Korban Pemusnahan Bom di Garut

Pesan Dedi Mulyadi Tragedi Pemusnahan Bom di Garut, Sumur Ketiga Tiba-tiba Meledak 13 Orang Tewas

Pesan duka Dedi Mulyadi tragedi pemusnahan bom di Garut, sumur ketiga tiba-tiba meledak 13 orang tewas, minta warga solidaritas.

|
Instagram @dedimulyadi71/Istimewa/ Polda Jabar
PEMUSNAHAN BOM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (KANAN) menyampaikan pesan duka pasca-tragedi pemusnahan bom di Garut menelan puluhan korban jiwa pada Senin (12/5/2025) pagi. Sebanyak 13 orang meninggal tewas di tempat terdiri dari empat orang anggota TNI AD dan sembilan orang warga sipil. Kantong jenazah (KIRI) berisi korban ledakan bom. 

SURYAMALANG.COM, - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menyampaikan pesan pasca-tragedi pemusnahan Bom di Garut menelan puluhan korban jiwa pada Senin (12/5/2025) pagi. 

Sebanyak 13 orang tewas di tempat, terdiri dari empat orang anggota TNI AD dan sembilan orang warga sipil.

Tewasnya para korban diakibatkan ledakan susulan setelah sumur ketiga tiba-tiba meletus.

Dalam pemusnahan amunisi, disiapkan dua sumur dan ledakan di dua lubang berjalan dengan baik.

Namun kemudian muncul ledakan dari sumur ketiga yang digunakan untuk meledakkan detonator yakni alat untuk membuat bahan peledak atau alat peledak—meledak.

Tragedi memilukan di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut tersebut menggugah rasa duka berbagai pihak, termasuk Dedi Mulyadi

Dalam pernyataannya, Dedi Mulyadi yang akrab disapa KDM, mengungkapkan belasungkawa atas insiden tragis itu.

"Kami atas nama Pemprov Jabar menyampaikan duka yang mendalam atas meninggalnya empat anggota TNI dan sembilan warga sipil dalam musibah kecelakaan pemusnahan amunisi tak terpakai di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong Kabupaten Garut," ujar Dedi Mulyadi melansir siaran resminya.

Baca juga: Video 12 Pemotor Balapan Ambil Selongsong Pemusnahan Bom Garut, Peringatan Menggema: Waspada Tahan!

Dedi Mulyadi turut mengutarakan keprihatinannya atas musibah tersebut dan mendoakan agar para korban mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT.

"Semoga amal ibadah diterima Allah SWT dan keluarga diberikan ketabahan," lanjutnya.

Sebagai wujud solidaritas, Gubernur Dedi Mulyadi juga mengimbau masyarakat Jawa Barat untuk mengirimkan doa kepada para korban.

Dedi Mulyadi mengajak seluruh warga agar bersama-sama memanjatkan doa, tidak hanya bagi mereka yang gugur, tetapi juga untuk keluarga yang ditinggalkan agar diberikan kekuatan.

Duka Menteri Pertahanan

Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin juga mengungkapkan duka cita atas insiden meledaknya lubang detonator yang menewaskan empat prajurit TNI dan sembilan warga sipil. 

Hal tersebut disampaikan Kepala Biro Informasi Pertahanan (Karo Infohan) sekaligus Juru Bicara Kementerian Pertahanan (Kemhan) Brigjen TNI Frega Wenas pada Senin (12/5/2025).

"Terkait insiden ledakan saat pemusnahan munisi di Garut hari ini, Menhan RI turut berdukacita yang mendalam atas meninggalnya beberapa prajurit TNI dan warga sipil," kata Frega dalam keterangan tertulis yang terkonfirmasi pada Senin (12/5/2025).

Baca juga: 4 Sosok TNI Korban Tewas Pemusnahan Bom Garut, 2 Berpangkat Kolonel dan Mayor, 9 Warga Sipil

Frega menjelaskan saat ini proses investigasi sedang dilakukan dan akan dilakukan sesuai prosedur keamanan yang berlaku.

"Saat ini proses investigasi sedang dilakukan. Selama investigasi akan terus memedomani prosedur keamanan yang berlaku," kata Frega.

Selongsong Diburu Warga

Sejumlah warga dilaporkan langsung mendekat ke lokasi pasca-pemusnahan bom untuk mengumpulkan selongsong.

Selongsong bahan peledak itu bernilai jual tinggi karena terbuat dari besi dan kuningan. Namun, para korban tidak menyadari jika ada bom yang belum meledak sepenuhnya.

Sejumlah saksi mata menyebut, sebelum pemusnahan dilakukan, sudah ada pemberitahuan dari petugas kepada warga untuk menjauh.

Namun belum diketahui apakah seluruh warga sudah benar-benar menjauh dari radius berbahaya. 

Baca juga: Kesalahan Fatal Pemusnahan Bom di Garut 13 Orang Tewas, Lokasi Sudah Tepat Diduga Salah Perhitungan

Meski duka menyelimuti, Desa Sagara yang jadi lokasi meledakkan amunisi menyimpan berbagai potensi alam luar biasa.

Wilayah seluas 4.750 hektare itu berbatasan dengan Cisompet di utara, Samudra Indonesia di selatan, Mekarmukti di barat, dan Maroko di timur.

Desa ini memiliki kekayaan alam berupa area persawahan dan ladang seluas 3.052,4 hektare, serta pegunungan dan perbukitan yang menampilkan pemandangan menawan.

Baca juga: Tragedi Pemusnahan Bom di Garut 11 Orang Tewas di Tempat, Buru-buru Ambil Selongsong Ternyata Aktif

Selain itu, terdapat objek wisata unik seperti Gunung Keramat Somaning yang dikenal dengan gua yang dihuni ular besar, Sungai Cibaluk yang menawarkan wisata air, jalur pelacakan, hingga flying fox.

Pantai Peledakan di blok Peledakan juga memiliki keistimewaan dengan tiga kolam air tawar di pinggir pantai yang berpotensi menjadi destinasi wisata unggulan.

Akses menuju Desa Sagara pun strategis, karena berada di jalur Lintas Selatan Jawa Barat yang menghubungkan Kabupaten Garut dengan Tasikmalaya.

Para Korban

Para prajurit TNI yang gugur dalam insiden tersebut adalah Kolonel Antonius Hermawan, Mayor Anda Rohanda, Kopda Eri Dwi Priambodo, dan Pratu Aprio Setiawan.

Sedangkan korban dari kalangan warga sipil di antaranya Iyus Ibing, Erus Setiawan, Iyus asal Cimerak, A Toto, Endang, Ipan, Anwar, Agus, dan Dadang.

Musibah ini meninggalkan luka mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat.

Ucapan duka serta doa dari berbagai kalangan terus mengalir, menunjukkan rasa kebersamaan dan empati yang kuat. 

Semua pihak berharap tragedi ini menjadi pengingat untuk terus meningkatkan kewaspadaan demi mencegah kejadian serupa di masa depan.

(TribunJabar.id/TribunJabar.id/TribunJabar.id)

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved