DPD PDIP Jatim Gembleng 500 Kader Koperasi di Surabaya dan Sidoarjo, Targetkan 3.500 se-Jatim

DPD PDIP Jatim Gembleng 500 Kader Koperasi di Surabaya dan Sidoarjo, Targetkan 3.500 Se-Jatim

Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Purwanto
Said Abdullah 

SURYAMALANG.COM, SURABAYA – DPD PDI Perjuangan Jawa Timur menggelar Pendidikan dan Pelatihan Kader Penggerak Koperasi di Surabaya dan Sidoarjo, Minggu (1/6/2025). 

Acara di dua tempat tersebut masing-masing 250 peserta atau total 500 peserta. Diklat ini kelanjutan dari acara serupa yang digelar terpusat di Wisma Perjuangan Kota Batu, awal Mei lalu. 

Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim, Said Abdullah, dalam sambutannya secara daring membuka acara tersebut menegaskan, pentingnya koperasi sebagai wujud nyata dari demokrasi ekonomi.

Ia menyatakan bahwa koperasi adalah manifestasi konkret dari nilai gotong royong dan Ekasila yang digagas oleh Bung Karno.

"Kebanggaan ini meluap-luap karena seluruh kawan yang hadir sudah menuju jalan yang benar menuju demokrasi ekonomi negara kita," kata Said Abdullah.

Pria yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan tersebut menyoroti bahwa koperasi harus menjadi solusi bagi kebutuhan ekonomi masyarakat, terutama di tingkat lokal.

Ia menekankan bahwa koperasi bukan hanya tentang modal usaha, tetapi tentang kolektivitas dalam berproduksi dan membagi hasil ekonomi secara adil dan merata.

"Koperasi adalah penjelmaan konkret dari nilai gotong royong ataupun Ekasila yang dihamparkan oleh Bung Karno."

"Nilai koperasi mengajarkan untuk saling membantu, menanggung rasa, dan memikul tanggung jawab untuk kepentingan bersama," tambahnya.

Namun, Said Abdullah juga mengakui bahwa koperasi di Indonesia belum menjadi sokoguru perekonomian nasional seperti yang dicita-citakan oleh Bung Hatta. 

Dalam catatan Said, jumlah anggota koperasi di Indonesia saat ini hanya sekitar 22, 64 juta orang, atau sekitar 8 persen dari total jumlah penduduk. Itu pun belum mencerminkan kualitas berkoperasi yang ideal.

"Kapital eksternal koperasi masih kalah jauh dengan perseroan ataupun BUMN. Memang benar, urusan koperasi bukan semata modal usaha, tetapi kolektivitas dalam berproduksi dan membagi kue ekonomi lebih adil dan merata," jelas Said yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas Koperasi Indonesia.

Sebagai langkah konkret, Said Abdullah mendorong setiap kader di tiap DPC untuk merancang koperasi dengan tata kelola yang baik, sehingga dapat menjadi ekosistem ekonomi koperasi yang lebih besar dan mampu memenuhi kebutuhan produksi konsumen di Jawa Timur dan lebih luas lagi.

"Saya dukung di Jatim ini, dengan total ada ada 14 dapil, di tiap dapil ada 250 anggota inti. Totalnya 3.500."

"Pelatihan ini membuka cakrawala berpikir dalam mengelola berkoperasi dari aspek strategis sampai teknis," tegasnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved