80 Persen Hasil Curanmor di Surabaya Dibawa ke Madura, Eri Cahyadi Beber 3 Langkah Antisipasi

80 Persen Hasil Curanmor di Surabaya Dibawa ke Madura, Eri Cahyadi Beber 3 Langkah Antisipasi

SURYAMALANG.COM/Bobby Koloway
CURANMOR - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Luthfie Sulistiawan hadir pada acara Forum Group Discussion (FGD) Wawasan Series Suara Surabaya, Rabu (4/6/2025). Mengangkat topik 'Curanmor Meresahkan, Aksi Kita Menentukan' Wali Kota Eri menjelaskan langkah antisipasi pencurian kendaraan bermotor. 

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Mayoritas hasil pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di Surabaya terungkap dilarikan ke Madura.

Mengantisipasi hal ini, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyiapkan langkah preventif untuk meminimalisir kejadian, terutama di perkampungan.

Berdasarkan hasil pengungkapan Polrestabes Surabaya, sebanyak 251 kasus telah diselesaikan kepolisian. Dari total tersebut, sebanyak 226 pelaku diamankan.

"Mayoritas  atau sekitar 80,4 persen hasil curian itu memang dilarikan ke Madura," kata Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Luthfie Sulistiawan dalam diskusi yang digelar Suara Surabaya, Rabu (4/6/2025).

Pihaknya mengungkapkan, kepolisian melakukan upaya preventif dan penindakan dalam menindaklanjuti kasus curanmor.

"Untuk penindakan, sudah banyak yang sebenarnya kami tangkap. Bahkan, satu minggu bisa 7 sampai 10 pelaku. Namun, kasus ini masih banyak," kata Luthfie.

Menurutnya saat ini pelaku curanmor tak hanya dilakukan "profesional" atau kelompok - kelompok lama, namun juga melibatkan banyak pemain baru.

"Sekitar 70 persen saat ini adalah pemain baru," ungkapnya pada acara Forum Group Discussion (FGD) Wawasan Series Suara Surabaya tersebut.

Menurutnya, motif ekonomi masih menjadi alasan mayoritas pelaku curanmor. Mereka ingin mendapatkan nilai ekonomi dengan cara mudah lewat cara cepat.

"Kenapa kendaraan yang dipilih? Karena motor ini bisa ditemukan di mana-mana, tidak perlu masuk rumah, dan hasil curian bisa digunakan sekaligus untuk melarikan diri. Beda halnya kalau dengan mencuri televisi atau barang elektronik lainnya, mereka harus menggotong," katanya pada acara yang mengangkat topik 'Curanmor Meresahkan, Aksi Kita Menentukan' tersebut.

Sebagai langkah preventif, kepolisian menggelar banyak razia dengan menerjunkan ratusan petugas. Selain itu, kepolisian juga berkolaborasi dengan Pemkot Surabaya untuk melakukan pencegahan di perkampungan.

"Kami menerjunkan Patroli 97 Jogoboyo, dari yang awalnya sebanyak 97 personil kemudian kami tingkatan menjadi 158 personil. Kami juga mendukung langkah Pemkot Surabaya untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat untuk sama-sama memberikan kesadaran masyarakat tentang pentingnya keamanan barang pribadi," tandas Kombes Luthfie.

Menindaklanjuti fenomena ini, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi telah menyiapkan 3 startegi untuk menanggulangi curanmor. Sebagai upaya preventif, pihaknya mengedepankan pola gotong royong dengan memaksimalkan peran masyarakat.

"Di Surabaya, ada sejumlah kampung yang kalau dia markir kendaraan di jalan, itu aman, tidak hilang. Kenapa? Karena mereka sama-sama mengawasi."

"Artinya apa? Sebenarnya curanmor ini bisa diantisipasi kalau kita sama-sama memberikan kepedulian kepada sesama tetangga. Ini contoh Pancasila itu," kata Cak Eri di forum yang sama.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved