Gaya Elite, Bayar Utang Sulit, Balita Tewas Dilakban Tetangga Ibunya Sering Belanja Online Gak Bayar

Gaya Elite, Bayar Utang Sulit, Balita di Cilegon Tewas Dilakban Tetangga Ibunya Sering Belanja Online Gak Bayar

|
Canva.com
PEMBUNUHAN KEJAM -Iustrasi wanita bergaya elite memainkan ponsel (KIRI) dan Tempat Kejadian Perkara (KANAN). Seorang Balita di Kota Cilegon tewas dilakban tetangga gara-gara ibunya sering belanja online tak pernah bayar utang. Sidang putusan berlangsung di Pengadilan Negeri Serang pada Jumat, (20/6/2025) 

SURYAMALANG.COM, - Gaya hidup dan kebutuhan akan belanja online membuat seorang ibu di Kota Cilegon, Banten harus kehilangan putrinya yang tewas jadi korban pembunuhan.

Balita tidak berdosa berinisial APH (4) harus menanggung risiko dari tabiat ibunya yang tidak pernah membayar utang setelah sering belanja online.

Penagih utang yang dendam akhirnya melampiaskan amarahnya kepada APH dan tega melakban bocah tersebut hingga tewas.

Baca juga: Tertangkap Pembunuh Balita di Singkawang, Hilang Diasuh Tetangga Tewas di Pintu Masjid, Pelaku Aneh

Ada tiga orang yang menghabisi nyawa APH dengan pembunuhan berencana dan semuanya adalah perempuan dewasa.

Tiga terdakwa dalam kasus ini adalah Saenah, Emi, dan Rahmi.

Dua di antaranya, yaitu Saenah dan Emi, merupakan teman serta tetangga ibu korban.

Bahkan Emi pernah bekerja sebagai asisten rumah tangga di rumah korban.

Baca juga: Tertangkap Pembunuh Balita di Singkawang, Hilang Diasuh Tetangga Tewas di Pintu Masjid, Pelaku Aneh

Dalam sidang putusan yang digelar di Pengadilan Negeri Serang pada Jumat, 20 Juni 2025, majelis hakim menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada ketiga pelaku.

Kronologi Masalah

Masalah bermula dari persoalan utang.

Ibu korban kerap meminta Saenah membayarkan belanja online, namun uang tersebut tidak pernah dikembalikan.

Hal ini menimbulkan rasa sakit hati yang berujung pada niat jahat.

“Permasalahan pribadi jadi awalnya, lalu muncul niat menganiaya, tapi berujung tragis pada kematian anak,” jelas jaksa dalam dakwaan.

Kronologi Kejadian

Niat awal Saenah adalah menganiaya ibu korban, namun berubah karena sang ibu tengah hamil besar.

Pada 15 September 2024, Saenah dan Emi beralih menyasar anaknya, APH.

Pada 17 September 2024, keduanya membawa APH ke sebuah gudang sewaan yang telah disiapkan selama empat bulan.

Halaman
123
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved