Dugaan Penyebab Fendi Pradana dan Quthrin Tunangan Asal Pamekasan Hilang, Pamit Wudu Tak Kembali

Dugaan Penyebab Fendi Pradana dan Quthrin sejoli tunangan asal Pamekasan hilang, pamit wudu tak kembali, nyaris seminggu tak ada kabar atau jejak.

|
KOMPAS.COM/Sok.Watik/Dokumentasi Hamdayani
SEJOLI HILANG - Foto Quthrin Nada Rahmatina (KIRI) setelah mengikuti prosesi penyematan sarjana sebulan sebelum dikabarkan hilang, Senin (1/7/2025). Foto Quthrin Nada Rahmatina bersama tunangannya, Fendi Pradana (KANAN) saat sebelum dinyatakan hilang oleh keluarganya masing-masing, Selasa (1/7/2025). Dugaan penyebab terungkap, pamit wudu tak pernah kembali. 

SURYAMALANG.COM, - Dua sejoli yang sudah bertunangan Fendi Pradana dan Quthrin Nada Rahmatina (18) asal Pamekasan, Madura hilang tanpa jejak sejak dilaporkan ke polisi pada hari Kamis (26/6/2025) lalu.

Kini sudah hampir seminggu Fendi Pradana dan Quthrin dicari keluarga yang khawatir akan kondisi mereka. 

Dugaan penyebab pasangan itu hilang disampaikan oleh ibu Quthrin yang merasa ini semua ada kaitannya dengan rencana pernikahan. 

Quthrin Nada Rahmatina merupakan warga Dusun Denpateh, Desa Tagengser Laok, Kecamatan Waru, Pamekasan Jawa Timur.

Belum ada bukti langsung yang mengarah jika Quthrin Nada dan Fendi Pradana hilang bersamaan. 

Hanya saja keluarga masing-masing melaporkan Quthrin dan Fendi Pradana ke Polres Pamekasan pada hari yang sama yakni Kamis (26/6/2025) lalu.

Dugaan Penyebab

Ibu kandung Quthrin Nada Rahmatina, Watik (42) mengaku tidak ada persoalan yang serius dengan keluarga tunangan anaknya. 

Watik menduga anaknya hilang karena kecewa pernikahannya dengan Fendi Pradana harus ditunda. 

"Tapi mungkin mereka kecewa Pak, karena keluarga kami meminta pernikahan anak kami dengan tunangannya ditunda," ujar Watik saat ditemui pada Senin (30/6/2025).

Baca juga: Kronologi Hilangnya Quthrin Nada Rahmatina Gadis Pamekasan Madura, Ternyata Tunangannya Juga Hilang

Watik mengungkapkan, suaminya, Ramidin meminta pernikahan ditunda beberapa bulan saja.

"Sepertinya mereka tidak mengerti kalau keluarga kami masih ada masalah lain yang harus diselesaikan," ujarnya.

Watik menyampaikan, keluarganya masih fokus mengurus kakak kandung Quthrin, Agus Fandi yang mengalami kasus hukum di Pontianak, Kalimantan Barat.

Dugaan Kepala Desa

Kepala Desa Tagengser Laok, Hamid menduga, Fendi Pradana dan Quthrin kini berada di lokasi yang sama.  

"Menurut kabar yang berkembang saya curiga keduanya berada di lokasi yang sama," jelas Hamid.

Hamid juga menduga ada masalah keluarga yang melatarbelakangi hilangnya pasangan itu. 

Baca juga: Masih Menjadi Misteri, Gadis Cantik Asal Pamekasan Madura Mendadak Hilang, Ibu Sudah Lapor Polisi

Sebagai kepala desa, Hamid akan berusaha mendamaikan karena kedua keluarga sama-sama melaporkan kehilangan anak ke kepolisian.

"Semoga tidak terjadi apa-apa kepada keduanya. Saya akan berusaha mencari solusi terbaik karena satunya famili dan satunya adalah warga saya," ujar Hamid.

Jejak Terakhir

Menurut keterangan ibu Quthrin, Watik, anaknya sempat pamit kepada keluarga setelah menunaikan salat asar untuk mengunjungi rumah tantenya, Sumaniyah.

Lokasi rumah Sumaniyah tidak jauh dari rumah Watik. 

"Dia sempat pamit dan saya izinkan. Sekitar pukul 17.00, saya lihat dia masih ada di rumah tantenya," kata Watik saat ditemui pada Senin (30/6/2025).

Namun, saat malam tiba, Watik kembali ke rumah Sumaniyah untuk menjemput anaknya.

Baca juga: Gubernur Khofifah Beri Bantuan Rp 6,37 Miliar di Pamekasan, Perkuat Perlindungan Sosial Warga Desa

Saat itu, Nada sudah tidak berada di sana.

"Saya menjemputnya lagi malam harinya, tapi Nada sudah tidak ada di rumah tantenya," ujarnya.

Watik menyebut, menurut informasi dari keluarga, anaknya sempat pamit untuk mengambil wudu, namun setelah itu tidak ada kabar lebih lanjut.

Kekhawatiran mulai muncul ketika Watik mencoba menghubungi Nada lewat telepon, namun tidak ada respons.

Ponsel Nada sudah dalam keadaan tidak aktif. 

"Saya telepon, handphone-nya sudah tidak aktif. Berulang kali saya coba, tetap tidak tersambung," tuturnya.

Baca juga: Aksi Polwan Polres Pamekasan Bersih-Bersih Gereja, Wujud Toleransi di Momen Bhayangkara ke-79

Pencarian langsung dilakukan bersama kepala desa dan warga sekitar, namun hasilnya nihil.

Setelah lebih dari satu hari tanpa kabar, Watik memutuskan melaporkan kasus hilangnya anaknya ke Polres Pamekasan pada Kamis (26/6/2025) sekitar pukul 18.00 WIB.

"Sampai sekarang belum ada kabar, baik dari keluarga, kepala desa, maupun pihak kepolisian," ucapnya.

Upaya pencarian terus dilakukan dengan melibatkan banyak pihak, mulai dari keluarga di Kalimantan, teman dekat Quthrin Nada, hingga tetangga sekitar. 

"Saya sangat cemas. Jangankan sudah seminggu, sehari saja saya sangat khawatir. Tidak ada yang tahu Nada ada di mana," ucap Watik dengan suara bergetar.

Keterangan Polres Pamekasan

Kasi Humas Polres Pamekasan, AKP Sri Sugiarto, membenarkan adanya laporan mengenai hilangnya Quthrin Nada Rahmatina.

Pihaknya menyatakan telah menyebarkan informasi lengkap termasuk identitas Nada dan nomor kontak keluarga.

"Kami sudah berusaha melakukan pencarian, tetapi belum berhasil. Identitas anak perempuan itu sudah kami sebar lengkap dengan nomor telepon keluarga dan pihak kepolisian," kata Sri Sugiarto.

Sugiarto mengimbau masyarakat agar segera melapor ke pihak berwajib apabila melihat keberadaan Nada di manapun berada.

Keterangan Kapolsek Waru

Kapolsek Waru, AKP Jupriyadi mengungkapkan, meskipun laporan kehilangan anak disampaikan ke Polres Pamekasan, pihaknya tetap melakukan pemantauan dan menerima informasi dari masyarakat sekitar.

"Sepertinya ada persoalan keluarga yang harus diselesaikan. Kami tidak mengetahui detail apa persoalannya," ujar Jupriyadi.

Baca juga: Kenangan Sosok KH Taufiq Hasyim Ketua PCNU Pamekasan yang Meninggal dalam Kecelakaan, Pendiri NABRAK

Meski demikian, pihak kepolisian berjanji akan terus mencari informasi mengenai keberadaan keduanya.

"Cerita sebenarnya masih kami dalami," urainya.

Jupriyadi mengungkapkan, sejauh ini belum ada pihak keluarga yang mendatanginya.

AKP Jupriadi mendengar informasi beragam dari masyarakat. 

Namun, hal itu masih proses pendalaman sebelum ada pihak keluarga yang datang ke polisi.

"Sementara kami hanya berkoordinasi dengan kepala desa setempat. Kami memantau sampai saat ini situasinya masih aman," ucapnya.

(Kompas.com/Kompas.com)

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved