Tangis Bahagia Orang Tua Siswa yang Pulang dari Barak Militer Program Dedi Mulyadi: Lebih Tenang
Potret tangis bahagia orang tua siswa yang pulang dari abrak militer ikuti program Dedi Mulyadi disorot.
Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
Hal ini pun membuktikan jika program yang digagas Dedi Mulyadi berhasil memperbaiki akhlak siswa.
Baca juga: Kematian Anjelia, Sekolah Sambil Kerja untuk Lunasi Utang Keluarga Justru Tewas di Tangan Ayah Tiri

Baca juga: Asal Usul Dian Sandi Utama Dapat Ijazah Jokowi yang Diklaim Asli, Alasan Posting di X Akhirnya Viral
Baca juga: Dedi Mulyadi Sentil Temuan KPAI: Ancaman Tak Naik Kelas Jika Tolak Barak Militer Turun Ambil Peran
Para pelajar ini sebelumnya diketahui terlibat berbagai kenakalan remaja, seperti tawuran, bolos sekolah, bahkan konsumsi minuman keras.
Orangtua mereka, yang awalnya ragu mengizinkan anak mengikuti program ini, kini justru merasa bersyukur.
"Mudah-mudahan terus bertahan dan dia bisa jadi anak yang lebih baik," katanya.
Menurut Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein (Om Zein), program ini bukan sekadar pelatihan fisik tetapi juga mengajarkan banyak hal positif.
"Mereka bukan hanya belajar disiplin, tapi menulis janji untuk diri sendiri, kepada lingkungan, dan kepada Tuhan. Itulah yang paling penting,” ujarnya.
Diketahui, program ini juga mendapat pengawasan dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID).
Ketika muncul isu adanya pemaksaan, Bupati menepisnya.
“Semua menyaksikan sendiri tadi, tak ada paksaan. Yang ada justru pelukan dan tangis bahagia dari orangtua," katanya.
Sebelumnya, gebrakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengirimkan siswa ke barak militer kembali menuai atensi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Meski masa barak usai, perjalanan pembinaan belum selesai. Menurut Om Zein, para pelajar akan kembali untuk sesi “refresh” dua minggu mendatang, sebagai bentuk kontrol dan kesinambungan program.
“Kami tak ingin mereka hanya berubah sementara. Harus berkelanjutan,” ujar Om Zein.
Terkait kelanjutan program pendidikan berkarakter ini, Om Zein menyebutkan bahwa pihaknya sudah mendata calon siswanya.
“Kami seleksi ketat. Harus ada rekomendasi dari sekolah, orangtua, dan hasil asesmen psikologis. Jangan sampai ada yang dititip sembarangan,” ucapnya.
Dedi Mulyadi Sindir Balik KPAI
Disisi lain, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi sindir balik Komisi Perlindungan Anak Indonesia atau KPAI terkait pendidikan karakter di barak militer.
KPAI sebelumnya menduga ada intimidasi terhadap para pelajar peserta pendidikan karakter tersebut.
DAFTAR Harga Tiket Arema FC di Stadion Kanjuruhan Mulai Rp125 Ribu, 5 Kategori dan Perbedaannya |
![]() |
---|
Inilah 8 Desa di Kabupaten Nagekeo NTT Terima Dana Desa 2025 Tertinggi hingga Rp1,1 Miliar |
![]() |
---|
SINOPSIS Merah Putih One For All Film Animasi Rp6,7 M Jadi Cibiran Bak Proyek Tugas Sekolah |
![]() |
---|
Cek BSU Guru 2025 Rp600 Ribu dan Insentif Rp2,1 Juta, Ini 5 Syarat Aktivasi Rekening Penerima |
![]() |
---|
Pengakuan Prada Lucky Namo Sebut Beberapa Petinggi di Barak TNI Pelaku Penganiayaan, Sang Ibu Murka |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.