Tangis Misri Puspitasari Telepon Ibu Jadi Tersangka Kasus Brigadir Nurhadi, Sempat Pamit ke Lombok

Beginilah tangis Misri Puspitasari telepon sang ibu setelah jadi tersangka pembunuhan Brigadir Nurhadi. 

Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
Tribunnews
NASIB MISRI - Potret Misri Puspitasari tersangka pembunuhan Brigadir Nurhadi. Sempat telepon ibu setelah ditetapkan sebagai tersangka. 

"Waktu itu dia telepon sambil nangis, dia bilang, 'Ma, kok ayuk (kakak perempuan dalam bahasa Jambi) tertuduh, padahal ayuk gak tau sama sekali, ayuk bantu orang ini, ayuk bantu orang kok ayuk tertuduh'," ungkapnya.

Telepon itu menjadi percakapan terakhirnya dengan putrinya, yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka. 

Sejak saat itu, ibu Misri tidak bisa lagi menghubungi anaknya.

Semua pemberitaan mengenai kasus ini membuat sang ibu terpukul. 

Bahkan kini dirinya harus didampingi keluarga.

Ibu Misri juga menegaskan bahwa ia tidak ingin namanya disebut dalam pemberitaan. 

"Saya berharap putri saya tidak hanya jadi kambing hitam dalam kasus ini. Kami cuman minta supaya tidak ada yang ditutupi dalam kasus ini, dibuka apa adanya," tegas ibu Misri

POLISI TEWAS - Misri Puspitasari (KANAN) dalam postingan di Instagram pribadinya. Brigadir Muhammad Nurhadi (KIRI) yang tewas karena penganiayaan oleh dua orang atasannya di Mapolda NTB, di Gili Trawangan, Lombok Utara, 16 April 2025. Misri menjelaskan alibinya sampai tidak tahu ada penganiayaan terhadap Nurhadi.
POLISI TEWAS - Misri Puspitasari (KANAN) dalam postingan di Instagram pribadinya. Brigadir Muhammad Nurhadi (KIRI) yang tewas karena penganiayaan oleh dua orang atasannya di Mapolda NTB, di Gili Trawangan, Lombok Utara, 16 April 2025. Misri menjelaskan alibinya sampai tidak tahu ada penganiayaan terhadap Nurhadi. (Dok. Polda NTB/Instagram @misripuspita11_)

Baca juga: Bisa Jadi Ide Bisnis! Viral Kisah Waluyo Penjual Cangkang Telur Dapat Omzet Rp 3,6 Juta Per Bulan

Keluarga Curiga Kematian Tidak Wajar

Sedangkan kleuarga korban, menduga kuat kematian Nurhadi tidak wajar dan banyak keterangan polisi yang terkesan menutup-nutupi kasus ini.

Muhammad Hambali, kakak sambung Brigadir Nurhadi, meminta kepolisian mengungkap kasus kematian Nurhadi dengan transparan. 

Menurut Hambali, sejak awal, keluarga menerima kabar, Nurhadi meninggal karena tenggelam, tetapi mereka meragukan informasi tersebut.

"Apalagi tenggelam di kolam renang yang kedalamannya lebih rendah dari tinggi badan Nurhadi" ujar Hambali.

"Selain itu, banyak luka di tubuh dan wajah Nurhadi saat jenazahnya diperlihatkan," imbuhnya.

Hambali menyatakan, mereka awalnya sepakat tidak melakukan autopsi.

Namun belakangan keluarga menyerahkan sepenuhnya kepada aparat untuk menggali kubur dan melakukan autopsi guna mengetahui penyebab kematian sebenarnya. 

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved