Pesilat Tewas Saat Konvoi di Malang
Pengakuan Warga Blimbing Malang Tusuk Pisau Lawan Konvoi Perguruan Silat : Saya Bisa Mati Dikeroyok
Tersangka mengaku terpaksa mengeluarkan pisau lipat yang dibawanya di dalam tas untuk membela diri.
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Warga Blimbing, kota Malang, FR alias Fatur (25) telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan yang berujung kematian dalam peristiwa pengeroyokan saat konvoi rombongan perguruan silat melintas di jalanan kota Malang, Jumat (4/7/2025) dini hari.
FR dipenjara karena perlawanannya pada rombongan perguruan silat yang konvoi menyebabkan jatuhnya korban.
FR mengaku menusuk korban anggota perguruan silat secara spontan akibat dikeroyok.
Ia juga mengaku terpaksa mengeluarkan pisau lipat yang dibawanya di dalam tas untuk membela diri.
Warga Kecamatan Blimbing Kota Malang ini pun menceritakan secara detail terkait kejadian keributan berujung penusukan tersebut.
"Awalnya, saya dan teman-teman lagi minum-minum (minuman beralkohol) di pinggir Jalan Raden Panji Suroso di tempat teman jualan nasi goreng pada Kamis (3/7/2025) malam. Lalu sekitar pukul 22.30 WIB, melintas rombongan (rombongan konvoi perguruan silat) dan mereka itu berjalan ngawur sampai menutup jalan, tetapi awalnya saya biarin," ujar fr.
Memasuki Jumat (4/7/2025) sekira pukul 01.30 WIB dinihari, konvoi perguruan silat itu berbalik melintas di Jalan Raden Panji Suroso sambil membleyer-bleyer.
Tersangka yang dalam kondisi mabuk itu pun terganggu lalu meneriaki rombongan konvoi.
"Saya ke depan jalan sambil saya teriaki. Ternyata, beberapa dari mereka turun dari motor dan langsung memukul saya,"
"Kemudian, teman-temannya yang lain juga ikutan dan saya pun dikeroyok dan dilempar batu. Kalau diam saja, pasti saya bakalan mati, dan akhirnya saya keluarin senjata tajam (sajam)," bebernya.
Dirinya mengaku, pisau lipat itu selalu dibawa dan ditaruh di tas sebagai alat pertahanan diri. Karena sebelumnya, ia pernah menjadi korban begal.
"Kalau pagi saya kerja di perusahaan pembiayaan (finance) dan malamnya jadi kurir online makanan. Dulunya, saya pernah dibegal diacungin parang di daerah Janti, setelah itu saya pun membawa pisau saat kerja malam dan pisau itu tidak pernah keluar dari tas,"
"Dan pas kejadian pengeroyokan itu, saya keluarin pisau niatnya untuk nakut-nakutin. Ternyata, ada korban yang kena pisau saya," ungkapnya.
Saat kejadian itu terjadi, Fatur mengaku bahwa teman-temannya juga ada yang dikeroyok oleh konvoi perguruan silat tersebut.
"Jadi di lokasi itu, saya dengan tiga teman. Dan teman saya itu ada yang lari dan ada yang kena keroyok juga," pungkasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.