Driver Ojol Serentak Mematikan Aplikasi pada 20 Mei, Begini Respons Warga Kota Malang

Driver ojek online (Ojol) dan taksi online akan menggelar aksi unjuk rasa pada Selasa (20/5/2025).

Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Eko Darmoko
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
ILUSTRASI - Driver ojek online (Ojol) dan taksi online akan menggelar aksi unjuk rasa pada Selasa (20/5/2025). 

"Lebih banyak untung ketimbang ruginya, karena tidak perlu ribet antri pesan makanan maupun tidak perlu repot saat kirim barang."

"Namun konsekuensi, harga makanan dan minuman sedikit lebih mahal karena ada tambahan ongkos kirimnya," ungkapnya.

Sementara itu, hal senada juga diungkapkan oleh Hendra Saputra (39) yang merupakan warga di Jalan Peltu Sujono, Kecamatan Sukun, Kota Malang.

"Tentunya, aktivitas masyarakat akan jadi terganggu dengan aksi mematikan aplikasi, apalagi sekarang semua bergantung pada Ojol."

"Sehingga apabila memang aksinya jadi dilaksanakan, mau enggak mau terpaksa kerja bawa mobil pribadi sendiri," jujurnya.

Hendra juga menambahkan, selama ini menggunakan layanan jasa ojek online dari Maxim karena lebih murah dibandingkan layanan sejenis lainnya.

"Harapan saya, mereka lebih bijak saat berunjuk rasa. Jangan mematikan aplikasi, tetap beraktivitas seperti biasa namun menyampaikan aspirasinya dengan cara berkirim surat ke DPR RI atau pemerintah," tandasnya.

 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved