Berita Viral

SOSOK Dirut RSUD Martapura Mundur Usai Jenazah Diangkut Pikap, Ambulans Habis Bensin Sopir Tak Ada

SOSOK dr Dedy Damhudy Dirut RSUD Martapura mundur usai jenazah diangkut pikap, ambulans habis bensin sopir tak ada.

Tangkapan Layar Instagram/via TribunSumsel.com
DIRUT RSUD MUNDUR - Foto Dokter Dedy Damhudy (KANAN) Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Martapura Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan. Kondisi jenazah pasien RSUD Martapura Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan (KIRI) yang dibawa menggunakan mobil pikap lantaran ambulans kehabisan bensin dan sopir tidak ada. 

Dokter Dedy Damhudy sudah memimpin Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Martapura yang sejak tahun 2017.

Pria kelahiran Palembang pada 1 Januari 1978 ini menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri 29 Palembang (1991).

Kemudian melanjutkan ke SLTP Negeri 1 Palembang (1994) dan SMA Negeri 1 Palembang (1997).

Minat Dedy di dunia kesehatan membawanya melanjutkan pendidikan tinggi di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (Unsri), Palembang.

Dedy meraih gelar sarjana pada tahun 2004 dan menyelesaikan pendidikan profesi dokter umum pada tahun 2006.

Baca juga: Jumlah Bantuan Ridwan Kamil untuk Lisa Mariana per-Bulan, Disebut Tak Banyak Sampai Anak Lahir

Kemudian Dedy memulai karier di pemerintahan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) pada tahun 2010 dan resmi diangkat sebagai PNS setahun kemudian.

Dedy kemudian bertugas sebagai dokter muda di RSUD OKU Timur pada tahun 2016, sebelum akhirnya dipercaya menjabat sebagai Direktur RSUD Martapura sejak 2017 hingga sekarang.

Kronologi Kejadian

Insiden pada 5 April 2025 menjadi ujian besar bagi kepemimpinan dr Dedy.

Setelah jenazah seorang pasien terpaksa dibawa menggunakan mobil pikap oleh keluarga karena ambulans tidak siap operasional, Dedy langsung turun tangan.

Menurut kronologi, pasien datang dalam kondisi kritis sekitar pukul 05.10 WIB dan dinyatakan meninggal dunia tak lama kemudian.

Meski sempat terjadi miskomunikasi terkait penggunaan ambulans, persoalan utama muncul saat kendaraan dinyatakan kehabisan bensin dan sopir tidak ada di tempat.

“Kejadian ini adalah bentuk kelalaian yang tidak bisa kami biarkan" ujarnya. 

Berangkat dari insiden ini, manajemen RSUD Martapura berjanji akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem operasional, termasuk ketersediaan bahan bakar kendaraan dan jadwal piket sopir. 

“Kami akan pastikan SOP diperbaiki agar kejadian serupa tidak terulang kembali,” tegas dr Dedy.

Baca juga: Profil AF Pemuda Hajar Satpam Rumah Sakit Bekasi, Mahasiswa dari Keluarga Berada Kini Diduga Kabur

Meski sorotan publik cukup tajam, keputusan cepat dan sikap terbuka dari Dedy mendapat apresiasi dari berbagai pihak.

Halaman
123
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved