Luas Tanam Meningkat, Produksi Padi di Jatim pada Sepanjang 2025 Tembus 8,7 Juta Ton
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menegaskan luas lahan tanam padi di tahun 2025 meningkatkan signifikan.
Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menegaskan luas lahan tanam padi di tahun 2025 meningkatkan signifikan.
Luas panen Jatim di tahun 2025 untuk periode Januari-Juli mencapai 1.299.222 hektar. Angka ini meningkat 13,4 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya.
Peningkatan luas panen ini berimplikasi pada potensi produksi padi Jatim di periode Januari - Juli 2025 yang diperkirakan mencapai 8.784.027 ton GKP, atau 4.218.508 ton beras.
“Hal tersebut merujuk data sementara yang dirilis BPS per 2 Juni 2025. Jika dibandingkan dengan data periode yang sama di tahun 2024, potensi produksi padi dan beras Jatim mengalami kenaikan 13,28 persen atau meningkat 494.501 ton,” tegas Khofifah, Jumat (13/6/2025).
Berdasarkan perhitungan GKG, produksi padi tersebut meningkat dari 6.449.378 ton GKG menjadi 7.305.785 ton GKG atau ada peningkatan sebanyak 856.407 ton GKG.
Peningkatan produksi padi Jawa Timur pada periode Januari-Juli 2024 setara dengan produksi beras yang dicatatkan sebesar 3.724.001 ton.
Khofifah menegaskan, capaian yang baik dari sektor pertanian Jatim ini menunjukkan keseriusan pemprov mewujudkan kedaulatan pangan nasional.
“Bahkan kalau kita bicara dari Jatim, yang produksi padi dan berasnya bertinggi nasional lima tahun berturut-turut maka kita siap untuk menjadi garda terdepan mewujudkan kedaulatan pangan nasional,” tegas Khofifah, Jumat (13/6/2025).
Tak hanya itu, peningkatan luas tanam dan produksi padi dan beras Jatim ini cukup mendongkrang kontribusi sektor pertanian Jatim di skala nasional. Dimana secara nasional capaian sektor pertanian sebesar 10,52 persen pada triwulan I tahun 2025 (year-on-year).
"Jawa Timur berkontribusi cukup signifikan terhadap pertanian nasional sekitar 12.10 persen," kata Khofifah.
Di sisi lain, capaian sektor pertanian kali ini menunjukkan bahwa kebijakan yang berpihak pada petani serta penguatan produksi pangan nasional mulai menunjukkan hasilnya.
Kontribusi besar terhadap kinerja pertanian secara umum juga didukung dengan adanya peningkatan signifikan pada produksi padi dan jagung.
"Produksi padi dan jagung menjadi penyumbang utama, disusul oleh pertumbuhan subsektor peternakan yang juga memberikan kontribusi besar terhadap kinerja pertanian secara umum," tuturnya.
Hasil ini sekaligus mempertegas peran sektor pertanian sebagai fondasi ketahanan ekonomi nasional. Kontribusi lebih dari 12 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia menjadikan sektor pertanian tak hanya menyediakan pangan, tetapi juga membuka lapangan kerja, menjaga stabilitas harga, dan memperkuat daya saing bangsa.
Berdasarkan data BPS pada tahun 2024, produksi padi Jawa Timur tertinggi se-Indonesia dengan total mencapai 9,28 juta ton GKG disusul dengan 4 provinsi penghasil padi di Indonesia lainnya.
Antara lain Jawa Tengah yang menghasilkan 8,89 juta ton padi, Jawa Barat di posisi ketiga dengan hasil padi 8,63 juta ton. Lalu disusul Sulawesi Selatan yang mampu menghasilkan 4,82 juta ton padi, dan Sumatera Selatan mencapai 2,91 juta ton padi.
"Jatim siap memberikan upaya maksimal untuk bersama-sama mewujudkan ketahanan pangan nasional," ucapnya.
Gubernur Jatim Khofifah Gelontorkan 300 Drum Aspal, Perbaikan Jalan Rusak di Tulungagung |
![]() |
---|
Susul Thom Haye, Rumor Kencang Eliano Reijnders Tinggalkan Liga Belanda dan Gabung Persib Bandung |
![]() |
---|
PSBS Biak Vs Persik Kediri, Pasukan Ong King Swee Usung Misi Bangkit, Incar 3 Poin di Maguwoharjo |
![]() |
---|
Jerit Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan, Ganti Rugi Tak Sebanding dengan Rasa Kehilangan dan Trauma |
![]() |
---|
Kerupuk Udang Sidoarjo Tembus Pasar Internasional, 28 Kontainer Dikirim ke Malaysia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.