Kecanduan Judi Online, Pemprov Jatim Temukan Remaja Nekat Mencuri untuk Modal Berjudi

Bahkan, yang terbaru, terdapat remaja berusia belasan tahun harus dirawat di RSJ Menur, Surabaya, lantaran mencuri untuk modal bermain judi online

Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Yusron Naufal Putra
JUDI ONLINE - Wakil Gubernur Jatim, Emil Dardak, saat diwawancarai sesuai rapat paripurna di Gedung DPRD Jatim, Kamis (22/5/2025). Emil mengungkapkan temuan remaja yang kecanduan judi online kini dirawat di RSJ Menur. 

Laporan Yusron Naufal Putra

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Temuan kasus kecanduan judi online pada anak-anak saat ini semakin memprihatinkan.

Bahkan, yang terbaru, terdapat remaja berusia belasan tahun harus dirawat di RSJ Menur, Surabaya, lantaran mencuri untuk modal bermain judi online.

Temuan kasus terbaru ini disampaikan Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak, Kamis (22/5/2025).

Emil Dardak mengetahui hal tersebut setelah berkunjung ke RSJ Menur sehari sebelumnya.

Lantaran mencuri untuk judi online, orang tua berinisiatif untuk merawat sang anak di RSJ Menur.

"Ada di usia belasan tahun yang baru saja kemarin masuk dan ditaruh di ruang transit dulu atau IGD Kejiwaan."

"Karena habis mencuri barang milik tetangganya untuk modal judi online, yang dicuri memang bukan barang yang bernilai tinggi," kata Emil Dardak saat diwawancarai SURYAMALANG.COM seusai rapat paripurna di DPRD Jatim.

Secara umum, RSJ Menur saat ini mengalami peningkatan perawatan pada pasien dengan keluhan kecanduan judi online.

Usianya bervariasi, termasuk juga dari kalangan remaja belasan tahun. Melihat fakta ini, Emil mengaku khawatir hal ini semacam fenomena gunung es.

Di mana keluarga belum mengetahui anak-anak mereka membutuhkan bantuan profesional untuk mengatasi adiksi.

Termasuk juga fenomena game online. Sebab dalam salah satu penelitian menyebutkan jika lebih dari 20 jam seminggu maka sudah melampaui kadar sehat.

Hal ini bisa menjadi bahaya berkepanjangan jika tidak segera dimitigasi. Emil pun menegaskan Pemprov Jatim tidak tinggal diam.

Misalnya melalui PKK akan dibangun kesadaran di tingkat keluarga. Hal ini ditegaskan penting.

Apalagi, banyak orang tua menyalahkan diri sendiri saat anaknya kecanduan semacam ini dan merasa gagal dalam mendidik. Itu harus dihindari.

Sebab, ini merupakan situasi sulit yang dihadapi seluruh keluarga saat ini. Emil juga mengajak agar orang tua tidak ragu untuk konsultasi.

"Kalau masih bisa dikelola sendiri, maka cegahlah anak untuk screen time yang terlalu berlebihan karena akan mempengaruhi fungsi otak," terang politisi Partai Demokrat ini.

 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved