SOSOK RA Kartini Pahlawan Emansipasi Wanita, Sejarah & Makna Hari Kartini Diperingati Tiap 21 April

SURYAMALANG.COM | MALANG - Sosok Raden Ajeng Kartini atau RA Kartini adalah seorang pahlawan yang telah memperjuangkan emansipasi wanita.

Hari ini, 21 April 2025 menjadi momentum penting bagi masyarakat Indonesia mengenang jasa besar RA Kartini dalam memperjuangkan hak-hak kaum wanita.

Dikutip dari Wikipedia, R.A. Kartini berasal dari keluarga bangsawan Jawa di Jepara yang lahir pada 21 April 1875.

Sebagai anak dari keluarga bangsawan, RA Kartini dapat menempuh pendidikan sekolah dasar di Europeesche Lagere School (ELS), sebuah sekolah dasar Eropa pada 1885.

Pada masa penjajahan, saat itu tumbuh tradisi yang membelenggu kaum perempuan.

Kaum perempuan tidak diperbolehkan melanjutkan pendidikan setelah usia 12 tahun.

Saat itu, kondisi itu juga menimpa sosok RA Kartini.

Dia mengalami masa pingitan dan dibatasi untuk keluar rumah.

Karena tindak diskriminatif, RA Kartini pun mengisi hari-hari dengan membaca buku, menulis dan berkorespondensi dengan sahabat pena dari Belanda.

Setelah lulus dari ELS, RA Kartini dilarang melanjutkan pendidikan oleh Ayahnya.

Hal itu karena terkait tradisi yang mewajibkan anak usia 12 tahun untuk dipingit dan menjadi Ibu Rumah Tangga.

Namun, surat-surat yang ditulis Kartini menjadi karya monumental dalam buku Habis Gelap Terbitlah Terang.

Tulisan RA Kartini memperlihatkan kegelisahan dan pemikiran kritisnya terhadap ketimpangan gender.

RA Kartini menikah dengan Bupati Rembang, Raden Adipati Joyodiningrat pada 12 November 1903.

Berkat izin suaminya, RA Kartini membangun sekolah putri di Rembang yang kini menjadi Gedung Pramuka.