Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Kota Batu Terpantau Terjun Bebas, Ternyata Ini Penyebabnya
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Kota Batu berada di posisi ke-7 nasional, sedangkan pada tahun 2024 turun diposisi ke-131 nasional.
Penulis: Dya Ayu | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM, BATU - Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), peringkat Kota Batu terkait Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (KLH) mengalami penurunan yang signifikan.
Pada tahun 2023 lalu, Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Kota Batu berada di posisi ke-7 nasional, sedangkan pada tahun 2024 turun diposisi ke-131 nasional.
Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu, Dian Fachroni ada beberapa penyebab posisi Kota Batu mengalami anjlok yang sangat drastis dibanding tahun 2023.
“Faktor utamanya karena pengelolaan sampah yang belum optimal dan banyaknya pembakaran sampah anorganik dan residu di seluruh desa kelurahan yang ada di Kota Batu,” kata Dian, Selasa (29/4/2025).
Dian menambahkan, adanya pembakaran sampah yang terjadi hampir diseluruh 24 desa/kelurahan di Batu menimbulkan asap yang mengandung banyak bahan kimia dan pencemaran udara.
“Untuk itu kami telah melakukan pemetaan masalah. Diantaranya pembangunan bio komposter berkapasitas 4 ton per hari di 21 ruas jalan protokol, dengan sistem swakelola tipe 1,” jelasnya.
Lebih lanjut menurut Dian, teknisnya dengan sistem dinas melakukan pembelian material dan pembayaran tukang secara langsung.
Selain itu dengan membangun rumah kompos berbasis dusun, melayani wilayah 750 hingga 1000 Kepala Keluarga (KK) per titik.
“Ini akan dikelola oleh kelompok masyarakat yang ditunjuk oleh kepala desa atau lurah melalui skema swakelola tipe 4."
"Untuk pembangunan rumah kompos, telah dialokasikan anggaran sebesar Rp 200 juta per titik pada 24 lokasi, yang akan dikejar melalui mekanisme APBD Perubahan tahun 2025,” terangnya.
Dari hasil pemetaan masalah diketahui komposisi sampah di Kota Batu terdiri dari 60 persen sampah organik, 20 persen anorganik, dan 20 persen residu.
| Alasan PSSI Tunda Cari Pelatih Hingga Maret 2026, Citranya Jelek di Luar Negeri Minta Netizen Sopan |
|
|---|
| Wali Kota Batu Nurochman Lakukan Audiensi dengan Kementerian Pekerjaan Umum di Jakarta |
|
|---|
| Respons Telak Mahfud MD Tak Percaya KPK Selidiki Whoosh Sejak Awal 2025: Sebelumnya Minta Saya Lapor |
|
|---|
| Sumbar Purbaya Dulu: PPN Bisa Turun 8 Persen, Kaget Setelah Jadi Menkeu, Rp70 Triliun Bisa Melayang |
|
|---|
| Alasan KPK Baru Buka Dugaan Korupsi Whoosh Usai Hampir 1 Tahun Selidiki, Jokowi Tak Mau Jawab Utang |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.