Jeritan Korban Longsor Gunung Kuda Cirebon, Kusnadi Dengar Sepupunya Minta Tolong Ada Pengantin Baru

Jeritan korban longsor tambang galian C Gunung Kuda Cirebon, Kusnadi dengar sepupunya minta tolong 14 orang tewas ada pengantin baru.

|
Tribun Cirebon/ Eki Yulianto/Dok BNPB
LONGSOR GUNUNG KUDA - Evakuasi korban longsor tambang galian C Gunung Kuda di Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Cirebon, Jawa Barat (KIRI) pada Jumat (30/5/2025) sekira pukul 11.30 WIB. Kusnadi (KANAN) warga Kabupaten Cirebon, sepupu Rion Firmansyah (29) yang menjadi salah satu korban longsor tambang batu di Gunung Kuda. 

SURYAMALANG.COM, - Jeritan korban longsor tambang galian C Gunung Kuda di Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Cirebon, Jawa Barat didengar oleh salah satu keluarga korban, Kusnadi (42).

Peristiwa longsor pada Jumat (30/5/2025) siang tersebut menewaskan 14 orang termasuk sepupu Kusnadi bernama Rion Firmansyah (29).

Ditemui di halaman Rumah Sakit Sumber Hurip, Kabupaten Cirebon, Kusnadi yang turun langsung mengevakuasi korban menceritakan pengalamannya.

Saat itu, sekira pukul 10.00 WIB, Kusnadi sedang berada di rumah tiba-tiba menerima telepon dari rekan kerja Rion Firmansyah yang berada di lokasi tambang.

Baca juga: Sangat Berbahaya Dedy Mulyadi Pernah Lihat Tambang Gunung Kuda Cirebon, 14 Orang Tewas, Longsor

"Katanya ‘wa, tolongin beko, adiknya uwa sama saudaranya uwa keurug, bekonya enggak kelihatan,’” kenang Kusnadi menirukan panggilan panik pada Jumat (30/5/2025).

Tanpa ragu, Kusnadi segera bergegas ke lokasi mengendarai sepeda motor.

Di perjalanan, Kusnadi melihat truk-truk tambang yang keluar dari area, membuat hatinya tambah gelisah.

“Saya enggak mau main-main. Ini pasti darurat banget,” ujarnya.

Setibanya di lokasi, Kusnadi menemukan garis polisi sudah terpasang dan alat berat mulai bekerja meski jumlahnya terbatas.

Petugas pun belum berani turun ke dalam area longsor.

Baca juga: Teori Rocky Gerung, Dedi Mulyadi Bisa Jadi Mulyono Jilid II, Balasan Gubernur Jabar Singkat Padat

Kusnadi kemudian meminta izin kepada aparat untuk ikut evakuasi karena korban adalah keluarganya. 

"Saya bilang, ‘Pak, mohon izin, ini saudara saya korban, saya mau ikut evakuasi,’ dan akhirnya diizinkan," jelas Kusnadi.

Selama proses evakuasi, Kusnadi membantu mengarahkan alat berat dan pencarian manual.

Kusnadi sempat menolong evakuasi satu keluarga yang terdiri dari suami, istri, dan anak balita yang berhasil diselamatkan meski mengalami luka-luka.

Namun, momen paling menyayat hati terjadi saat Kusnadi mengarahkan penggalian ke lokasi alat berat yang dikendarai sepupunya, Rion.

Halaman
1234
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved