Kata Wamenparekraf Soal Kecelakaan Wisatawan di Jatim Park dan Tewasnya Pendaki Rinjani Asal Brasil

Kata Wamenparekraf Soal Kecelakaan Wisatawan di Jatim Park dan Tewasnya Pendaki Rinjani Asal Brasil

Penulis: Dya Ayu | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Dya Ayu
KUNJUNGI KOTA BATU - Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ni Luh Puspa, saat datang ke Jatim Park 1 Kota Batu, Sabtu (28/6/2025). Kedatangannya untuk memastikan kenyamanan, keamanan dan keselamatan wisatawan pada momen libur sekolah ini. 

SURYAMALANG.COM, BATU - Untuk mengantisipasi insiden kecelakaan agar tak kembali terjadi di tempat wisata, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ni Luh Puspa, melakukan kunjungan kerja di beberapa tempat wisata di Jawa Timur, Sabtu (28/6/2025).

Ni Luh Puspa memilih datang ke Kota Batu, tepatnya di Jatim Park sebagai lokasi kunjungan kerjanya karena Jatim Park menjadi salah satu tempat wisata di Jawa Timur yang paling banyak dikunjungi wisatawan, khususnya saat libur sekolah seperti sekarang.

Hal lain yang membuat Ni Luh Puspa memilih datang ke Jatim Park 1 dan Jatim Park 2 tadi, ialah karena pada bulan April lalu ada insiden pelajar jatuh dari wahana Pendulum 360 di Jatim Park 1 hingga korban mengalami patah tulang betis kanan, patah tulang jari tengah tangan kanan dan patah tulang jari manis tangan kanan.

Dari insiden inilah, Ni Luh ingin meninjau langsung di lokasi kejadian.

Baca juga: Kunjungi Kota Batu, Wamenparekraf Ingatkan Pengelola Soal Kenyamanan dan Keselamatan Wisatawan

Ini dilakukan sebagai tindak lanjut surat edaran Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Widiyanti Putri Wardhana kepada Pemda dan pengelola tempat wisata untuk memperhatikan keamanan, kenyamanan dan keselamatan wisatawan saat berwisata, khususnya saat libur sekolah.

“Terkait adanya peristiwa sebelumnya kami bertemu dengan manajemen untuk memastikan bahwa semuanya sudah dirawat dengan baik dan setelah adanya kejadian kemarin wahananya sudah ditutup sementara oleh manajemen untuk dilakukan inspeksi dan sebagainya."

"Kami juga meminta agar manajemen memastikan semuanya diinspeksi setiap harinya sebelum beroperasi dan itu sudah dilakukan,” kata Ni Luh Puspa, Sabtu (28/6/2025).

Seperti diketahui, saat kejadian pelajar jatuh dari wahana Pendulum 360 derajat lalu, korban duduk di kursi nomor 5 dengan kondisi sabuk pengaman telah dipastikan dalam keadaan terkunci oleh operator.

Namun saat wahana sedang beroperasi tiba-tiba sabuk pengaman korban terlepas dan korban sempat terombang-ambing dengan berpegangan pada pengaman badan, kemudian korban terlempar dari kursi wahana permainan dan terjatuh ke bawah.

“Kami berharap setiap daya tarik wisata memperhatikan unsur keselamatan paling penting, utamanya yang daya tarik buatan termasuk juga daya tarik alam seperti air terjun dan sebagainya,” ujarnya.

Sementara itu soal insiden kecelakaan di Gunung Rinjani hingga menewaskan wisatawan asal Brasil, Juliana Marins (27), yang jatuh saat pendakian pada Senin (23/6/2025) dan ditemukan meninggal di kedalaman 600 meter dari titik Last Known Position yang dievakuasi pada Rabu (25/6/2025), Ni Luh mengaku sangat prihatin dengan kejadian tersebut.

“Kami turut prihatin dan ini menjadi momen untuk evaluasi kita bersama terkait keselamatan untuk pendakian,” jelasnya.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved