Info Malang

KONKLAF TERLAMA dalam Sejarah Gereja Katolik, 1.006 Hari Menuju Paus Gregory X Paus Ke-70

Dalam sejarah panjang Gereja Katolik, pemilihan Paus merupakan momen krusial yang kerap mencerminkan dinamika politik dan spiritual.

Editor: iksan fauzi
Dok: Vatican News
KONKLAF - Vatikan mengumumkan Konklaf untuk memilih Paus ke-267 akan dimulai pada 7 Mei 2025 atau setelah berakhirnya Misa Novemdiales. Misa Novemdiales untuk mendoakan mendiang Paus Fransiskus. 

Pada saat Konsili Lyon II tahun 1274, ia mengeluarkan bulla Ubi periculum (Sebuah bulla kepausan yang dipromulgasikan oleh Paus Gregorius X).

Kala itu, ia menetapkan aturan konklaf, kardinal harus dikurung tanpa kontak luar hingga terpilihnya paus baru.

Para kardinal juga mendapat pengurangan fasilitas secara bertahap untuk mendorong keputusan cepat.

Konklaf tahun 1268 - 1271 bukan hanya mencatatkan rekor durasi tetapi menjadi titik balik dalam sejarah Gereja Katolik.

Reformasi yang lahir dari pengalaman ini membentuk dasar bagi konklaf, memastikan proses pemilihan Paus berlangsung lebih efisien dan terstruktur.

Asap hitam dari Kapel Sistine

Sementara itu, harapan umat Katolik di seluruh dunia untuk segera mengetahui pemimpin baru Gereja Katolik Roma masih tertunda. 

Asap hitam mengepul dari cerebong Kapel Sistina pada Rabu malam (7/5/2025) pada pukul 21.00 waktu Vatikan.

Asap hitam itu menandakan bahwa pemungutan suara pertama dalam konklaf belum berhasil memilih Paus ke-267.

Dilansir dari Vatican News, asap hitam yang membubung dari Kapel Sistina merupakan simbol bahwa belum ada satu pun kardinal yang berhasil memperoleh ambang minimal dua pertiga suara.

Yakni, kardinal harus mendapatkan 89 suara dari total 132 kardinal elektor untuk terpilih menjadi Paus ke-267.

Ribuan orang yan telah menanti sejak sore di Lapangan Santo Petrus menyambut kemunculan asap hitam dengan doa dan nyanyian, meski sebagian tampak kecewa.

Sekitar 45.000 orang memadati lapangan, termasuk wisatawan, peziarah hingga warga lokal.

Di tengah keramaian, seorang pengunjung membawa seekor anjing pudel kecil yang mengenakan kostum mirip pakaian paus, menjadi daya tarik tersendiri di antara kerumunan.

James Kleineck (37), seorang umat Katolik asal Texas, menyatakan kepada AFP bahwa ia tidak kecewa.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved