjukkan bahwa di Indonesia, bulan Ramadan bukan hanya waktu untuk meningkatkan ibadah, tetapi juga menjadi ajang untuk memupuk rasa persatuan dan kesatuan antar sesama anak bangsa.

Selain itu, tradisi malam takbiran menyambut Hari Raya Idul Fitri juga memberikan kesan yang mendalam bagi siapa saja yang merasakannya. Suasana kota yang meriah dengan takbir yang dikumandangkan di masjid-masjid, serta suara petasan yang terdengar di beberapa sudut, menambah semarak suasana menyambut kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa.

Tak hanya itu, tradisi mudik atau pulang kampung juga menjadi salah satu fenomena menarik yang tak terpisahkan dari Ramadhan di Indonesia. Banyak orang yang berbondong-bondong pulang ke kampung halaman untuk merayakan Hari Raya bersama keluarga besar, memberikan nuansa kebersamaan yang sangat terasa.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved