Lebaran 2025

Masjid Tiban Malang jadi Lokasi Favorit Pengunjung Nikmati Libur Lebaran 2025, Ramai hingga Malam

Pantauan di lokasi, pada Jumat (4/4/2025) malam selepas isya', penghujung masih menikmati keindahan bangunan masjid megah tersebut.

Penulis: faiq nuraini | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Faiq Nuraini
MASJID TIBAN - Salah satu sudut Masjid Tiban Malang yang berlokasi di Desa Sananrejo, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, saat liburan Lebaran, Jumat (4/4/2025). Sampai malam, ribuan pengunjung memadati masjid megah nan indah bergaya Timur Tengah yang dipadu dengan India hingga Mesir ini 

SURYAMALAMG.COM, SURABAYA - Masjid Tiban Malang menjadi salah satu wisata yang tak pernah sepi pengunjung, seperti di momen libur Lebaran saat ini  .

Masjid megah nan indah ini menjadi favorit warga saat menikmati liburan Lebaran.

Hingga malam pun, masjid yang berlokasi di Jalan KH Wachid Hasyim , Sananrejo, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur ini tidak pernah sepi pengunjung.

Pantauan di lokasi, pada Jumat (4/4/2025) malam selepas isya', penghujung masih menikmati keindahan bangunan masjid megah tersebut.

Mereka betah menyusuri setiap lorong di masjid yang dijuluki masjid Seribu Pintu tersebut.

Begitu masuk gedung megah itu, pengunjung akan dihadapkan banyak pintu menuju lorong. Saking banyaknya pintu sehingga pengunjung akan dibuat bingung saat menyusuri masjid unik ini.

Setiap lorong dibangun dengan keindahan luar biasa. Lantai marmer dan ornamen indah menghiasi setiap lorong. Semua bergaya ala Timur Tengah yang dipadukan dengan India hingga Mesir.

Masjid yang konon dibangun dengan bantuan jin itu didominasi warna biru dan putih.

Makanya masjid yang berada di areal seluas 8 hektare itu terkenal dengan Masjid Tiban atau tiba-tiba berdiri megah.

Namun salah satu petugas pengelola Masjid Tiban, Ali Yudi (53) menyampaikan bahwa pengunjung yang menyebut Masjid Tiban.

Semua berproses. Masjid itu  dibangun memang sudah lama. Namun baru ramai dikunjungi karena megah dan unik.

"Mungkin karena saking besar dan megahnya bangunan, semua kagum. Darimana dananya sehingga bisa seperti ini, semua pasti pasti bertanya," ucap Ali kepada Tribunjatim Network.

Ali adalah warga setempat yang juga pemandu.

Sudah 13 tahun lebih dia bertugas di Masjid Tiban

Disebutkan bahwa masjid itu mulai dibangun sejak 1978. Kemudian berproses menjadi megah hingga ramai dikunjungi hingga sekarang.

Pembangunannya juga melibatkan santri dan warga setempat.

Diakui Ali bahwa yang luar biasa memang arsiteknya. Dia lebih setuju jika Masjid Tiban itu adalah Pondok Pesantren karena ada santrinya. Sejak dulu adalah Ponpes.

Ponpes Salafiyah yang diasuh KH Ahmad Bahru Mafdlaluddin Shaleh.

Ali menyebut bahwa pengasuh pondok ini adalah warga Sananrejo. Keluarganya juga ada di desa ini.

 

10 Lantai Yang Indah 
 

Masjid dengan banyak kamar dan ruangan itu terdiri 10 lantai. Ada aula, kamar-kamar, ruang istirahat, musala, hingga ruang utama pengasuh Ponpes.

Tersedia banyak toilet yang tersebar di setiap lantai dan lorong. Hampir semua dinding bangunan megah itu berhias kaligrafi indah.

Hampir setiap spot dan sudut bangunan selalu terlihat indah.

Bahkan ada satu lantai khusus berhias akuarium. Pengunjung pun selalu mengabadikan di setiap sudut ini.

Hingga malam pun pengunjung masih berdatangan.

Pengelola menyarankan parkir di dalam areal Masjid Tiban. Tersedia areal parkir luas dalam areal Masjid.

"Saya penasaran dengan keunikannya. Ternyata memang megah dan mewah. Baru saya temukan bangunan masjid seunik dan seindah ini," ucap Mustafa, pengunjung asal Semarang.

Pengunjung ini makin penasaran dengan biaya operasional masjid tersebut. Tidak hanya luasan, tapi banyak ruangan. Tentu dibutuhkan anggaran tidak sedikit. Apalagi kawasan ini juga terjaga kebersihannya. (Faiq)

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved