Trans Jatim Malang Raya
Respon Organda Kota Malang Terkait Trans Jatim Malang Raya, Berharap Sinergi dengan Angkutan Kota
Organda berharap Trans Jatim dapat bersinergi dengan angkutan kota demi kemaslahatan bersama, baik bagi masyarakat maupun para pengemudi.
Penulis: Benni Indo | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Kehadiran layanan transportasi publik Trans Jatim di Malang Raya disambut positif oleh Dewan Pimpinan Cabang Organisasi Angkutan Darat (DPC Organda) Kota Malang.
Namun, Organda berharap Trans Jatim dapat bersinergi dengan angkutan kota demi kemaslahatan bersama, baik bagi masyarakat maupun para pengemudi.
Menurut Sekretaris DPC Organda Kota Malang, Purwono Tjokro Darsono, pihaknya telah memusyawarahkan hal ini dan menyampaikannya kepada Pemerintah Kota Malang. Beberapa waktu lalu, pertemuan itu digelar di Balai Kota Malang. Organda menyampaikan aspirasi agar ada perbaikan transportasi publik di Kota Malang.
"Sempat kami musyawarahkan dan kami sampaikan juga ke Pemkot Malang. Harapan kami ada tersambung angkutan kota dengan Trans Jatim," ujar Purwono, Selasa (1/7/2025).
Organda mengusulkan agar rute-rute angkutan kota yang ada bisa diperbaiki dan disesuaikan agar terhubung dengan Trans Jatim.
Purwono melihat ini sebagai peluang yang bagus ketika mau menyambung akses dengan angkutan kota.
"Kemudian teman-teman di Kota Malang menyesuaikan rute juga. Sehingga saling mendukung," paparnya.
Dengan demikian, kehadiran Trans Jatim tidak hanya menguntungkan masyarakat, tetapi juga para pengemudi angkutan kota.
Purwono menambahkan bahwa ada kekhawatiran akan respons negatif dari pengemudi jika sinergi ini tidak terwujud.
"Ada kekhawatiran, ketika tidak bisa disinergikan, akan mendapatkan respons tidak baik dari masyarakat pengemudi," jelasnya.
Meskipun secara umum mendukung adanya transportasi publik yang memudahkan perjalanan, Organda berharap pemerintah juga mempertimbangkan nasib para sopir angkutan kota.
Poin tentang "simbiosis mutualisme" ini menjadi salah satu hal utama yang disampaikan Organda saat audiensi dengan pihak terkait.
Purwono menyoroti kondisi angkutan kota di Kota Malang saat ini yang seperti "hidup segan mati tidak mau."
"Ketika tidak, saya khawatirnya muncul salah paham antara pengemudi angkutan kota dan Trans Jatim," imbuh Purwono.
Organda menekankan peran negara untuk hadir dan melakukan pembenahan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.