Misteri Ojol Medan Kirim Paket Mayat Bayi ke Pemakaman, Pelaku Ngaku, Diduga Hasil Inses Kakak-Adik

Misteri mayat bayi di Medan dikirim lewat ojol ke pemakaman, pengakuan pelaku terungkap, diduga hasil inses kakak-adik ada hubungan asmara.

TRIBUN MEDAN/ISTIMEWA/TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
OJOL KIRIM MAYAT BAYI - Seorang pengemudi ojek online (ojol) di Kota Medan (KIRI) menerima paket berisi jenazah bayi laki-laki, Kamis (8/5/2025). Paket dikirimkan oleh sepasang laki-laki dan perempuan. Tampang kedua pelaku (KANAN) dihadirkan saat gelar kasus pembuangan jasad bayi di Jalan Ampera III, Medan, Jumat (9/5/2025). 

SURYAMALANG.COM, - Sebuah paket berisi mayat bayi dikirim ke permakaman memakai jasa ojek online (ojol) menggegerkan warga di Jalan Kapten Muchtar Basri, Kota Medan

Kasus ini ditangani oleh Polrestabes Medan yang akhirnya berhasil meringkus pelaku kakak-adik, wanita berinisial NH (21) dan laki-laki berinisial R (25).

Dari hasil penyelidikan sementara, NH mengaku menjalin hubungan asmara dengan kakak kandungnya sendiri R.

Kronologi kejadian disampaikan oleh Kepala Polrestabes Medan, Kombes Gidion Arif Setyawan.

Baca juga: TAMPANG Pacar Siska, Ibu di Kendari yang Pergi Pacaraan Saat 3 Anaknya Tewas Terjebak Kebakaran

Gidion menyebut, NH seorang Pekerja Seks Komersial (PSK) melahirkan bayi tersebut pada Sabtu 3 Mei 2025 di kediamannya daerah Sicanang, Kecamatan Medan Belawan. 

"Dia melahirkan dan merawat bayi itu sendiri," ungkap Gidion, Jumat (9/5/2025). 

Bayi berjenis kelamin laki-laki tersebut lahir secara prematur dan mengalami kekurangan gizi.

NH kemudian membawa bayi ke RSU Delima di Jalan KL Yos Sudarso, namun dokter menyarankan agar bayi tersebut dirujuk ke RSUD Pirngadi. 

"Tetapi, NH memilih membawa bayi itu kembali ke kediamannya karena keterbatasan ekonomi," jelas Gidion.

Pada Rabu (7/5/2025) malam, bayi tersebut meninggal dunia. 

Baca juga: Tangis Pilu Ayah 3 Balitanya Meninggal, Ibu Asyik Pacaran saat Rumah Kebakaran Buka Mata Nak

R berinisiatif membuang jenazah bayi dengan memasukkannya ke dalam kardus dan memesan layanan ojek online untuk mengirim paket tersebut ke sebuah permakaman umum di Jalan Kapten Muchtar Basri.

Kejadian berlanjut pada Kamis (8/5/2025), dini hari ketika NH dan R membawa mayat bayi ke salah satu hotel di Kecamatan Medan Barat. 

Keesokan harinya, NH dan R keluar dari hotel membawa satu kardus berisi mayat bayi yang ditutupi sajadah dan kain. 

R kemudian memesan layanan ojek online untuk mengirim kardus berisi mayat bayi tersebut ke permakaman di Jalan Kapten Muchtar Basri.

"Peran R ini sebagai pemesan dengan nama di akun Rudi, sedangkan NH sebagai penerima dengan nama Putri," ucap Gidion.

Driver ojek online yang menerima paket tersebut, Yusuf Ansari, mendapatkan orderan sekitar pukul 08.00 WIB dari seseorang bernama Rudi. 

Baca juga: Viral Mama Muda Hamil Curi Skincare untuk Bayi yang Dikandungnya di Ponorogo, Ujungnya Kekeluargaan

Yusuf bertemu Rudi bersama seorang wanita di depan Indomaret, Jalan KL Yos Sudarso. 

"Yusuf menerima barang yang mau diantar ke penerima bernama Putri. Paket ini berupa satu kotak kardus," kata Agam Zubir, Ketua Gabungan Ojek Roda Dua Medan Sekitar (Godams).

Setelah menerima paket, Yusuf beranjak menuju Jalan Kapten Muchtar Basri, Kecamatan Medan Timur. 

Setibanya di lokasi, Yusuf mencoba menghubungi nomor Putri. 

"Si customer ini sempat meminta agar paket itu diberikan ke marbot masjid, tetapi Yusuf menolak karena tidak ada orang di lokasi," sebut Agam.

Tak lama kemudian, Yusuf tidak dapat menghubungi Putri lagi lalu bertanya kepada warga sekitar apakah mengenal customer tersebut.

"Karena tak ada yang kenal, inisiatif lah dia membuka paket itu bersama warga sekitar. Terus terkejut lah, rupanya ada mayat bayi," ucap Agam.

"Di dalam kardus itu ada beberapa helai kain dan di bawahnya ada mayat bayi," tambahnya.

Pengakuan Pelaku

Dalam pemeriksaan, NH mengaku memiliki hubungan asmara dengan R, kakak kandungnya sendiri.

"Dia (NH) mengaku pacaran (dengan R)," ujar Kepala Polrestabes Medan, Kombes Gidion Arif Setyawan.

Namun, untuk memastikan apakah bayi tersebut memang hasil dari hubungan inses, polisi masih menunggu hasil tes DNA.

“Untuk ide pengiriman bayi itu si R. Terkait kenapa bayi tidak dimakamkan secara wajar, ini masih selidiki,” tambah Gidion.

Baca juga: Penemuan Bayi di Sawah Sampang Madura, Ternyata Bayi Lahir Prematur 7 Bulan

Tim penyidik juga tengah melakukan pemeriksaan ilmiah (scientific crime investigation) untuk mengungkap penyebab pasti kematian sang bayi.

Hingga kini, motif dan latar belakang hubungan antara NH dan R masih dalam penyelidikan.

Polisi juga menelusuri kemungkinan adanya unsur pidana lain dalam kasus yang menyita perhatian publik ini.

Sebelumnya, keterangan yang sama juga disampaikan oleh Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Bayu Putro Wijayanto. 

Bayu membenarkan, dua pelaku yang sudah ditangkap ada kakak-adik. NH dan R diamankan di kawasan Medan Belawan pada Jumat pagi.

"Diduga bayi itu dilahirkan oleh NH. Nah, dugaan kuatnya bayi itu dari hasil hubungan terlarang antara NH dan R," terang Bayu dihubungi melalui telepon pada Jumat (9/5/2025). 

“Namun, untuk memastikannya, kami masih akan melakukan tes DNA. Informasi lebih lanjut nanti akan disampaikan” tandasnya. 

Baca juga: Sosok JC Buruh Gresik Melahirkan Sendiri di Toilet Pabrik, Bayi Meninggal Dibuang ke Tong Sampah

Saat dihadirkan sebagai tersangka di pemakaman umum Jalan Kapten Muchtar Basri, Kota Medan pada Jumat (9/5/2025), NH terlihat tertunduk menahan malu.

Dengan tangan diborgol, NH datang bersama kakak laki-lakinya, R yang juga terlibat pengiriman mayat bayi melalui ojek online. 

NH dan R kini telah ditetapkan sebagai tersangka.

Kasus ini mengundang perhatian publik dan menyisakan banyak pertanyaan mengenai kondisi sosial yang melatarbelakangi perbuatan ini. 

(Kompas.com/Kompas.com)

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved