Sekolah Rakyat Malang

Sekolah Rakyat Kota Malang Siap Dimulai Tahun Ini dengan 3 Rombel, Lahan di Tlogowaru Sudah Diukur

Dindik memproyeksikan akan membuka masing-masing dua hingga tiga rombongan belajar (Rombel) atau kelas, untuk Sekolah Rakyat jenjang SD dan SMP

Penulis: Benni Indo | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/BENNI INDO
SEKOLAH RAKYAT KOTA MALANG - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindik) Kota Malang, Suwarjana saat wawancara, Senin (14/4/2025). Dindik Kota Malang memproyeksikan akan membuka masing-masing dua hingga tiga rombongan belajar (Rombel) jenjang SD dan SMP untuk tahap awal Sekolah Rakyat 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Sekolah Rakyat kota Malang ditargetkan bisa beroperasi tahun ini dengan jumlah kelas atau rombongan belajar (Rombel) tak terlalu banyak.

Pemerintah Kota Malang tengah mempersiapkan peluncuran Sekolah Rakyat, sebuah inisiatif pendidikan yang menyasar anak-anak dari keluarga miskin ekstrem. 

Program ini dirancang sebagai solusi alternatif bagi warga kurang beruntung yang tidak terjangkau oleh sistem pendidikan formal umum.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindik) Kota Malang, Suwarjana untuk tahap awal, Dindik memproyeksikan akan membuka masing-masing dua hingga tiga rombongan belajar (Rombel) atau kelas, untuk jenjang SD dan SMP. 

Namun, jumlah pastinya masih akan menyesuaikan petunjuk teknis dari pemerintah pusat.

“Kalau ketentuan umum, rombel SD itu 28 siswa, SMP 32. Tapi kemarin saya komunikasi dengan teman-teman PU, katanya 1 rombel dianggap 50, meski nanti dibagi dua menjadi 25-25. Kami masih menunggu kepastian,” ujarnya, Senin (14/4/2025).

Pengukuran lokasi sudah mulai dilakukan sejak kemarin.

Rencana awal, gedung sekolah akan menempati area di sekitar Poltekom, Kelurahan Tlogowaru, Kecamatan Kedungkandang.

Sedangkan asramanya akan menggunakan fasilitas rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) yang lokasinya persis di seberangnya

“Pengukuran lokasi baik untuk asrama maupun calon gedung sekolahnya sudah mulai dilakukan. Itu sebagai bahan rakor kami. Katanya kami akan diundang untuk pembahasan lebih lanjut,” kata Suwarjana saat dikonfirmasi.

Suwarjana menegaskan bahwa Sekolah Rakyat tidak akan mengganggu eksistensi sekolah swasta.

Pasalnya, segmen siswa yang disasar benar-benar berbeda.

Sekolah ini didedikasikan khusus bagi anak-anak dari keluarga dengan kategori miskin ekstrem yang datanya sudah dimiliki oleh Dinas Sosial Kota Malang.

“Jangan khawatir untuk sekolah swasta, karena siswa Sekolah Rakyat ini memang lain dengan sekolah umum. Mereka berasal dari kelompok yang tidak beruntung. Jadi tidak akan mengurangi jatah murid sekolah swasta,” jelasnya.

Menariknya, tenaga pengajar dan pengelola asrama untuk Sekolah Rakyat rencananya akan disediakan langsung oleh Kementerian Pendidikan.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved