5 Kali Longsor Tambang Gunung Kuda Masih Diberi Izin, 19 Orang Tewas, Liciknya Pengelola Terbongkar
Sudah 5 kali longsor kenapa tambang Gunung Kuda masih diberi izin, 19 orang tewas 6 dalam pencarian, liciknya pengelola terbongkar.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Sarah Elnyora Rumaropen
SURYAMALANG.COM, - Tambang galian C Gunung Kuda di Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat ternyata sudah lima kali longsor.
Meski begitu, tambang tersebut masih diberi izin hingga baru habis pada Oktober 2025 nanti.
Puncaknya, longsor dahsyat pun terjadi pada Jumat (30/5/2025) menewaskan 19 orang dan enam korban lain hingga kini masih dalam pencarian.
Dari fakta yang terungkap di lokasi yang sama pernah terjadi longsor fatal tahun 2015, namun pada tahun 2020 izin operasi tetap diberikan.
Baca juga: Gemetar Tubuh Taryana Selamat dari Longsor Gunung Kuda, Mobilnya Tertimbun Reruntuhan: Tolong Saya!
Terkait izin, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Barat, Bambang Tirto Yuliono, memberikan penjelasan saat ditemui usai konferensi pers.
Bambang menambahkan, pemerintah provinsi pada saat itu memiliki dasar yang kuat untuk memberikan izin pertambangan lanjutan di lokasi tersebut.
“Sehingga pemerintah provinsi pada saat itu pada tahun 2020 berani memberikan izin berikutnya,” ujarnya di Mapolresta Cirebon, Minggu (1/6/2025).
Baca juga: Sangat Berbahaya Dedi Mulyadi Pernah Lihat Tambang Gunung Kuda Cirebon, 14 Orang Tewas, Longsor
Bambang juga mengungkapkan, proses evaluasi rutin dilakukan setiap tahun, namun diduga ada kelalaian dalam metode penambangan beberapa tahun terakhir.
“Nah, persoalannya, saya meyakini betul di tahun 2023-2024, dengan dugaan saya metode perkembangannya tidak baik" jelas Bambang.
"Sudah diberikan peringatan berkali-kali ya, bahkan Inspektur utama sudah diinformasikan untuk melakukan pendetailan, pendalaman terhadap metode pekerjaan penambangannya,” urainya.
Jejak Longsor 10 Tahun Terakhir
Berdasarkan data yang dihimpun dari berbagai sumber, lokasi tambang Gunung Kuda telah mengalami longsor sebanyak lima kali dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir.
Peristiwa pertama terjadi pada 26 April 2015, ketika tebing setinggi 20 meter runtuh secara tiba-tiba, menewaskan dua pekerja, Tabrodi dan Edi Odong, serta menimbun dua ekskavator dan lima dump truck.
Longsor berikutnya terjadi pada 30 September 2021, yang mengejutkan masyarakat dengan video material batu alam dan kapur berhamburan, namun tidak menimbulkan korban jiwa.
Baca juga: Jeritan Korban Longsor Gunung Kuda Cirebon, Kusnadi Dengar Sepupunya Minta Tolong Ada Pengantin Baru
Pada 19 Juni 2023, longsor besar kembali terjadi, di mana pengelola tambang, Koperasi Al Jariyah, mengakui longsor tersebut merupakan bagian dari metode penambangan mereka dengan teknik “undercutting” atau pengerukan dari bawah tebing.
Dua tahun kemudian, pada Selasa, 11 Februari 2025, longsor kembali terjadi, tetapi tidak menimbulkan korban karena pekerja telah diliburkan.
longsor tambang Gunung Kuda
tambang Gunung Kuda
pemilik tambang Gunung Kuda
longsor galian C Gunung Kuda Cirebon
Gunung Kuda
Desa Cipanas
Kecamatan Dukupuntang
Cirebon
suryamalang
Lisa Mariana Kena Batunya Gagal Buktikan Ridwan Kamil Ayah Anaknya, Diminta Tes DNA dengan Revelino |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Malang dan Batu Jawa Timur Kamis 18 September 2025: Kota dan Kabupaten Hujan Ringan |
![]() |
---|
Berita Arema FC Hari Ini Populer: Target Menang Lawan Persib, Penjualan Tiket Nonton Melonjak Tajam |
![]() |
---|
2 Senjata Persib Bandung Hadapi Arema FC, Berkat Persebaya Kunci Kemenangan Makin Dekat |
![]() |
---|
Inilah 12 Desa di Kabupaten Langkat Sumatera Utara Terima Dana Desa 2025 Tertinggi hingga Rp1,6 M |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.