Tren Gadai Barang saat SPMB 2025
Jelang Tahun Ajaran Baru Sekolah, Warga Kota Malang Pilih Gadaikan Barang
Ada juga warga yang menggadaikan perhiasan atau barang berharganya demi mendapat uang untuk memenuhi kebutuhan sekolah anak-anaknya.
SURYAMALANG.COM, MALANG - Warga tidak hanya menjual perhiasan emas untuk memenuhi biaya sekolah anak-anaknya. Ada juga warga yang menggadaikan perhiasan atau barang berharganya demi mendapat uang untuk memenuhi kebutuhan biaya pendidikan anak-anaknya.
Relation Officer Pegadaian Cabang Malang, Herlin Irawati mengatakan Pegadaian tidak hanya menjadi tempat untuk menggadaikan barang berharga, tapi juga tempat untuk menjual barang berharga, terutama emas. Biasanya masyarakat yang tidak terbiasa menggadaikan emasnya lebih memilih langsung menjual perhiasannya.
"Apalagi harga emas sempat tinggi pada April dan Mei lalu karena pengaruh perang dagang," kata Herlin kepada SURYAMALANG.COM, Senin (7/7).
Menurutnya, lonjakan penjualan barang berharga sudah terlihat sejak sebulan lalu. "Pada bulan lalu, kami menerima penjualan perhiasan emas sampai 20 kilogram (Kg). Mayoritas ibu-ibu datang ke sini untuk investasi maupun untuk menjual atau menggadaikan perhiasan untuk kebutuhan sekolah anak-anaknya," tambahnya.
Selain perhiasan, barang-barang yang dapat digadaikan di Pegadaian adalah logam mulia, sampai barang elektronik mulai dari handphone, laptop, sepeda pancal, bahkan kendaraan seperti mobil beserta STNK.
"Kalau untuk kebutuhan pendidikan, transaksi antara Rp 1 juta sampai Rp 10 juta. Tapi kalau untuk usaha, bisa sampai ratusan juta rupiah," terangnya.
Fenomena serupa juga terjadi di Kantor Cabang Pegadaian Kepanjen. Pemimpin Cabang Pegadaian Kepanjen, Nanang Siswato mengatakan fenomena tersebut mulai terjadi beberapa minggu terakhir.
"Banyak nasabah yang datang sejak seminggu lalu. Karena sekarang masih liburan, banyak nasabah yang berburu logal mulia," kata Nanang.
Dalam sehari Pegadaian mampu menyalurkan kredit sampai Rp 600 juta, atau meningkat sebesar Rp 100 juta dari hari biasanya. Menurutnya, orang tua dari siswa SMP dan SMA menjadi nasabah yang paling banyak menggadaikan barang untuk pendaftaran sekolah. "Secara kuantitas, jumlahnya meningkat antara 20 sampai 30 nasabah per hari," tambahnya.
Mayoritas barang jaminan yang digadaikan adalah emas. Alasannya karena emas jauh lebih mudah dan proses pencairannya cepat. "Kalau gadaikan emas, dapat uangnya juga lebih banyak, dan pemeriksaannya juga tidak ribet. Selain itu, nominal menggadaikan emas juga sudah diketahui," bebernya.
Barang berharga lainnya yang bisa digadaikan adalah barang gudang, seperti laptop, ponsel, kendaraan bermotor, sepeda angin, maupun barang elektronik lainnya. "Intinya, barang yang masih memiliki nilai jual di pasaran bisa digadaikan," terangnya.
Nanang mengatakan Pegadaian menawarkan kredit cepat aman (KCA) dengan tenor empat bulan atau 120 hari. "Sifatnya fleksibel karena bisa dilunasi sewaktu-waktu. Misalnya, hari ini gadai dan besok ditebus, tidak masalah," urainya.(Benni Indo/Lu'lu'ul Isnainiyah)
Cari Uang untuk Biaya Masuk Sekolah Anak, Warga Ramai-ramai Jual Emas di Malang |
![]() |
---|
Pegadaian CP Malang Terima Nasabah untuk Kebutuhan Jelang Tahun Ajaran Baru |
![]() |
---|
Fenomena Gadai Barang untuk Biaya Sekolah di Pegadaian Kepanjen Malang, Layani 30 Nasabah Tiap Hari |
![]() |
---|
Harga Seragam Sekolah di SMP Negeri Kota Batu Terbilang Mahal, Bikin Orang Tua Menjerit |
![]() |
---|
Jual Emas Jadi Solusi Cepat Emak-emak Kota Batu dapat Uang saat Musim Penerimaan Peserta Didik Baru |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.