Breaking News

Bahayakan Keselamatan Pengendara, Jembatan di Kelurahan Ngadirejo Kota Blitar Jebol

Badan jembatan di Kelurahan Ngadirejo, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar, jebol dan kondisinya membahayakan pengendara jalan.

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Samsul Hadi
JEMBATAN JEBOL - Kondisi jembatan di Kelurahan Ngadirejo, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar, yang jebol, Sabtu (10/5/2025). Lubang pada jembatan itu membahayakan para pengendara jalan. 

SURYAMALANG.COM, BLITAR - Badan jembatan di Kelurahan Ngadirejo, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar, jebol dan kondisinya membahayakan pengendara jalan.

Warga memasang tanda bahaya di lokasi jembatan yang jebol agar pengendara berhati-hati saat melintas di lokasi.

Kondisi lubang pada badan jembatan terlihat menganga lumayan lebar. Aspal pada badan jembatan sudah ambrol.

Warga di lokasi, Slamet mengatakan, kondisi badan jembatan ambrol sudah lama. Awalnya, lubang pada badan jembatan hanya kecil.

Lama-lama kondisi lubang pada jembatan semakin lebar dan sebagian aspal jembatan ambrol.

"Awalnya hanya berlubang kecil, karena terus dilewati kendaraan bermuatan berat, akhirnya lubangnya tambah lebar," kata Slamet, Sabtu (10/5/2025).

Menurutnya, jalan di lokasi memang sering dilewati kendaraan bermuatan berat terutama truk pasir.

Tiap hari, ada puluhan bahkan ratusan truk pasir yang melintas di lokasi.

"Sekarang truk pasir tidak boleh melintas di lokasi. Warga memasang spanduk larangan truk pasir melintas di lokasi di perempatan lampu merah," ujarnya.

Kondisi kerusakan jembatan itu sudah dilaporkan ke kelurahan. Namun, sampai sekarang belum ada penanganan perbaikan terhadap jembatan yang jebol.

"Karena kondisinya membahayakan pengendara. Meski sudah dipasang tanda peringatan, tetap saja masih ada pengendara yang menabrak jembatan yang jebol," katanya.

Kondisi kerusakan jembatan akibat dilewati truk pasir juga dikhawatirkan oleh warga RT 1 RW 2 Kelurahan Ngadirejo, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar.

Ketua RT 1 Kelurahan Ngadirejo, Machmud mengatakan, jembatan di lingkungannya juga mengalami keretakan diduga sering dilewati truk pasir melebihi tonase.

Warga khawatir kalau terus menerus dilewati kendaraan bermuatan berat melebihi tonase, jembatan di lingkungannya juga akan ambrol seperti jembatan di lingkungan lain.

"Jembatan di sini juga retak, kami sudah melapor ke kelurahan. Beberapa waktu lalu, kondisi retakan pada jembatan hanya ditambal. Kami khawatir jembatan di sini juga ambrol seperti jembatan di sebelah barat," katanya.

Dikatakannya, warga sudah memasang spanduk larangan truk bermuatan pasir di lokasi karena jembatan mengalami keretakan.

Namun, sampai sekarang, masih banyak truk bermuatan pasir yang melintas di lokasi.

"Kami tidak melarang truk bermuatan lewat sini, tapi muatannya yang sesuai standar. Kalau muatannya melebihi tonase, kondisi jembatan pasti cepat rusak," ujarnya.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved