Daftar Bisnis Sherly Tjoanda Dijodoh-jodohkan dengan Dedi Mulyadi, Gubernur Malut Harta Rp972 Miliar

Daftar bisnis Sherly Tjoanda dijodoh-jodohkan dengan Dedi Mulyadi, Gubernur Maluku Utara (Malut) hartanya tembus Rp972 miliar.

|
Youtube @KANGDEDIMULYADICHANNEL
HUBUNGAN DEDI MULYADI - Gubernur Maluku Utara (Malut), Sherly Tjoanda (KANAN) ketika berbincang dengan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (KIRI). Sherly Tjoanda bertemu Dedi Mulyadi pada Minggu (8/6/2025) di Lembur Pakuan, Subang, Jawa Barat. Sejak saat itu Sherly Tjoanda dan Dedi Mulyadi dijodoh-jodohkan oleh warganet. 

Di sana, Benny bertemu seseorang yang memintanya jadi kontraktor. Orang itu awalnya meminta Benny untuk bekerjasama menjalankan bisnis kontraktor.

Dia minta Benny mengurus semua surat. Meski demikian, Benny pun jadi paham tentang bidang kontraktor dan tertarik menekuni itu.

Namun, Benny terbentur keadaan karena tidak ada modal. Dia kemudian menerima pemberian kalung emas sang mama dan menggadaikan kalung itu sebagai modal.

Berbekal uang Rp2.500.000 dari kalung itu, Benny kemudian menjalankan proyek pertama.

Dari keuntungan itu, Benny mendapatkan modal untuk mengerjakan proyek lain. Sejak itu, dia mulai menekuni profesi sebagai kontraktor.

Selama empat tahun, usaha Benny sebagai kontraktor berjalan mulus. Perjalanan itu pun berhasil membuat kalung emas milik mamanya berhasil ia kembalikan.

4. Trading Bahan Bangunan

Pada tahun 2001, Benny keluar dari Ambon dan kembali ke Ternate.

Keputusan itu diambil karena berawal dari ajakan Bupati Maluku Utara kala itu yang ingin Benny memberikan sumbangsih membangun Ternate.

Di sana, Benny tetap meneruskan bisnis sebagai kontraktor. Seiring dengan itu, Ia pun mulai merambah bidang lain, yaitu trading bahan bangunan.

Sedikit demi sedikit, bisnis Benny mulai mendapatkan kepercayaan dari para konsumennya.

Namun, Ternate mengalami kerusuhan dan hal itu membuat Benny hijrah ke Manado.

Di saat bersamaan, Benny juga bermukim di Makassar, Sulawesi Selatan.

Meski demikian, bisnis dan pekerjaannya tetap di antara Ambon dan Ternate yang dikendalikan dari jauh.

5. Bidang Pelayaran

Benny kemudian menjalankan bisnis ke bidang pelayaran. Pilihan itu muncul dari pemikirannya setelah merenungi lingkungan sekitarnya.

Benny sendiri lahir dan besar di Ternate, pulau kecil yang dikelilingi laut.

Pilihannya untuk merambah ke bidang pelayaran dikhususkan pada sektor pelayaran jasa pengiriman barang-barang muatan.

Untuk menjalankan usaha, Benny pun membeli kapal cargo. Semua jenis usahanya berjalan dengan baik.

Semuanya berkibar dengan nama perusahaan Bela. Uniknya, nama 'Bela' sendiri merupakan singkatan dari nama lengkap Benny Laos.

6. Bidang Perikanan

Tak sampai di situ, Benny juga mulai melirik bidang lain lalu mencoba menjalankan kembali usaha di bidang perkayuan.

Dengan pengalamannya, usaha pengolahan kayu dari HPH yang menjual log atau kayu gelondongan ke pabrik kayu lapis itu berjalan baik.

Selain di bidang perkayuan, Benny juga masuk ke bisnis properti dengan menjadi developer atau pengembang perumahan. Bisnis Bela Group pun bergulir.

Benny kemudian mengelola bisnis di bidang perikanan. Bisnis itu ia khususkan untuk pengelolaan tuna dalam cold storage.

Tuna itu kemudian diekspor ke Amerika Serikat.

(TribunSumsel.com)

Ikumi saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved