Universitas Brawijaya Malang Kukuhkan 4 Guru Besar, Ini Materi Orasi Ilimiah yang Dibawakan
Universitas Brawijaya Malang (UB) mengukuhkan empat profesor baru dari berbagai bidang ilmu.
Penulis: Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Universitas Brawijaya Malang (UB) mengukuhkan empat profesor baru dari berbagai bidang ilmu.
Keempat Guru Besar baru UB itu memaparkan materi orasi ilimiahnya di Gedung Samanta Krida pada Rabu (16/4/2025).
Pemaparan pertama dilakukan oleh Prof. Ir. Agung Sugeng Widodo, ST., MT., Ph.D yang membahas tentang Inovasi Pemanasan untuk Energi Berkelanjutan.
Dosen Fakultas Teknik UB ini menawarkan konsep I-SMS (Inovasi Selubung Material dan Sirip), sebuah reflektor panas bersirip yang berfungsi untuk menangkap dan memantulkan kembali panas dari kompor konvensional, untuk efisiensi termal.
Menurut Widodo, jarak antara selubung dan loading mempengaruhi efisiensi gas.
"Studi sebelumnya menunjukkan bahwa reflektor panas atau penutup memiliki kemampuan untuk meningkatkan efisiensi kompor LPG,"
"Berbagai material dan dimensi reflektor dilaporkan menghasilkan tingkat peningkatan yang berbeda,"
"Selain itu, sifat reflektif material juga memengaruhi kemampuannya untuk memantulkan panas", ujarnya.
Dia menambakan, kalau I-SMS dapat membuktikan bahwa penambahan selubung dengan material dan konfigurasi tertentu pada system pemanasan air dapat menaikan efisiensi sebesar +8 persen.
"Dengan I-SMS, kita dapat mengurangi pemborosan energi, meningkatkan performa pemanasan, dan
menghadirkan solusi lebih ramah lingkungan," ujarnya.
Prof. Dr. Ir. Sugiarto, S.T., M.T. yang membahas tentang Teknologi EMF untuk Peningkatan Kualitas Sambungan Las.
Keunggulan EMF dapat memperbesar gaya elektromagnetik tanpa memperbesar arus las dan masukan panas las.
Gaya elektromagnetik semakin besar menyebabkan gerakan logam las cair semakin cepat.
"Memperbesar gaya elektromagnetik menyebabkan logam cair bergerak lebih cepat dan proses pengadukan logam las cair lebih efektif,"
"Dampaknya, suhu puncak semakin turun, laju pendinginan semakin turun, porositas dan cacat las semakin berkurang, struktur las semakin homogen, unmixed zone (UMZ) semakin sempit, kampuh las semakin sempit dan dalam serta kekuatan mekanik sambungan las meningkat", ujarnya.
Keunggulan teknologi EMF lainnya adalah dapat menurunkan suhu las dan laju pendinginan, serta memperbaiki kualitas sambungan.
Sedang kelemahannya adalah teknologi EMF hanya efektif diaplikasikan pada logam feromagnetik dan memungkinkan terjadi pembelokan arah busur las.
Kemudian, Prof. Ir. Moh Sholichin M.T., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., APEC Eng yang menawarkan Konsep SMART-UB untuk Pengelolaan Sungai Berkelanjutan.
Konsep SMART-UB (Sustainable Mitigation Approach for River Transformation, Utilization, and Balance) merupakan Konsep yang disusun untuk menghadapi perkembangan pengelolaan sungai dan lingkungan.
Khususnya peningkatan beban pencemaran serta penurunan kualitas air di berbagai wilayah.
Selama ini, dia menganggap kalau pengelolaan sungai kurang menekankan pentingnya pemantauan status kualitas air secara komprehensif dan faktor yang mempengaruhinya.
Aspek utama dari konsep ini ada empat.
Pertama ialah Strategi mitigasi untuk mengurangi dampak negatif akibat peningkatan beban pencemaran sungai.
Kedua Transformasi kondisi sungai berdasarkan berbagai metode penilaian kualitas air.
Ketiga Pemanfaatan air secara bijaksana.
Dan Keempat Keseimbangan antara pemanfaatan dan fungsi ekologis.
Keunggulan SMART-UB menawarkan pendekatan yang lebih adaptif terhadap perubahan iklim dan tata guna
lahan.
Serta sudah teruji dalam studi kasus di sungai Brantas, yang menunjukkan efektivitas dalam menekan tingkat pencemaran dan meningkatkan efisiensi pengelolaan sumber daya air.
Guru Besar keempat, Prof. Dr. Ir. Dwi Setijawati, M. Kes yang membahas tentang Model Proses 'Cosi Promikap-UB' Inovasi Produk Mikrokapsul Probiotik.
Model Proses "Cosi Promikap-UB" adalah inovasi produk mikrokapsul probiotik Lactobacillus acidophilus dengan pemodelan menggunakan bahan rumput laut jenis Eucheuma sp.
Keunggulan model proses ini dirancang untuk meningkatkan stabilitas matriks, viabilitas, dan kemudahan aplikasi probiotik pada produk pangan dan non pangan yang praktis dan berkelanjutan, proses pengeringan relatif cepat.
Inovasi produk "Cosi Promikap-UB" ketika diaplikasikan pada produk pangan seperti mie instan ubi jalar ungu dan kuning yang ditambahkan mikrokapsul Lactobacillus acidophilus menunjukkan bahwa produk inovasi ini dapat mempertahankan viabilitas dari suhu pengolahan.
Penerapan teknologi mikroenkapsulasi menjadi strategi kunci dalam memperluas aplikasi biokomposit sumberdaya perikanan dan kelautan.
Terutama dalam meningkatkan stabilitas, bioavailabilitas, serta efektivitas senyawa aktif dalam produk akhir.
Konsep ini mendasari aplikasi fortifikasi inovasi produk ini pada produk-produk pangan dan non pangan.
Secara strategis, integrasi potensi hayati laut dengan teknologi mikroenkapsulasi tidak hanya memperkuat daya saing produk berbasis kelautan, tetapi juga secara langsung berkontribusi pada pembangunan 'Blue Economy' yang berkelanjutan, inklusif, dan berbasis ilmu pengetahuan serta teknologi.
Perjuangkan Proyek Tol Kepanjen, Bupati Sanusi Bertemu Luhut Binsar Pandjaitan di Kemenkominfra |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Malang dan Kota Batu Hari Ini Kamis 28 Agustus 2025, Hujan-Berawan Dingin 16-17°C |
![]() |
---|
DPKPCK Kabupaten Malang Bangun Jalan Permukiman di 59 Titik Permudah Akses Warga |
![]() |
---|
6 Rekomendasi Kuliner Legendaris Sekitar Kayutangan Malang yang Wajib Dikunjungi Saat Liburan |
![]() |
---|
Gubernur Jatim Khofifah Salurkan Bantuan Sosial di Kabupaten Malang Senilai Rp 16,137 Miliar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.