Halte Bus Trans Jatim Malang Raya Jatim Park 3 Penghubung Tiga Terminal di Kota Malang dan Kota Batu

SURYAMALANG.COM | BATU - Keberadaan halte bus Trans Jatim Malang Raya Jatim Park 3 akan menjadi penghubung koridor Kota Malang dan Kota Batu.

Pembangunan halte bus Trans Jatim Malang Raya di Jatim Park 3 ini akan melalui survei terlebih dahulu pada Juli 2025.

Survei titik pemberhentian bus atau halte akan dilakukan oleh tim dari Dinas Perhubungan Provinsi.

Harapannya, pada saat operasional bus Trans Jatim dimulai Oktober 2025, semua halte dan jalur bus di terminal yang dilalui sudah siap.

Di Kota Batu sendiri, ada tiga titik halte yang akan jadi tempat penurunan penumpang. 

Tiga halte itu ada di Desa Pendem, depan Jatim Park 3, dan depan SMP Negeri 3 Kota Batu. 

Sedangkan terminal yang akan dilalui oleh koridor bus Trans Jatim Kota Malang dan Kota Batu ada tiga lokasi.

Tiga terminal tersebut adalah Terminal Hamid Rusdi, Terminal Landungsari dan Terminal Batu. 

Rabu (25/6/2025), Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) III Malang menggelar rapat koordinasi dengan pejabat Dishub Kota Malang, Dishub Kota Batu dan Dishub Kabupaten Malang.

Baca juga: UPDATE Trans Jatim Malang Raya, Wisatawan Surabaya Turun di Terminal Arjosari ke Kota Batu Mudah

Rapat koordinasi tersebut dalam rangka paparan sekaligus sosialisasi rencana operasional bus Trans Jatim Malang Raya.

Kepala Bidang Angkutan Dishub Kota Batu, Hari Juni Susanto yang ikut menghadiri rapat koordinasi tersebut mengatakan bus yang diinisiasi Pemerintah Provinsi Jawa Timur itu untuk mengembangkan layanan Trans Jatim di wilayah Malang Raya.

Adanya Trans Jatim Malang Raya dapat memperkuat sistem transportasi antar kota di Malang Raya.

Yakni Kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Malang.

Terkait hasil rapat, Hari mengatakan rencana pelaksanaan program transportasi massal itu pada Oktober 2025.

“Infonya bulan Juli dari Dishub Provinsi Jatim akan melakukan survei dan pelaksanaanya bulan Oktober,” ujar Hari Juni saat dihubungi SURYAMALANG.COM usai rapat koordinasi di Bakorwil III Malang, Rabu (25/6/2025).

Baca juga: Ada Halte Trans Jatim Malang Raya di Jatim Park 3 Kota Batu, 2 Halte Lain di SMPN 3 dan Pendem

Hari menjelaskan, untuk sementara bus Trans Jatim Malang Raya hanya satu koridor.

Yakni, Terminal Hamid Rusdi - Terminal Landungsari - Terminal Batu.

Sedangkan untuk titik lokasi halte bus Trans Jatim di Kota Batu, Hari mengatakan akan ada tiga titik lokasi.

“Titik sementara halte depan SMPN 3, depan Jatim Park 3 dan Desa Pendem. Nantinya, tim Dishub Provinsi Jatim akan melakukan survei terlebih dahulu, sekaligus pembangunannya” beber Hari.

Konektivitas antar-daerah

Kepala Bakorwil III Malang, Asep Kusdinar menjelaskan bus Trans Jatim Malang Raya untuk menjawab persoalan yang selama ini terjadi di wilayah tiga daerah.

Yaitu, Kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Malang.

Ia mengatakan kemacetan di Malang Raya, terutama di Kota Malang menjadi persoalan serius yang harus segera ditangani. 

Akibat kemacetan tersebut berdampak terjadinya load factor yang rendah sehingga berdampak pula terhadap kondisi sosial masyarakat Malang Raya. 

Di sisi lain, ujar Asep, masih terjadi keterbatasan akses antar-daerah. 

Baca juga: Bocoran Trans Jatim Malang Raya di Kota Batu Beroperasi Tahun 2025, 3 Halte Bus 1 Koridor, Apa Saja?

Menurutnya, bus Trans Jatim Malang Raya akan menjawab tantangan kemacetan serta pelayanan transportasi umum kepada masyarakat.

Sementara, untuk transportasi umum ke wilayah desa, beber Asep, Dishub Jatim akan mengadakan kendaraan feeder alias kendaraan kecil.

"Diperlukan kendaraan feeder dari desa ke halte utama untuk menjangkau wilayah yang tidak dilalui Trans Jatim," kata Asep Kusdinar, Kamis (26/6/2025).

Program Trans Jatim Malang Raya telah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Jawa Timur sebagai program strategis jangka panjang. 

Ia mengatakan, anggaran pelaksanaan program ini dari 10 persen dari PKN dan opsen PKN telah disiapkan untuk pembiayaan transportasi umum.

"Komitmen keberlanjutan juga diikat melalui penganggaran minimal 4 persen APBD untuk sektor transportasi," ujar Asep.

Saat ini, Pemprov Jatim masih mematangkan rute dan koordinasi dengan pemerintah daerah di kawasan Malang Raya.

Asep mengatakan, pihaknya juga melibatkan akademisi untuk mewujudkan program tersebut.

"Pemprov Jatim tidak bisa berjalan sendiri. Dukungan dan sinergi antar kabupaten menjadi kunci. Inovasi layanan daring di feeder telah diusulkan untuk menjangkau lebih banyak masyarakat," papar Asep.

Di Malang Raya, rencana rute bus Trans Jatim yaitu, Terminal Hamid Rusdi ke Terminal Landungsari, lalu ke Terminal Batu. 

Bus Trans Jatim menggunakan pola scrapping, yakni menggantikan unit angkutan eksisting dengan unit angkutan baru pada 90 persen trayek yang dilalui. 

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang, Widjaja Saleh Putra menyatakan bahwa pihaknya mendukung penuh inisiatif yang digagas Pemprov Jatim tersebut. 

Widjaja menilai kehadiran Trans Jatim akan membawa dampak positif bagi konektivitas dan kenyamanan warga.

Sejauh ini, masih pembahasan masih berlangsung. Belum ada instruksi pasti terkait fasilitasi Trans Jatim oleh pemerintah daerah.

Dishub Kota Malang masih bertugas sesuai dengan tugasnya.

"Kami masih dalam proses pembahasan. Intinya kami mendukung," terangnya.

Menurutnya, Trans Jatim yang akan beroperasi di Malang Raya memang difokuskan sebagai moda transportasi antar-kota.

Tujuannya adalah dalam rangka meningkatkan layanan transportasi dan mengurangi kepadatan lalu lintas, agar masyarakat menggunakan transportasi publik.

Widjaja menekankan, transformasi transportasi publik memang membutuhkan proses bertahap.

Ia berharap, dengan hadirnya bus Trans Jatim, masyarakat semakin tertarik meninggalkan kendaraan pribadi dan beralih ke transportasi umum yang lebih efisien. (Dya Ayu Wulandari/Benni Indo)