Idul Adha 2025 di Tulungagung

Jelang Idul Adha 2025, Permintaan Salon Sapi di Pasar Hewan Tulungagung Meningkat

Setiap hari pasaran Pahing di Pasar Hewan Terpadu (PHT) Tulungagung, layanan salon sapi ramai dikunjungi.

|
Penulis: David Yohanes | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/David Yohanes
MERAPIKAN TANDUK - Nurohman (58) sedang merapikan tanduk seekor sapi di Pasar Hewan Terpadu (PHT) Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Jumat (30/5/2025). Permintaan salon sapi untuk memotong kuku dan memperbaiki tanduk meningkat menjelang Idul Adha. 

SURYAMALANG.COM, TULUNGAGUNG - Setiap hari pasaran Pahing di Pasar Hewan Terpadu (PHT) Tulungagung, layanan salon sapi ramai dikunjungi.

Pelaku usaha ini adalah Nurohman (58) warga Desa Sumberdadi, Kecamatan Sumbergempol serta 2 anaknya.

Dulu Nurohman menjalankan usaha ini sendiri, namun karena ramainya permintaan 2 anaknya pun diajak ikut membuka layanan.

"Masing-masing sudah jalan sendiri. Jadi masing-masing menerima orderan," ucap Nurohman, saat ditemui SURYAMALANG.COM, Jumat (30/5/2025).

Layanan yang diberikan adalah potong kuku sapi dan mempercantik tanduk sapi.

Menjelang Idul Adha, ternyata permintaan salon sapi meningkat.

Nurohman mengaku, di hari pasaran biasa menerima 7-10 permintaan salon sapi.

Namun menjelang Idul Adha seperti saat ini, permintaan melonjak menjadi 15 ekor sapi.

"Itu saya sendiri lo, 15 ekor sapi. Belum anak-anak saya," katanya.

Tarif untuk potong kuku sapi Rp 40.000 per ekor, sementara untuk mempercantik tanduk Rp 50.000 per ekor.

Nurohman sudah memulai usaha ini sejak sekitar 35 tahun lalu.

Selain di pasar hewan, ia juga memberikan layanan salon sapi panggilan.

"Kalau panggilan, dari kandang-ke kandang. Upahnya biasanya Rp 100.000 per ekor," ungkapnya.

Dari usahanya ini Nurohman juga bisa membuka usaha penggemukan sapi.

Ia memberi nama peternakannya Berkah Salon Sapi. Dalam kandangnya ada sekitar 30 ekor sapi.

"Kalau sekarang tinggal sedikit, sudah banyak yang dikirim," ujarnya malu-malu.

Salah satu pedagang sapi kawakan di PHT Tulungagung, Sumidi (65) mengaku sudah 12 tahun langganan jasa Nurohman.

Sumidi beralasan, kesehatan kuku sangat mempengaruhi kesehatan sapi secara keseluruhan.

Jika kuku sapi panjang dan tidak dipotong, maka belah kaki mudah dimasuki kotoran dan sulit dibersihkan.

Selain itu kuku yang panjang akan menyulitkan sapi saat berjalan.

Kondisi ini membuat sapi tidak nyaman, lalu mempengaruhi nafsu makannya.

"Kalau jalannya tidak nyaman, pincang atau miring, nafsu makannya ikut turun. Jadi mempengaruhi penggemukan," ungkapnya.

Selain itu, setelah disalonkan sapi terlihat lebih sehat dan lebih terlihat indah.

Tak heran setelah disalonkan harganya juga ikut naik.

"Sepertinya sederhana. Tapi kalau kukunya sehat, tanduknya bagus, harganya ikut naik," tandasnya.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved