Longsor Trenggalek
UPDATE Bencana Longsor Trenggalek, Longsor Susulan Masih Terjadi di Depok, Warga Semakin Terancam
Peluit pertanda ada longsor ditiup, longsor susulan terjadi dari titik longsor sebelumnya, tebing di depan Kantor Desa Depok, Bendungan, Trenggalek
Penulis: David Yohanes | Editor: Dyan Rekohadi
Pandangan di rumah Maria sangat indah, apalagi saat cuaca terang.
Perbukitan di kejauhan seperti berlapis-lapis berwarna hijau.
Namun kini situasinya memaksanya meninggalkan rumah.
"Kalau siang masih ke sini, ini ambil barang. Kalau malam mengungsi ke rumah saudara," katanya.
Sementara Tumini (75) tinggal di belakang rumah Maria, di atas tebing.
Rumahnya relatif aman, karena masih ada rumah Maria di bagian bawah sisi depan.
Namun Tumini juga disuruh mengungsi saat hujan turun.
Namun selepas longsor susulan dan turun hujan, Tumini masih bertahan di rumahnya.
"Sebenarnya sama anak juga disuruh mengungsi," ucapnya saat ditemui di teras rumahnya ketika hujan turun.
Tumini mengatakan, dirinya sudah puluhan tahun tinggal di rumahnya.
Baru kali ini Lereng di depan rumahnya longsor, apalagi sampai menimbulkan korban.
Apalagi sebelumnya juga tidak ada tanda-tanda awal adanya potensi longsor.
"Yang punya tegalan sebelumnya cari ramban (pakan ternak) di sana. Tidak terlihat ada tanda-tanda," katanya.
Longsor di Dusun Kebonagung, Desa Depok, Kecamatan Bendungan menyebabkan 6 warga hilang tertimbun.
Mereka adalah Mesinem (90), Nitin (36), Tulus (65), Yatini (50), Yatiem (70) dan Torik (2).
Hingga Rabu (21/5/2025) tim SAR belum berhasil menemukan korban. (David Yohanes)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.