Innalillahi, Pendaki Brasil Ditemukan Tewas di Jurang Kedalaman 600 Meter di Rinjani, Ini Sosoknya

Akhir perjuangan tim SAR untuk evakuasi Juliana Marins, pendaki Brasil yang jatuh ke Jurang di Gunung Rinjani. Ia ditemukan meninggal dunia.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
Instagram @ajulianamarins
PENDAKI BRASIL TEWAS - Potret Juliana Marins, pendaki asal Brasil yang ditemukan tewas di jurang sedalam 600 meter di Gunung Rinjani. 

SURYAMALANG.COM - Akhir perjuangan tim SAR untuk evakuasi Juliana Marins, pendaki Brasil yang jatuh ke Jurang di Gunung Rinjani.  

Setelah perjuangan beberapa hari, Juliana Marins ditemukan tewas di jurang kedalaman 600 meter di Gunung Rinjani

Juliana De Souza Pereira Marins (27) pendaki wanita asal Brasil yang jatuh di Cemara Nunggal saat mendaki Gunung Rinjani ditemukan tidak bernyawa di kedalaman 600 meter. 

Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Marsekal Muda TNI Mohammad Syafii di akun Instagram resmi Basarnas, Selasa (24/6/2025) malam.  

Syafii menjelaskan 7 orang penyelamat yang telah diturunkan tim SAR gabungan telah berhasil menjangkau ke kedalaman 400 meter, Selasa (24/6/2025) pukul 16.52 WITA. 

Kemudian pukul 18.00 WITA, satu orang penyelamat dari Basarnas atas nama Hafid Hasadi, berhasil menjangkau korban pada kedalaman 600 meter.  

"Yang kita sebut datum poin dimana sebelumnya kita perkirakan korban ada di posisi kedalaman 400 meter dan ternyata setelah kita bisa menjangkau korban, ternyata ada pergeseran turun ke bawah lagi di kedalaman 600 meter," kata Syafii mengutip Kompas.com.

Petugas lalu memeriksa korban dan tidak ditemukan tanda-tanda kehidupan.  

Baca juga: Update Evakuasi Turis Brasil Jatuh di Jurang Rinjani, Juliana Marins Ditemukan tapi Tidak Bergerak

"Selanjutnya dilakukan pemeriksaan terhadap korban dan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kehidupan," Kata Syafii. 

Kemudian pada pukul 18.31 Wita, 3 personil dari potensi SAR atas nama Samsul Fadli dari Unit Lombok Timur, Agam dan Tio dari Rinjani Squad, menyusul diturunkan untuk mendekati korban.

 Selanjutnya dilaksanakan Wrapping Survivor terhadap korban.  Setelah mendapatkan informasi tentang kondisi korban, tim SAR gabungan yang berada di LKP (posisi terkahir korban) langsung menyiapkan sistem evakuasi.  

Tim penyelamat berjumlah 7 orang yang telah diturunkan, malam ini melaksanakan flying camp.  "

3 orang di anchor point kedua di kedalaman 400 meter dan 4 orang berada bersama-sama dengan korban di datum point di kedalaman 600 meter," kata Syafii.  

Karena cuaca yang tidak memungkinkan dengan jarak pandang yang sangat terbatas, maka diputuskan evakuasi korban akan dilanjutkan pada hari Rabu tanggal 25 Juni 2025 pukul 06.00 WITA.  

Dari hasil koordinasi, evakuasi korban akan dilaksanakan dengan metode lifting atau korban akan diangkat ke atas.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved