'Saya Melihat, Berinteraksi Langsung' Tawa Teman Angkatan Jokowi Soal Tuduhan Ijazah Palsu
Muncul teman seangkatan Jokowi semasa masih berkuliah di UGM ikut angkat bicara. Tertawa dengar pemberitaan soal ijazah palsu.
Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
SURYAMALANG.COM - Polemik ijazah Presiden Jokowi yang dituduhkan palsu hingga kini masih disorot.
Terbaru, muncul teman seangkatan Jokowi semasa masih berkuliah di UGM ikut angkat bicara.
Sosok teman seangkatan Jokowi ini tertawa dengan pemberitaan soal ijazah palsu di media.
Dirinya membagikan sendiri kesaksian sebagai teman yang berkuliah bersama saat masih di UGM kala itu.
Satu lagi teman kuliah Jokowi bernama Mustoha Iskandar mengaku heran terkait tudingan miring ijazah palsu.
Mustoha meyakini bahwa ijazah Jokowi benar-benar asli.
Mustoha Iskandar mengaku teman satu angkatan Joko Widodo alias Jokowi yang masuk di tahun 1980 di UGM.
Adapun Mustoha menyaksikan sendiri bagaimana proses perkuliahan yang dijalani Jokowi sampai dengan lulus di tahun 1985.

Baca juga: Siap Ungkap Kebenaran, Dian Sandi Pengunggah Ijazah Diperiksa Polisi Saya Sedih Pak Jokowi Dihina
Karenanya saat mendengar tuduhan dari Roy Suryo Cs soal ijazah palsu Jokowi, Mustoha cuma bisa tertawa.
"Itu (yang bilang ijazah Jokowi palsu) ngarang aja itu. Saya nih saksi fakta, artinya yang menyaksikan bukan sekadar 'katanya', saya melihat, mendengar, berinteraksi langsung dengan mas Joko Widodo sejak sama-sama masuk 1980, beliau lulus 1985," ungkap Mustoha Iskandar, Minggu (18/5/2025) melansir Tribunnewsbogor.com.
Tak hanya bercerita, Mustoha bahkan memperlihatkan bukti valid kelulusan Jokowi di tahun 1985.
Kala itu diungkap Mustoha, mahasiswa Fakultas Kehutanan yang dinyatakan lulus pasti akan dirayakan oleh teman-teman satu angkatan.
Dan di momen kelulusannya, Jokowi pun ikut dirayakan oleh teman-temannya.
"Biasanya kalau di Kehutanan kalau ada yang lulus kita ramai-ramai kumpul, ditraktir lah, sehingga saya menyaksikan beliau (Jokowi) lulus tahun 1985 karena saya lulus 1986," imbuh Mustoha.
Sembari memperlihatkan foto, Mustoha menunjukkan sosok Jokowi saat dulu dinyatakan lulus.
Terlihat Jokowi mirip dengan foto yang tertera dalam ijazahnya yang tersebar di media sosial.
"Bisa dilihat nih saya ada foto dulu pak Jokowi pakai kacamata, orang meragukan kok pakai kacamata, ya memang dulu pakai kacamata," ujar Mustoha.
Kata Mustoha juga, Jokowi salah satu mahasiwa berpretasi karena bisa lulus cepat dari teman-teman angkatannya yang lain, termasuk Mustoha.
"Pak Jokowi orangnya sederhana, humble, enggak banyak bicara tapi banyak kawan, aktivitasnya tidak banyak, paling naik gunung, rajin, belajar sehingga lulus lebih cepat. Jadi dari generasi 80 itu pak Joko Widodo termasuk generasi pertama yang lulus," kata Mustoha.
"Kalau ukuran kelulusan itu, waktu kelulusan itu jadi ukuran mahasiswa berprestasi ya Pak Joko Widodo termasuk berprestasi karena lebih cepat dari teman yang lain lulusnya," sambungnya.
Bertahun-tahun Jokowi dituduh soal ijazah palsu, Mustoha pun gerah.
Baca juga: Tangis Bahagia Orang Tua Siswa yang Pulang dari Barak Militer Program Dedi Mulyadi: Lebih Tenang
Namun diungkap Mustoha, Jokowi sempat melarang teman-teman angkatannya untuk buka suara ke publik soal polemik ijazah palsu.
Kata Jokowi, ia tidak mau menggubris tuduhan tersebut.
Tapi karena sekarang Jokowi sendiri sudah melaporkan tudingan soal ijazah palsu tersebut ke polisi, teman-teman kuliahnya pun ikut bersuara.
"Pak Jokowi sendiri sebenarnya melarang (teman-teman kuliah untuk speak up) anggap ngapain sih kurang kerjaan ngurus yang gitu-gitu. Kita sebagai temannya kan ikut jengkel, kok teman digitukan masa diam aja. Kalau Pak Jokowi santai aja. Tapi kita enggak terima teman kita digitukan," ungkap Mustoha.
Dengan nada bicara tegas, Mustoha memastikan dan menjamin keaslian ijazah Jokowi.
Bahkan kata Mustoha, lebih dari 60 teman kuliah siap bersaksi di persidangan soal tuduhan ijazah palsu Jokowi tersebut.
"Pak Joko Widodo adalah mahasiswa Fakultas Kehutanan dan lulus 1985, saya hakul yakin dan bisa memastikan bahwa teman saya pak Joko Widodo adalah sarjana lulusan fakultas kehutanan," tegas Mustoha.
"Sama persis, sama persis itu (ijazah saya dengan Jokowi), jadi enggak ada yang berbeda penomoran. Kalau berbeda, di dunia maya itu seringkali diedit enggak jelas," sambungnya.
Sementara itu seperti diketahui, tudingan ijazah palsu Jokowi secara berulang digaungkan oleh Roy Suryo dan dua tokoh lainnya yakni Dokter Tifa dan Rismon Sianpiar.
Kendati demikian, Roy Suryo mengaku belum memegang bukti fisik ijazah Jokowi.
Namun Roy Suryo menyebut dirinya berhak mengecek keaslian ijazah Jokowi.
"Kalau ijazah (Jokowi) kami memang belum memegang ijazah yang benar, fisiknya belum pegang, kecuali yang sudah diposting oleh kader PSI. Kalau ternyata asli, nanti kita lihat, aslinya seperti apa, baru kita cek juga. Saya tetap punya hak untuk mengecek karena pak Jokowi tetap pejabat publik, dia adalah dewan pengarah Danantara bukan rakyat biasa," kata Roy Suryo.
"Kalau nanti benar, saya akan bilang benar, kalau nanti tidak, saya akan bilang tidak, kalau itu memang asli, ya kita tes lagi sampelnya. Kalau dari dulu ditunjukkan, sudah selesai dari dulu lah enggak usah merepotkan banyak orang," sambungnya.
Baca juga: Kematian Anjelia, Sekolah Sambil Kerja untuk Lunasi Utang Keluarga Justru Tewas di Tangan Ayah Tiri
Kasus Ijazah Jokowi Belum Naik Penyidikan
Di sisi lain, proses hukum terkait tudingan ijazah Jokowi masih terus berlanjut di Polda Metro Jaya.
Namun, penyidik belum menaikan kasus tersebut ke tahap penyidikan.
Kasubbid Penmas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak mengatakan penyelidik telah mengambil keterangan saksi untuk mengumpulkan dan memastikan peristiwa yang dilaporkan.

Menurutnya sudah 24 saksi yang diperiksa sejauh ini.
"Kita lihat nanti apakah masih perlu klarifikasi orang-orang atau cukup dengan yang sudah memberikan keterangan klarifikasi bisa langsung dinaikkan ke tahap penyidikan," tuturnya, pada Sabtu (17/5/2025).
AKBP Reonald menyebut beberapa saksi yang dipanggil sepekan kemarin untuk mengklarifikasi perihal tudingan ijazah palsu.
"Kita tunggu," imbuhnya singkat.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menuturkan peluang pelapor diperiksa kembali sangat dimungkinkan.
Menurutnya pemanggilan pelapor sesuai pertimbangan dari penyelidik.
"Penyelidik yang akan mempertimbangkan berdasarkan fakta-fakta yang dikumpulkan," ucap Ade Ary.
Kepolisian memastikan laporan dugaan pencemaran nama baik yang dilaporkan Joko Widodo masih dalam tahap penyelidikan.
Sejumlah fakta-fakta terus dikumpulkan sebelum nantinya dilakukan gelar perkara.
"Jadi tahapan penyelidikan itu diperiksa klarifikasi. Nanti ditentukan hasil gelar perkara berdasarkan alat bukti dan barang bukti apakah ada atau tidaknya dugaan tindak pidana," ujarnya.
Apabila ditemukan dugaan tindak pidana seperti yang dilaporkan oleh pelapor, akan ditingkatkan statusnya menjadi penyidikan.
"Setelah penyidikan, pelapor diperiksa lagi, di-BAP namanya, diambil keterangan berita acara pemeriksaan sebagai saksi dalam tahap penyidikan. Diulangi lagi nanti, semua saksi diperiksa lagi," ujar Ade Ary.
"Jadi penyelidikan dan penyidikan ini harus kami lakukan sesuai SOP secara proporsional dan profesional berdasarkan ketentuan yang berlaku dengan prinsip kehati-hatian," ucapnya.
Mantan Kapolres Jakarta Selatan itu menegaskan bahwa setiap laporan yang diterima selalu tahapannya akan seperti itu, tanpa terkecuali.
Sebelumnya, kuasa hukum Jokowi, Yakup Hasibuan menuturkan pihaknya melaporkan sejumlah pasal terkait tudingan ijazah palsu.
"Pasal yang kita duga dilakukan itu ada 310 dan 311 KUHP tentang pencemaran nama baik, ada juga beberapa pasal di Undang-Undang ITE, antara lain 27A dan juga pasal 32 dan pasal 35," ungkap Yakup kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (30/4/2025).
Pihaknya sudah menyampaikan kepada para penyidik perihal barang bukti hingga peristiwa-peristiwanya berupa pencemaran nama baik.
Sebanyak puluhan video telah diserahkan ke penyidik untuk diselidiki lebih lanjut.
"Ada 24 video ya, sekitar 24 objek yang Pak Jokowi sudah melaporkan juga, ya itu juga diduga dilakukan oleh beberapa pihak," imbuhnya.
Yakup menyebut beberapa orang yang dilaporkan di antaranya inisial RS, RS, ES, T, dan K.
Dari beberapa inisial nama yang sebelumnya dilaporkan pendukung Jokowi merujuk pada Roy Suryo, Rismon Sianipar, Dokter Tifa, Eggi Sudjana, dan Kurnia Tri Royani.
"Kami tentunya sudah menyerahkan ini kepada para penyidik, dan penyelidik mungkin masih sekarang tahapannya sehingga kami hormati dan kami akan menyerahkannya kepada pihak koalisi untuk menjelaskan lebih lanjut mengenai pokok perkaranya," ujar Yakup.
Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp
teman seangkatan Jokowi
teman kuliah Jokowi
ijazah palsu Jokowi
ijazah Jokowi palsu
ijazah Jokowi
ijazah palsu
Jokowi
ijazah
UGM
Mustoha Iskandar
Fakultas Kehutanan UGM
Fakultas Kehutanan
suryamalang
Bukti Pelanggaran di Kafe Nenek Endang Klaten Putar Liga Inggris, Vidio Tegas Denda Rp115 Juta |
![]() |
---|
Terlihat Sejak Awal Azizah Salsha Ngaku Tak Mau Nikah Muda Anti Diatur-atur Ayah Bantah Perjodohan |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Malang dan Kota Batu Hari Ini Kamis 28 Agustus 2025, Hujan-Berawan Dingin 16-17°C |
![]() |
---|
Berita Arema FC Hari Ini Populer: Alasan Rekrut Agusti Ardiansyah, 2 Sosok Pengganti Achmad Maulana |
![]() |
---|
WEJANGAN Andre Rosiade ke Pratama Arhan Sebelum Sang Mantu Gugat Cerai Azizah Salsha |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.