Berita Viral

Kades Viral Bayar Tagihan RS Warga Pakai STNK, Haru Dibantu Dedi Mulyadi: Bapak Aing, Alhamdulillah

Jaro Midun, Kades viral bayar tagihan rumah sakit warga pakai STNK, haru dibantu Dedi Mulyadi: bapak aing, alhamdulillah!

DOK PRIBADI
KADES VIRAL - Kepala Desa Cikahuripan, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Heri Suryana alias Jaro Midun saat bersama dengan warganya yang dibawa ke rumah sakit. Jaro Midun viral usai menjaminkan STNK mobil pribadinya ke RSUD Palabuhanratu pada Minggu (25/5/2025). Dedi Mulyadi tegur pimpinan rumah sakit yang tidak taat. 

SURYAMALANG.COM, - Kepala Desa (Kades) Cikahuripan, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Heri Suryana alias Jaro Midun viral karena membayar tagihan rumah sakit warga dengan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).

Hal itu sempat beredar di media sosial membuat aksi Jaro Midun diketahui oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi

Jaro Midun menjaminkan STNK mobil pribadinya ke RSUD Palabuhanratu demi membantu seorang yang warga tidak mampu pada Minggu (25/5/2025). 

Pasien adalah warga Kampung Citiis RT 05 RW 05 yang berusia 55 tahun dan harus dirawat akibat sesak napas namun tidak memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS) maupun BPJS Kesehatan. 

Baca juga: Dedi Mulyadi Meradang Ulah Oknum Suporter Persib Bandung Gunting Gawang, Cabut Rumput: Tunggu!

“Masuk ke rumah sakit malam Jumat pukul 23.00 WIB. Paginya saya cek, ternyata dia tidak punya KIS, walau sudah masuk DTKS. Tapi pengobatan kan harus tetap berjalan, sempat ditolong dan dirawat,” ujar Jaro Midun saat ditemui di kantornya, Senin (26/5/2025).

Setelah tiga hari dirawat, pihak rumah sakit menyatakan pasien bisa pulang, namun terkendala biaya perawatan yang mencapai Rp 1,78 juta.

Keluarga pasien tidak memiliki uang, sementara Jaro Midun hanya membawa Rp 500 ribu.

Demi membantu warganya, Jaro Midun menjaminkan STNK mobil kepada petugas kasir RSUD Palabuhanratu.

Baca juga: Teori Rocky Gerung, Dedi Mulyadi Bisa Jadi Mulyono Jilid II, Balasan Gubernur Jabar Singkat Padat

“Yang sakit keluarganya tidak mampu, tidak punya uang sepeser pun. Saya punya uang Rp 500 ribu, lalu bilang ke petugas rumah sakit ini DP-nya, kekurangannya saya jamin dengan STNK,” jelasnya.

Jaro Midun mengaku masih berupaya melunasi sisa tagihan agar bisa mengambil kembali STNK miliknya.

Pihak rumah sakit memberi waktu satu bulan untuk pelunasan. 

“Kalau belum bisa hari ini, ya nanti saat saya ada uang. Dalam surat pernyataannya diberi waktu satu bulan,” kata Jaro Midun.

Haru Dibantu Dedi Mulyadi

Jaro Midun, mengungkap aksinya membantu pengobatan warganya dengan jaminan STNK mengundang simpati banyak dermawan. 

Jaro mengatakan, bantuan datang dari berbagai pihak, mulai dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi hingga masyarakat sekitar yang ikut menggalang dana. 

"Iya Kang, dari Kang Dedi Mulyadi bapak aing, Alhamdulillah beliau ngasih Rp 3 juta untuk pembayaran kekurangan tagihan dan untuk pengobatan selanjutnya. Karena ini pasien harus berobat jalan," kata Jaro Midun saat dihubungi via WhatsApp, Selasa (27/5/2025) siang.

Baca juga: Pratama Arhan Diadukan Ibu Azizah Salsha ke Dedi Mulyadi, Minta Mantunya Dimasukkan Barak Militer

Selain bantuan dari Dedi Mulyadi, Jaro menyebut sejumlah dermawan dari daerah lain juga turut memberikan donasi.

“Dari dermawan lain ada juga yang ngasih, termasuk warga. Mereka satu RT dijumpulin dapat Rp 300 ribu, terus satu RW dapat Rp 600 ribu. Dermawan dari Bandung juga ada yang ngasih Rp 1,2 juta,” tutur Jaro Midun.

Menurut Jaro, total dana yang terkumpul untuk membantu pengobatan warganya itu mencapai Rp 7 juta.

Uang tersebut akan digunakan untuk membayar sisa tagihan rumah sakit serta biaya pengobatan jalan.

Dedi Mulyadi Tegur Pimpinan RSUD 

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menilai pimpinan RSUD Palabuhanratu tidak menaati surat edaran yang dibuatnya sebulan lalu.

Hal itu dikatakan Dedi Mulyadi merespon aksi Jaro Midun yang menjaminkan STNK mobil pribadinya kepada pihak RSUD Palabuhanratu demi warganya keluar dari rumah sakit.

"Kok RS Kabupaten tidak taat untuk itu," kata Dedi Mulyadi dikutip dari akun Instagram-nya @dedimulyadi71, Selasa (27/5/2025). 

Baca juga: Tangis Bahagia Orang Tua Siswa yang Pulang dari Barak Militer Program Dedi Mulyadi: Lebih Tenang

Mantan Bupati Purwakarta itu mengatakan, telah menghubungi Jaro Midun untuk meminta nomor rekening.

Dedi Mulyadi mengaku telah mengirimkan uang kepada Jaro Midun untuk membayar tagihan rumah sakit sekaligus biaya makan keluarga pasien.

"Sudah kita tuntaskan untuk biaya makan pasiennya. Kami sampaikan tidak ada problemnya," kata Mantan Politikus Gerindra itu.

"Tapi yang jadi problem pimpinan rumah sakitnya," sambung Dedi Mulyadi.

Dedi Mulyadi mengungkapkan, telah mengeluarkan surat edaran pada bulan lalu.

Baca juga: Sosok Nera Tidak Tahu Siapa Dedi Mulyadi, Siswi Jalan 2 Km ke Sekolah Naik Rakit Nyaris Putus Asa

Surat edaran itu ditujukkan bagi rumah sakit di seluruh Jawa Barat tidak boleh tidak melayani pasien yang tidak memiliki BPJS.

Kemudian, rumah sakit juga melayani pasien yang tidak punya kemampuan melakukan pembayaran serta tak memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS).

"Harus tetap dilayani bila ada problem keuangan yang timbul nanti bisa dikomunikasikan lewat Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat," kata Dedi Mulyadi

Dedi Mulyadi mengaku telah membaca berita mengenai aksi Jaro Midun yang menjaminkan STNK untuk keluarga pasien karena tidak memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS). Pasalnya, pembuatan KIS memerlukan waktu selama 14 hari.

Sedangkan, pasien tersebut harus dilayani.

"Saya ucapkan terima kasih kepada Pak Kepala Desa Jaro Midun yang telah melangkah menyelamatkan warganya," kata Dedi Mulyadi masih mengutip akun Instagram-nya. 

Dedi Mulyadi mengira tagihan pasien tersebut besar.

Ternyata, kata Mantan Anggota DPR itu, tagihannya sebesar Rp 1,7 juta dan sisa Rp 1,2 juta belum dibayarkan.

Baca juga: Dedi Mulyadi Sentil Temuan KPAI: Ancaman Tak Naik Kelas Jika Tolak Barak Militer Turun Ambil Peran

Politikus Gerindra itu mengungkapkan rumah sakit seharusnya tetap memberikan layanan kepada siapapun yang memerlukan pengobatan tanpa keharusan pasien memiliki KIS atau tidak.

Pasalnya, lanjut Dedi Mulyadi, hal tersebut merupakan kewajiban sebagai penyelenggara negara.

Dedi Mulyadi juga menyinggung aksi yang dilakukan Jaro Midun sebagai kepala desa sangat mudah berkooordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi atau Bupati Sukabumi.

"Saya tidak tahu di Sukabumi apa yang menjadi problem. Hal kecil seperti ini muncul ke permukaan seperti peristiwa besar Rp 1,7 juta seperti berat tertangani," pungkas Dedi Mulyadi.

(TribunJakarta.com/Kompas.com/Kompas.com)

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved